Pendidikan berdasarkan standar adalah pendidikan yang menetapkan standar nasional sebagai kualitas minimal hasil belajar berlaku untuk
setiap kurikulum. Standar kualitas nasional dinyatakan sebagai standar kompetensi lulusan. Standar kompetensi lulusan adalah kualitas
minimal lulusan suatu jenjang atau satuan pendidikan mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Standar kompetensi lulusan dikembangkan menjadi standar kompetensi lulusan satuan pendidikan yaitu SKL SD, SMP, SMA,
SMK. Konten pendidikan dalam SKL dikembangkan dalam bentuk kurikulum satuan pendidikan dan jenjang pendidikan sebagai satuan
rencana tertulis
dokumen dan
kurikulum sebagai
proses implementasi.
f. Landasan Empiris
Pada saat ini perekonomian Indonesia terus tumbuh di tengah bayang-bayang resesi dunia. Pertumbuhan ekonomi Indonesia dari
tahun 2005 sampai dengan 2008 berturut-turut 5,7; 5,5; 6,3; dan 6,4. Agus D.W.Martowardojo, dalam rapat paripurna DPR,
31052012 mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2012 diperkirakan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi
negara-negara ASEAN sebesar 6,5-6,9. Momentum pertumbuhan ekonomi ini harus terus dijaga dan ditingkatkan. Generasi muda berjiwa
wirausaha yang tangguh, kreatif, ulet, jujur, dan mandiri, sangat diperlukan untuk memantapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di
masa depan. Generasi seperti ini seharusnya tidak muncul karena hasil seleksi alam, namun karena hasil gemblengan pada tiap jenjang satuan
pendidikan dengan kurikulum sebagai pengarahnya.
g. Struktur Kurikulum SMA
Untuk menerapkan konsep kesamaan antara SMA dan SMK maka dikembangkan kurikulum pendidikan menengah yang terdiri atas
kelompok mata pelajaran wajib dan mata pelajaran pilihan. Mata pelajaran wajib sebanyak 9 sembilan mata pelajaran dengan beban
belajar 18 jam per minggu. Konten kurikulum kompetensi intiKI dan KD dan kemasan konten serta label konten mata pelajaran untuk
mata pelajaran wajib bagi SMA dan SMK adalah sama. Struktur ini menempatkan prinsip bahwa peserta didik adalah subyek dalam belajar
dan mereka memiliki hak untuk memilih sesuai dengan minatnya. Mata pelajaran pilihan terdiri atas pilihan akademik SMA serta
pilihan akademik dan vokasional SMK. Mata pelajaran pilihan ini memberikan corak kepada fungsi satuan pendidikan dan di dalamnya
terdapat pilihan sesuai dengan minat peserta didik. Beban belajar di SMA untuk tahun X, XI, dan XI masing-masing 43 jam belajar
perminggu. Satu jam pelajaran adalah 45 menit. Struktur kurikulum pendidikan menengah kelompok mata pelajaran wajib sebagai berikut:
Tabel 3. Struktur Kurikulum 2013 Pendidikan Menengah Kelompok Mata Pelajaran Wajib
Mata pelajaran Alokasi waktu
X XI
XII Kelompok Wajib
1. Pendidikan Agama
3 3
3 2.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
2 2
2 3.
Bahasa Indonesia 4
4 4
4. Matematika
4 4
4 5.
Sejarah Indonesia 2
2 2
6. Bahasa Inggris
2 2
2 7.
Seni Budaya 2
2 2
8. Prakarya
2 2
2 9.
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
2 2
2 Jumlah jam pelajaran kelompok wajib per
minggu 23
23 23
Kelompok perminatan Mata pelajaran perminatan akademik
SMA 20
20 20
Mata pelajaran perminatan akademik dan vokasi SMK
28 28
28 Sumber : Dokumen Kurikulum 2013
Struktur kelompok peminatan akademik SMA memberikan keleluasaan bagi peserta didik sebagai subjek tetapi juga berdasarkan
pandangan bahwa semua disiplin ilmu adalah sama dalam
kedudukannya. Namun kelompok minat diubah dari IPA, IPS, dan Bahasa menjadi Matematika dan Sains, Sosial, dan Bahasa. Namun
nama ini tidak diartikan sebagai nama kelompok disiplin ilmu karena adanya berbagai pertentangan filosofis pengelompokan disiplin ilmu.
Berdasarkan filosofis rekontruksi sosial maka nama organisasi kurikulum tidak terikat pada nama disiplin ilmu.
Dalam kurikulum 2013 SMA terdapat 3 kelompok mata pelajaran. Pertama kelompok A yang di dalamnya terdapat mata
pelajaran Agama, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Sejarah Indonesia, dan Bahasa Inggris. Kedua,
kelompok B yang terdiri dari mata pelajaran Seni Budaya, Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, serta Prakarya. Ketiga, kelompok C
atau mata pelajaran peminatan yang di dalamnya terdapat peminatan akademik Matematika dan Sains Matematika, Biologi, Fisika, dan
Kimia, Peminatan Sosial Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi, dan Antropologi, serta peminatan Bahasa Bahasa dan Sastra Indonesia,
Bahasa dan Sastra Mandarin, Bahasa dan Sastra Inggris, Bahasa dan Sastra Arab. Ada juga mata pelajaran pilihan terdiri dari bahasa asing
lain Jepang, Korea, Jerman, Prancis, dll, Literasi Media, Teknologi Terapan, dan lainnya.
Seluruh siswa wajib mengikuti pelajaran kelompok A dan B, serta memilih salah satu pelajaran peminatan dengan menempuh 18 jam
untuk pelajaran wajib, 16 jam untuk pelajaran peminatan, 6 jam untuk
mata pelajaran lintas minat, pendalaman minat, pelajaran pilihan, maupun pelajaran pilihan tambahan dari sekolah. Dari penjelasan
tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam Kurikulum 2013 jumlah mata pelajaran menjadi berkurang, sebaliknya jumlah jam belajar semakin
bertambah. Peminatan mata pelajaran untuk SMA dimulai dari kelas X sepuluh.
4. Implementasi Kurikulum 2013