Pengertian Pembelajaran Kontekstual Kajian Teori 1. Tinjauan tentang Pembelajaran Kontekstual
1 Prinsip saling ketergantungan
Prinsip saling ketergantungan ini menurut hasil kajian para ilmuwan segala yang ada di dunia ini adalah saling berhubungan dan
ketergantungan. Begitu pula dalam pendidikan dan pembelajaran, sekolah merupakan suatu sistem kehidupan, yang terkait dalam
kehidupan di rumah, tempat kerja, dan masyarakat. Dalam kehidupan di sekolah, siswa saling berhubungan dan tergantung
dengan guru, tata usaha, kepala sekolah, dan narasumber yang ada di sekitarnya. Dalam proses pembelajaran, siswa berhubungan dengan
bahan ajar, sumber belajar, media, dan sarana prasarana belajar. Prinsip ini membuat hubungan yang bermakna antara proses
pembelajaran dan konteks kehidupan nyata sehingga peserta didik berkeyakinan bahwa belajar merupakan aspek yang sesuai dengan
kehidupan di masa datang. 2
Prinsip perbedaan Prinsip diferensiasi adalah mendorong peserta didik menghasilkan
keberagaman, perbedaan, dan keunikan. Terciptanya kemandirian dalam belajar yang dapat membangun minat peserta didik untuk
belajar mandiri dalam konteks tim dengan mengkorelasikan bahan ajar dengan kehidupan nyata, dalam rangka mencapai tujuan secara
penuh makna. 3
Pengorganisasian diri
Prinsip pengorganisasian
diri menyatakan
bahwa proses
pembelajaran diatur, dipertahankan, dan disadari oleh peserta didik sendiri, dalam rangka merealisasikan seluruh potensinya. Peserta
didik secara sadar harus menerima tanggung jawab atas keputusan dan perilaku sendiri, menilai alternatif, membuat pilihan,
mengembangkan rencana, menganalisis informasi, menciptakan solusi dan kritis menilai bukti.
Wina Sanjaya 2009: 256 menyampaikan lima karakteristik penting dalam proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan
CTL yaitu: 1
Dalam CTL, pembelajaran merupakan proses pengaktifan pengetahuan yang sudah ada, artinya apa yang akan dipelajari tidak
terlepas dari pengetahuan yang sudah dipelajari, dengan demikian pengetahuan yang akan diperoleh siswa adalah pengetahuan yang
utuh yang memiliki keterkaitan satu sama lain. 2
Pembelajaran yang kontekstual adalah belajar dalam rangka memperoleh dan menambah pengetahuan baru. Pengetahuan baru itu
diperoleh dengan cara deduktif, artinya pembelajaran dimulai dengan mempelajari secara keseluruhan, kemudian memperhatikan
detailnya. 3
Pemahaman pengetahuan, artinya pengetahuan yang diperoleh bukan untuk dihafal tetapi untuk dipahami dan diyakini, misalnya dengan
cara meminta tanggapan dari yang lain tentang pengetahuan yang
diperolehnya dan berdasarkan tanggapan tersebut baru pengetahuan itu dikembangkan.
4 Mempraktikkan pengetahuan dan pengalaman tersebut, artinya
pengetahuan dan pengalaman yang diperolehnya harus dapat diaplikasikan dalam kehidupan siswa, sehingga tampak perubahan
perilaku siswa. 5
Melakukan refleksi terhadap strategi pengembangan pengetahuan. Hal ini dilakukan sebagai umpan balik untuk proses perbaikan dan
penyempurnaan strategi.