Peran tutor dalam meningkatkan kreativitas anak dalam penggunaan

63 disimpulkan bahwa karakteristik tutor dalam proses pembelajaran Farming School ini sudah cukup sesuai dengan karakteristik tutor. b Faktor-faktor dalam meningkatkan kreativitas Munandar 1998: 15-16, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kreativitas menurut adalah: 1. Faktor internal individu Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam individu yang dapat mempengaruhi kreativitas, diantaranya : a. Keterbukaan terhadap pengalaman dan rangsangan dari luar atau dalam individu. Keterbukaan terhadap pengalaman adalah kemampuan menerima segala sumber informasi dari pengalaman hidupnya sendiri dengan menerima apa adanya, tanpa ada usaha defense, tanpa kekakuan terhadap pengalaman- pengalaman tersebut. Dengan demikian individu kreatif adalah individu yang mampu menerima perbedaan. b. Evaluasi internal, yaitu kemampuan individu dalam menilai produk yang dihasilkan ciptaan seseorang ditentukan oleh dirinya sendiri, bukan karena kritik dan pujian dari orang lain. Walaupun demikian individu tidak tertutup dari kemungkinan masukan dan kritikan dari orang lain. c. Kemampuan untuk bermaian dan mengadakan eksplorasi terhadap unsur- unsur, bentuk-bentuk, konsep atau membentuk kombinasi baru dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya. 64 2. Faktor eksternal Lingkungan Faktor eksternal lingkungan yang dapat mempengaruhi kreativitas individu adalah lingkungan kebudayaan yang mengandung keamanan dan kebebasan psikologis. Pembelajaran Farming School pasti terdapat faktor-faktor di dalamnya, tentunya untuk mendorong warga belajarnya agar dapat berkreativitas secara maksimal. Berdasarkan hasil wawancara terhadap pengelola dan fasilitor, peneliti dari tiga narasumber di atas bahwa faktor dorongan yang telah diberikan dengan cara memberikan motivasi dan inovasi anak-anak agar selalu menyukai hal-hal baru dan membiarkan anak untuk berkreasi sesuai kreativitas mereka, sehingga mereka tau bagaimana proses yang telah mereka lakukan selama pembelajaran berlangsung dan tau hasil dari manfaat yang mereka lakukan. Melihat hasil penelitian yang diperoleh peneliti, yang kemudian dilakukan pembandingan terhadap teori yang dikmukakan oleh para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor yang mendorong dalam meningkatkan kreativitas siswa dalam proses pembelajaran Farming School ini sudah cukup sesuai. 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan tentang Peran Tutor Dalam Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Kegiatan Farming School Rumpin Pijoengan di Desa Srimartani, kecamatan Piyungan, Bantul ini, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Rumah Pintar Pijoengan merupakan rumah pendidikan, bersifat melayani masyarakat dalam pengetahuan, baik life skill dan juga pengetahuan. Cakupan yang luas ini memberikan keleluasan dalam berbagai bidang, salah satunya membentuk berbagai kegiatan dan program, ada sembilan kegiatan atau sentra yang didirikan oleh Rumah Pintar Pijoengan yaitu sentra baca dan buku, sentra pendidikan, sentra permainan edukatif, sentra panggungaudio visual, sentra komputer, sentra kriya, sentra pertanian, sentra diklat, dan sentra unit layanan keliling. Dengan berbagai program tersebut yang nantinya masyarakat dapat meningkatkan produktivitasnya dibidang pendidikan, ekonomi, pendidikan, sosial dan religi atau keagamaan. 2. Proses Kegiatan pembelajaran dalam penggunaan media Farming School dalam meningkatkan krativitas anak melalui pembelajaran Farming School dapat terlihat dari kolektivitas fasilitator. Peran tutor dalam pembelajaran Farming School sendiri sangat strategis dan dinamis, itu terlihat dari gambaran yang dilakukan oleh fasilitator dari mulai perencanaan. 3. Peran tutor untuk meningkatkan kreativitas anak dalam penggunaan media pembelajaran sendiri merupakan suatu proses penyadaran dan pemberian 66 pemahaman kepada seluruh unsur masyarakat warga belajar tentang pentingnya kreativitas dan pengetahuan untuk menjalani kehidupan. Melalui berbegai kegiatan yang diadakan oleh Rumah Pintar Pijoengan, dalam upayanya memberdayakan masyarakat. Termotivasinya peserta didik dibuktikan dengan kesiapan belajar, dan kepercayaan diri. Perubahan yang ditunjukkan pesertadidik sangat baik. Selain itu kemandirian yang dimiliki peserta didik menjadikan aktif, kritis, dan bertanggung jawab atas tugasnya sebagai siswa. Program Farming School selain sebagai wadah aspirasi dan berkreasi, peserta didik dalam belajar juga berperan positif dalam meningkatkan motivasi dan kreativitas untuk peserta didik, tidak terlepas dari beberapa faktor yang dapat mendorong terbentuknya motivasi belajar peserta didik.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan tentang Peran Tutor Dalam Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Kegiatan Farming School Rumpin Pijoengan di Desa Srimartani, kecamatan Piyungan, Bantul ini, ada beberapa saran yang diharapkan dapat membangun kegiatan bimbingan belajar dan juga Rumah Pintar Pijoengan sendiri agar lebih baik lagi, yaitu: 1. Mengoptimalkan kegiatan-kegiatan yang ada dan mencari dukungan kemitraan yang lebih luas lagi, dan lebih semangatgiat dalam membantu kegiatan pendidikan, keagaman, pertanian, sosial dan lebih kreatif dalam menggunakan metode pembelajaran agar lebih menyenangkan dalam kegiatan pemberdayaan. 67 2. Bagi pengelola Rumah Pintar Pijoengan sarana dan prasaran agar lebih ditingkatkan lagi, agar proses kegiatan dapat terlaksanan dengan baik dengan memanfaatkan sarana prasaranan tersebut. 3. Bagi pengelola Rumah Pintar Pijoengan, dalam setiap kegiatan harusnya disertai rancangan program secara detail, agar arah dantujuan kegiatan dapat lebih jelas. 4. Bagi fasilitator kegiatan Farming School dalam proses pembelajaran agar lebih diperhatikan lagi tentang media pembelejaran. Hal ini berguna untuk merangsang anak agar mudah mengerti, terkadang menggunakan bantuan media anak mudah mengerti dan jalannya proses kegiatan Farming School dapat terlaksanan dengan baik. 5. Bagi fasilitator kegiatan Farming School sering-sering diadakan evaluasi agar dapat mengetahui seberapa jauh anak dapat berkembang sehingga dapat dilakukan perbaikan jika masih terdapat kekurangan. 6. Bagi fasilitator kegiatan Farming School, perlunya dilakukan penilaian dalam setiap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Hal ini dilakukan guna membantu peserta didik dalam mempelajari materi yang dipelajari selain itu juga berguna untuk mengukur ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan dalam setiap kegiatan pembelajaran. 7. Bagi peserta didik lebih memperhatikan dalam proses kegiatan pembelajaran. Hal ini berguna untuk kelancaran proses pembelajaran dan waktu. 68 DAFTAR PUSTAKA Abu Ahmadi. 1982. Peran Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Ace Suryadi. 2009. Menuju Masyarakat Pembelajar: Konsep, Kebijakan, dan Implementasi Pendidikan Non-Formal. Bandung: Widya Aksara Press Antonous Novan S.N, Model Pembelajaran Tutor Sebaya Dengan Memanfaatkan LKS dan Alat Peraga Papan Berpaku Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Bagi Peserta Didik. Skripsi Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Yogyakarta, 2007 D Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: Al- Ma’arif 1989. Dirjen PAUDNI. 2014. Petunjuk Teknis Rumah Pintar dan Tata cara untuk Memperoleh Dana Bantuan. Jakarta : Direktorat Pendidikan Masyarakat. Direktorat Jendral Pendidikan Nonformal dan Informal Depdiknas 2009.Rencana Strategis Pendidikan Nonformal dan Informal 2010-2014.Jakarta: Ditjen PNFI Depdiknas. Ischak dan Wiraji, Program Remedial Dalam Proses Belajar Mengajar. 1987 Ki Hadjar Dewantara. PendidikanYogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa Moleong.Lexy J.2005.Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Moh Suryo dan Moh Amin, Pembelajaran Remidial.Jakarta Depdikbud P2BSPG. 1982. Munandar, S.C.U.Kreativitas dan Keberbakatan: Strategi Mewujudkan Potensi Kreatif dan Bakat, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.2002 Mustofa Kamil. 2012. Pendidikan Non Formal: Pengembangan Melalui Pusat Kegaiatan Belajar Mengajar PKBM Di Indonesia Sebuah Pembelajaran Kominkan Di Jepang. Bandung: ALFABETA. Nasution.2003. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif.Tarsito. Bandung.Yohan Naftali. 2006. Pendidikan di IndonesiaBelum Merata. diaksesdihttp:kompas.co.id padatanggal 3 November 2015pada pukul 20.15 WIB. P Suparno, Metodologi Pembelajaran, Konstruktivistik dan Menyenangkan. Yogyakarta, Universitas Sanata Darma. 2007.

