NO URAIAN
SATUAN DATA
b. Swasta Siswa
1.283 Jumlah Sekolah SMA
14 a. Negeri
Sekolah 8
b. Swasta Sekolah
6 Jumlah Sekolah SMK
7 a. Negeri
Sekolah 4
b. Swasta Sekolah
3 Kondisi Ruang Belajar SMA
a. Baik Ruang
117 b. Rusak Ringan
Ruang 32
c. Rusak Sedang Ruang
- d. Rusak Berat
Ruang 6
Kondisi Ruang Belajar SMK a. Baik
Ruang 97
b. Rusak Ringan Ruang
6 c. Rusak Sedang
Ruang -
d. Rusak Berat Ruang
3 APK SM SMA+SMK
107,34 APM SM SMA+SMK
87,03 V
TENAGA PENDIDIK TK
Orang 14
SD Orang
1.638 SMP
Orang 654
SMA Orang
358 SMK
Orang 223
Sumber : Sekretariat Dinas Pendidikan Kabupaten Samosir
3.4 Program-program Peningkatan Pendidikan Kabupaten Samosir
a. Program Pendidikan Anak Usia Dini Program ini bertujuan untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan pada
tingkat taman kanak-kanak, kelompok bermain, kelompok belajar dan lain- lain yang sederajat. Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka
pengembangan kualitas pendidikan anak usia dini antara lain : 1. Menyediakan sarana dan prasarana pendidikan, membantu biaya
operasional, pemanfaatan fasilitas yang ada, seperti ruang kelas SD untuk penyelenggaraan pendidikan anak usia dini, memberikan
Universitas Sumatera Utara
subsidi, imbal swadaya, serta menumbuhkan partisipasi masyarakat, termasuk organisasi sosial masyarakat untuk menyelenggarakan dan
mengembangkan pendidikan anak usia dini. 2. Peningkatan pemahaman mengenai pentingnya pendidikan anak usia
dini, kepada orang tua melalui penyuluhan sebagai upaya membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan lebih lanjut untuk memasuki jenjang pendidikan formal di tingkat SD dan selanjutnya.
3. Pengembangan kebijakan, melakukan perencanaan, monitoring, evaluasi dan pengawasan terhadap pembangunan dan pengembangan
anak usia dini. b. Program Wajib Belajar Pendidikan Sembilan Tahun
Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan pada tahun 2012 menunjukkan bahwa penduduk dengan tingkat pendidikan SLTA
berjumlah sebesar 32,32 . Penduduk dengan tingkat pendidikan perguruan tinggi sarjana muda dan sarjana yaitu 6,41 . Profil penduduk
berdasar tingkat pendidikan cenderung mirip antar tingkat kecamatan dan tidak terlalu Nampak perbedaan yang mencolok.
Data dinas pendidikan kabupaten samosir pada tahun 2012 menunjukkan bahwa APK untuk tingkat SD rata-rata 118,17 dan APM
98,58 , untuk jenjang SMP dan sederajat APK 116,9 dan APM hanya 89,32. Sedang APK dan APM untuk jenjang SMA masing masing
107,34 dan 87,03. Program wajib belajar pandidikan dasar 9 tahun
Universitas Sumatera Utara
bertujuan untuk meningkatkan akses dan pemerataan pendidikan dasar yang terjangkau dan berkualitas melalui sekolah dasar SD, Madrasah
Ibtidayyah MI atau yang sederajat dan Sekolah Menengah Pertama SMP dan Madrasah Tsanawiyyah MTs atau yang sederajat sehingga
seluruh anah yang berusia 7 – 15 tahun baik laki-laki maupun perempuan dapat memperoleh pendidikan.
Penekanan program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun adalah : 1. Peningkatan partisipasi usia sekolah SDMI dan SMPMTs
2. Penurunan angka putus sekolah pada usia 7-15 tahun. 3. Penyediaan bantuan bagi anak-anak yang tidak dapat melanjutkan ke
SMP melalui program sekolah jauh, Sanggar Kegiatan Belajar Masyarakat SKBM dan lain-lain.
