Prinsip Pembelajaran Kontekstual Kajian Teori 1. Tinjauan tentang Pembelajaran Kontekstual

diperolehnya dan berdasarkan tanggapan tersebut baru pengetahuan itu dikembangkan. 4 Mempraktikkan pengetahuan dan pengalaman tersebut, artinya pengetahuan dan pengalaman yang diperolehnya harus dapat diaplikasikan dalam kehidupan siswa, sehingga tampak perubahan perilaku siswa. 5 Melakukan refleksi terhadap strategi pengembangan pengetahuan. Hal ini dilakukan sebagai umpan balik untuk proses perbaikan dan penyempurnaan strategi.

c. Hakikat Pembelajaran Kontekstual

Pembelajaran kontekstual CTL adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan melibatkan enam komponen utama pembelajaran efektif yakni kontruktivisme Contructivism, bertanya Questioning, menemukan Inquiry, masyarakat belajar Learning Community, permodelan Modeling, dan penilaian autentik Authentic Assessment Daryanto dan Mulyo Rahardjo , 2012: 155.

d. Ciri-ciri Pendekatan Pembelajaran Kontekstual

Menurut Kunandar 2007: 298-299 ciri-ciri pembelajaran kontekstual antara lain: 1 Adanya kerja sama antar semua pihak 2 Menekankan pentingnya pemecahan masalah 3 Bermuara pada keragaman konteks kehidupan siswa yang berbeda 4 Saling menunjang 5 Menyenangkan, tidak membosankan 6 Belajar dengan gairah 7 Pembelajaran terintegrasi 8 Menggunakan berbagai sumber 9 Siswa aktif 10 Sharing dengan teman 11 Siswa kritis, guru konstruktivisme 12 Dinding kelas dan lorong penuh dengan hasil karya siswa, peta, gambar, artikel, humor dan sebagainya. 13 Laporan kepada orang tua bukan hanya rapor, tetapi hasil karya siswa, laporan hasil praktikum, karangan siswa, dan sebagainya. Berikut ini ciri-ciri pendekatan pembelajaran kontekstual atau CTL menurut Wina Sanjaya 2009: 264-269 : 1 Konstruktivisme adalah proses membangun pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman. 2 Inkuiri menemukan adalah proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berpikir secara sistematis. 3 Bertanya adalah kegiatan guru untuk mengarahkan dan membimbing siswa untuk menemukan setiap materi yang dipelajari. 4 Masyarakat belajar kerjasama adalah hasil belajar diperoleh melalui sharing antar teman, antar kelompok dan antar siswa yang mengerti ke siswa yang belum mengerti. 5 Permodelan adalah proses pembelajaran dengan memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh siswa. 6 Refleksi adalah proses pengendapan pengalaman yang telah dipelajari yang dilakukan dengan cara mengurutkan kembali kejadian yang telah dilaluinya. 7 Penilaian autentik adalah proses yang dilakukan guru untuk mengumpulkan informasi tentang perkembangan belajar yang dilakukan oleh siswa. Dari penjelasan beberapa ciri-ciri pendekatan pembelajaran kontesktual di atas peneliti akan menggunakan indikator yang diuraikan sebagai berikut: 1 Konstruktivisme a Pembelajaran yang menyenangkan b Membangun pembelajaran yang mengaitkan dengan kehidupan nyata. 2 Menemukan a Diawali dengan kegiatan pencarian pengetahuan dalam rangka untuk memahami suatu konsep. b Mengembangkan materi pembelajaran dari berbagai sumber. 3 Bertanya a Digunakan oleh guru untuk mendorong, membimbing, dan menilai kemampuan siswa. b Digunakan oleh siswa selama melakukan kegiatan berbasis inkuiri. 4 Masyarakat Belajar a Berbicara dan berbagai pengalaman belajar dengan orang lain. b Bekerjasama dengan orang lain. 5 Permodelan a Mendemonstrasikan apakah anda menginginkan para siswa untuk belajar b Melakukan apa yang guru inginkan agar siswa melakukan. 6 Refleksi a Mencatat apa yang kita pelajari, apakah kita merasakan ide-ide baru. b Dapat berupa berbagai jurnal diskusi maupun hasil karya. 7 Penilaian autentik a Mengukur pengetahuan, sikap dan keterampilan. b Penilaian produk atau kinerja.