Dokumen yang terkait

Peran Kelembagaan dalam Meningkatkan Kreativitas dan Inovasi Petani pada Integrated Farming System di Gapoktan Silih Asih, Jawa Barat

1 12 97

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR DI TK PERTIWI KETITANG UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR DI TK PERTIWI KETITANG KECAMATAN NOGOSARI KABUPATEN BOYOLALI UNTUK KELOMPOK B TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 0 14

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI KEGIATAN MELUKI DI ATAS AIR.

2 17 41

Peran Tutor dalam Meningkatkan Kreativitas Anak melalui Pemanfaatan Alat Permainan Edukatif di Lingkungan KOBER Kartika X-4 Padalarang Bandung Barat.

0 5 29

UPAYA TUTOR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI (3-4 TAHUN) MELALUI PENGEMBANGAN KREATIVITAS SENI MELIPAT (ORIGAMI).

0 2 23

UPAYA TUTOR DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PROGRAM “TAMAN BERMAIN EDUKATIF ANAK” DI KAMPUNG KREATIF DAGO POJOK KOTA BANDUNG.

0 1 29

PENERAPAN KOMPETENSI TUTOR DALAM MENUMBUHKAN KREATIVITAS BELAJAR ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN BERMAINPADA LEMBAGA PAUD KEMBANG PURA UJUNGBERUNG BANDUNG.

0 2 37

PERAN RUMAH PINTAR PIJOENGAN DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK MELALUI BIMBINGAN BELAJAR DI DESA SRIMARTANI BANTUL.

3 18 209

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI SENTRA PERTANIAN DI RUMAH PINTAR “PIJOENGAN” DESA SRIMARTANI, KECAMATAN PIYUNGAN, KABUPATEN BANTUL, DAERAH ISTIMEWA.

0 1 184

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2015 LOKASI: SMP NEGERI 1 PIYUNGAN JALAN WONOSARI KM.14 PIYUNGAN,BANTUL,YOGYAKARTA.

0 1 120