4. Penyediaan sarana dan sarana pendidikan yang berkualitas 5. Perbaikan sarana pendidikan yang rusak
c. Program Pendidikan Menengah Program pembinaan pendidikan menengah dibuat untuk
meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan pendidikan menengah yang bermutu dan terjangkaku bagi masyarakat. Program untuk
pendidikan menengah meliputi pembinaan dan pengembangan sekolah menengah atas SMA, sekolah menengah kejuruan SMK, dan madrasah
aliyah.
Universitas Sumatera Utara
Berkaitan dengan pengembangan dan pembinaan tersebut, kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan antara lain :
1. Peningkatan sarana dan prasana pendidikan 2. Pemberian bantuan untuk anak berprestasi
3. Penyelenggaraan sekolah unggulan dan peningkatan peran SMA dan SMK, dalam peningkatan angka partisipasi kasar.
4. Terselenggaranya kerjasama antara pendidikan menengah dan dunia usaha.
5. Pengembangan manajemen berbasis sekolah d. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Untuk meningkatkan mutu pendidikan, maka Pemerintah Kabupaten Samosir berlandaskan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun
2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan SNP. Peraturan Pemerintah tersebut mencakup input, ouput dan proses yang terdiri dari standar isi,
tenaga pendidikan, sarana prasarana, pembiyaan proses pendidikan, proses pengolahan, penilaian dan komptensi lulusan. Apabila kita melihat secara
garis besar dalam Standar Nasional Pendidikan, maka Standar Pendidikan Nasional tersebut dapat diartikan sebagai berikut : 1. Standar kompetensi
lulusan adalah yang berkaitan dengan kemampuan minimal peserta didik yang mencakup kemampuan kognitif, psikomotorik dan afektif yang harus
dimiliki oleh setiap peserta sehingga dapat lulus dari satuan pendidikan, 2. Standar isi pendidikan standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
keluasan dan kedalaman materi pelajaran pada satu satuan pendidikan
Universitas Sumatera Utara
untuk mencapai standar kompetensi lulus,3. Standar proses pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan
pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai suatu standar kompetensi lulusan, 4. Standar pendidik dan tenaga pendidikan adalah
standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan persyaratan minimal yang harus dipenuhi oleh setiap pendidik dan tenaga kependidikan, 5.
Standar sarana dan prasarana pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan persyaratan minimal tentang lahan,
ruang kelas, tempat olah raga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berekreasi, perabot,
alat dan media pendidikan, buku dan sumber belajar lain yang diperlukan untuk mencapai standar kompetensi kelulusan, 6. Standar pengelolaan
adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan, perencanaan,pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada
tingkat satuan pendidikan, kabupatenkota, provinsi atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan, 7. Standar
pembiayaan biaya operasional satuan pendidikan adalah bagian dari dana pendidikan yang diperlukan untuk membiayai kegiatan operasi satuan
pendidikan agar dapat berlangsungnya kegiatan pendidikan yang sesuai standar pendidikan yang teratur dan berkelanjutan, 8. Standar penilaian
pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur dan instrument penilaian prestasi belajar peserta
didik.
Universitas Sumatera Utara
Program pengingkatan kualiatas agar minimal mencapai standar sebagaimana tersebut diatas dimulai dari pembinaan tenaga pendidikan.
