46
3. Indikator Ketercapaian Program
Sebuah indikator pasti mempunyai ketercapaian program. Indikator di gunakan sebagai acuan pengelola atau fasilitator untuk mengetaui sampai dimana
warga belajar mencapai indikator tersebut. Seperti yang di tuturkan oleh OS sebagai fasilitator satu-satunya,bahwa :
“Agar anak-anak dekat dengan alam dan mengenal lebih dekat dengan pertanian, supaya anak lebih dapat menghargai apa yang mereka makan
bukan hanya sekedar makan saja tapi tau bagaimana proses awal mula sebelum menjadi instan
” Selain itu GJ sependapat dengan OS juga seperti yang di ungkapkan, bahwa :
“Mayoritas masyarakatnya kan bertani, jadi kami memperkenalkannya kepada anak-anak, agar anak-anak dapat menghargai alam sekitar, dan tau
bagaimana proses dan merawat hasil bumi ”
Seperti yang dituturkan oleh UG sebagai fasilitator Farming School, bahwa : “Anak-anak kan jarang berinteraksi dengan alam di karenakan anak jaman
sekarang lebih suka bermain gajet dan berdiam diri di rumah, jadi Rumah Pintar ingin membuat program agar anak-anak lebih kreatif, bergerak dan
lebih mendekatkan diri lagi dengan alam sekitar
” Berdasarkan hasil wawancara terhadap kegiatan persiapan pembelajaran
yang diperoleh peneliti dari tiga narasumber di atas bahwa “Banyaknya minat
anak-anak yang mengikuti program Farming School ini sehingga Rumah Pintar berinisiatif untuk mengembangkan lagi potensi-potensi, selain itu juga mengajak
anak untuk lebih membiasakan berinteraksi dengan alam sekitar dari pada harus berdiam diri di rumah dengan bermain game ataupun gajet”
Adapun indikator yang menunjukan bahwa peserta didik sudah berkreasi melalui kegiatan Farming School di Rumah Pintar Pijoengan, seperti yang di
sampaikan oleh OS bahwa : “Ada yang mempraktekkan langsung di rumah dengan polybag menanam
sayur- sayuran”
47
Dan GJ juga sependapat dengan OS bahwa : “Anak biasanya langsung mempraktekan hasil pembelajaran yang di
praktekkan dari rumah pi ntar”
Sebagai fasilitator UG juga menuturkan bahwa : “Kita biasanya juga membagikan free tes, protes dan kuesioner, pra dan
sesudahnya, kita sering memberikan kuesioner jadi kita tau perubahan perilaku anak sebelum dan sesudah menjalankan program Farming
School
secara rutin” Berdasarkan hasil wawancara terhadap kegiatan bahwa warga belajar sudah
berkreasi melalui kegiatan atau pembelajaran Farming School yang diperoleh peneliti dari tiga
narasumber di atas bahwa “indikator yang menunjukkan anak berkreasi adalah anak mempraktekkan hasil dari pembelajarannya setelah
mengikuti Farming School di rumah, sehingga kita tau perubahan yang terjadi pada anak tersebut”
4. Sumber Daya Manusia
a Pengelola Program
Pengamatan yang dilakukan oleh peneliti selama program Pembelajaran Farming School berlangsung, program ini memiliki satu orang fasilitator, yaitu
Uun Agung Prasetya. Sebagaimana yang dikatakan UG bahwa : “Pengelola di Rumah Pintar Pijoengan ini sebenarnya ada banyak, namun
yang aktif saat ini hanya 4 orang saja, karna itu kami sering merengkap tugas, itupun saya lakukan sebagai pengelola dan fasilitator bimbingan
belajar, Farming School dan TPA
” OS juga menambahkan bahwa :
“Jadi pilihan dari Rumah Pintar ini peminatnya justru yang paling banyak, dari segi manfaatnya juga banyak istilahnya yaitu tidak membosankan tapi
memuaskan ”
Sebagaimana OS juga menyampaikan bahwa :