C. Subjek Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto, 2013: 152 subyek penelitian adalah benda, orang, tempat atau data yang terkait dengan variabel penelitian yang
dipermasalahkan. Subjek penelitian ini adalah guru akuntansi berjumlah 25 orang di 3 Sekolah Menengah Kejuruan Bisnis dan Manajemen. Menurut
Suharsimi Arikunto, 2013: 91 disebabkan karena adanya kendala tenaga, waktu, dan dana peneliti terpaksa membatasi subjek penelitian disesuaikan
dengan kemampuan yang ada pada diri peneliti.
D. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto, 2010: 161 Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel
dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang menghambat guru dalam melaksanakan pembelajaran akuntansi dengan pendekatan kontekstual.
Faktor-faktor yang
menghambat guru
dalam melaksanakan
pembelajaran akuntansi dengan pendekatan kontekstual adalah halangan yang dialami guru ketika melakukan pembelajaran akuntansi dengan menerapkan
konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara teori pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan
antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Pengetahuan dan keterampilan siswa mengkonstruksikan sendiri pengetahuan dan keterampilan baru ketika siswa belajar. Dalam hal ini
indikator dari hambatan guru dalam melaksanakan pembelajaran akuntansi dengan pendekatan kontekstual meliputi aspek: konstruktivisme, menemukan,
bertanya, kerjasama, permodelan, refleksi, dan penilaian autentik.
E. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Angket Kuesioner atau angket memang mempunyai banyak kebaikan
sebagai instrumen pengumpul data Suharsimi Arikunto, 2010: 268. Angket dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk angket tertutup. Angket
tertutup yang pada setiap item tersedia berbagai alternatif jawaban. Skala pengukuran yang digunakan adalah model skala
Likert
dengan empat pilihan jawaban. Angket ini digunakan untuk memperoleh data tentang
persentase jumlah guru yang mempunyai hambatan aspek konstruktivisme, menemukan, bertanya, kerjasama, permodelan, refleksi, dan penilaian
autentik dalam melaksanakan pembelajaran akuntansi dengan pendekatan kontekstual.
2. Wawancara
Menurut Lexy J. Moelong, 2007: 186 wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan ini dilakukan oleh dua
belah pihak yang saling terkait yaitu pewawancara sebagai pihak yang mengajukan pertanyaan dan pihak yang diwawancarai yang memberikan
jawaban dari setiap pertanyaan yang diajukan.
Menurut Suharsimi Arikunto 2010: 270 mengungkapkan bahwa pedoman wawancara tidak terstruktur adalah pedoman wawancara yang
hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang sistematis. Hasil wawancara
digunakan untuk memperoleh data tentang penyebab guru mengalami hambatan dalam melaksanakan pembelajaran akuntansi dengan
pendekatan kontekstual serta rekomendasi yang diajukan untuk keberhasilan pelaksanaan pembelajaran akuntansi dengan pendekatan
kontekstual.
F. Instrumen Penelitian
Berdasarkan teknik
pengumpulan data
untuk memudahkan
mendapatkan informasi disusunlah instrumen penelitian. Dalam penelitian ini digunakan beberapa instrumen yaitu:
1. Angket
Teknik pelaksanaan pengambilan data dengan cara peneliti mendatangi sekolah. Hal ini agar proses penyampaian angket kepada
responden tidak mengalami kekeliruan, setelah itu responden diberitahu tentang maksud dan tujuan penelitian sekaligus peneliti memberikan
penjelasan kepada responden tentang cara pengisian angket agar memberikan angket langsung kepada guru pengampu pelajaran akuntansi
selaku subjek penelitian. Untuk mengetahui persentase jumlah guru yang mengalami hambatan aspek konstruktivisme, menemukan, bertanya,