Pembinaan pendidikan dibuat unutk suatu tujuan meningkatan kualiatas, kuantitas, profesionalitas tenaga kependidikan agar mampu melaksanakan
pengelolaan, pengembangan, pengawasan, administrasi, evaluasi dan pelayanan tehnis, dalam menunjang proses pembelajaran pada satuan
pendidikan. Kegiatan pokok yang dilakukan antara lain :
1. Memfasilitasi untuk peningkatan pemberdayaan sumberdaya manusia bagi tenaga pendidik, untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
2. Peningkatan layanan kualitas pendidikan, dengan melakukan pendidikan dan pelatihan, penataran, workshop dan lain-lain bagi
pendidik dan tenaga kependidikan. 3. Peningkatan kesejahteraan bagi tenaga pendidik dan kependidikan
dengan mengembangkan system jaminan sosial yang pantas dan memadai, pemberian penghargaan sesuai tugas dan prestasi kerja.
e. Program Bantuan Operasional Sekolah Melalui program BOS yang terkait pendidikan dasar 9 tahun, setiap
pengelola program pendidikan harus memperhatikan hal-hal berikut: 1.
BOS harus menjadi sarana penting untuk meningkatkan akses pendidikan dasar 9 tahun yang bermutu;
Universitas Sumatera Utara
2. BOS harus memberi kepastian bahwa tidak ada siswa miskin putus
sekolahkarena alasan finansial seperti tidak mampu membeli baju seragamalat tulis sekolah dan biaya lainnya
3. BOS harus menjamin kepastian lulusan setingkat SD dapat
melanjutkan ke tingkat SMP; 4.
Kepala sekolah SDSDLB menjamin semua siswa yang akan lulus dapat melanjutkan ke SMPSMPLB;
5. 5epala sekolah berkewajiban mengidentifikasi anak putus sekolah
dilingkungannya untuk diajak kembali ke bangku sekolah; 6.
Kepala sekolah harus mengelola dana BOS secara transparan dan akuntabel;
7. BOS tidak menghalangi siswa, orang tua yang mampu, atau
walinya memberikan sumbangan sukarela yang tidak mengikat kepada sekolah. Sumbangan sukarela dari orang tua siswa harus
bersifat ikhlas, tidak terikat waktu dan tidak ditetapkan jumlahnya, serta tidak mendiskriminasikan mereka yang tidak memberikan
sumbangan. Dana BOS diterima oleh sekolah secara utuh, dan dikelola secara
mandiri oleh sekolah dengan melibatkan dewan guru dan Komite Sekolah dengan menerapkan MBS, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Sekolah mengelola dana secara profesional, transparan dan akuntabel
2. Sekolah harus memiliki Rencana Jangka Menengah yang disusun 4 tahunan;
3. Sekolah harus menyusun Rencana Kerja Tahunan RKT dalam bentuk Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah RKAS, dimana
dana BOSmerupakan bagian integral dari RKAS tersebut; 4. Rencana Jangka Menengah dan RKAS harus disetujui dalam rapat
dewan pendidik setelah memperhatikan pertimbangan Komite Sekolah dan disahkan oleh SKPD Pendidikan Kabupatenkota
untuk sekolah negeri atau yayasan untuk sekolah swasta.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV Penyajian Data
Setelah melakukan pengumpulan dan penelitian data tentang Implementasi Implementasi Program Bantuan Operasional Sekolah Pada Jenjang Pendidikan
Sekolah Dasar Kabupaten Samosir, maka pada bab ini peneliti akan menyajikan data-data yang di peroleh dari proses wawancara dan obseravasi sehingga dapat
menjawab permasalahan utama yang ingin peneliti deskripsikan. Dalam mengumpulkan data yang diperlukan untuk menjawab
permasalahan penelitian secara mendalam, ada beberapa tahapan yang dilakukan peneliti, yaitu pengumpulan berbagai dokumen dari kantor Dinas Pendidikan
Kabupaten Samosir. Kemudian peneliti melakukan wawancara kepada informan untuk mengetahui lebih dalam tentang implementasi program bantuan operasional
sekolah yang sedang diteliti. Adapun pertanyaan yang diajukan kepada informan penelitian merupakan pertanyaan-pertanyaan yang berasal dari pedoman
wawancara yang telah penulis susun sebelumnya. Namun dalam proses wawancara tersebut, pertanyaan-pertanyaan tersebut mengalami perkembangan
sesuai dengan permasalahan penelitian.
4.1 Deskripsi Hasil Wawancara