Struktur Birokrasi Implementasi Program Bantuan Operasional Sekolah Jenjang

Laporan Keuangan Bantuan Operasional Sekolah Tahun anggaran 2013. Sehingga tumpang tindih wewenang disekolah tidak akan terjadi. Menurut George Edwards III, fasilitas fisik akan mempengaruhi keberasilan suatu program, bahkan jika program yang akan di implementasikan adalah program yang berhubungan dengan aktivitas teknis atau membutuhkan peralatan. Sekolah-sekolah dikabupaten samosir memiliki beberapa fasilitas pendukung yang dibiayai oleh dana BOS maupun yang telah dimiliki oleh sekolah tersebut. Komputer, printer, dispenser, alat peraga matapelajara, perpustakaan dan kendaraan yang turut mendukung Program BOS di Kabupaten Samosir adalah fasilitas umum yang dimiliki oleh masing- masing sekolah baik itu yang dibiayai oleh dana BOS maupun yang dibiayai oleh masing-masing Tim manejemen BOS disekolah. Sumber daya informasi dalam konteks implementasi kebijakan ata program berkaitan dengan bagaimana kebijakan harus dilakukan. Serta aturan-aturan hokum yang harus diketahui berkenaan dalam pelaksanaan Program BOS sudah jelas dijelas diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 76 Tahun 2012 tentang Petunjuk teknis Penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah dan Laporan Keuangan Bantuan Operasional Sekolah Tahun anggaran 2013.

5.1.3 Struktur Birokrasi

Proses implementasi kebijakan tentunya melibatakkan para implementor atau pelaksana sehingga sasaran dan tujuan kebijakan atau program tersebut dapat tercapai. Struktur birokrasi yang tidak kondusif akan menyebabkan Universitas Sumatera Utara ketidakefektifan dan ketidakefisienan dalam proses implementasi kebijakan. Hal yang paling penting menurut George Edwards ketika membicarakan struktur birokrasi dalam proses kebijakan publik adalah standard operational procedure dan fragmentation. Dalam pelaksanaan program BOS dikabupaten samosir oleh dinas pendidika kabupaten samosir dan sekolah – dalam penelitian ini jenjang pendididikan sekolah dasar – belum memiliki peraturan yang baku atau resmi. Dinas PEndidikan Kabupaten Samosir dan Sekolah dasar menggunakan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 76 Tahun 2012 tentang Petunjuk teknis Penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah dan Laporan Keuangan Bantuan Operasional Sekolah sebagai standard operasional procedure dalam mengelola dana BOS. Dalam petunjuk teknis tersebut telah dijelaskan dengan jelas siapa yang menjadi Tim MAnajemen BOS dan apa tugas dan kewajiban yang harus mereka laksanakan dalam pelaksanaan program BOS tersebut serta tahapan dan mekanisme dalam menggunakan dana BOS. Dengan adanya SOP penggunaan dana BOS tersebut maka tindakana para Tim Manajemen BOS disekolah dasar dapat diseragamkan. Petunjuk teknis penggunaan dana BOS yang digunakan disekolah dasar juga mengurangi tingkat ambigu atau pemahaman akan pengelolaan dana BOS. Petunjuk teknis yang digunakan juga dapat mengoptimalkan penggunaan waktu yang tersedia. Ketika melakukan penelitian, peneliti mendapati para informan memberikan Universitas Sumatera Utara penjelasan dari pertanyaan yang tidak dimengerti dengan mengandalkan pada pedoman-pedoman sesuai dengan petunjuk teknis yang berlaku. Hal lain yang mempengaruhi struktur birokrasi adalah fragmentasi organisasi. fragmentasi merupakan penyebaran tanggung jawab di setiap bidang yang berbeda dalam organisasi sehingga memerlukan koordinasi. Konsekuensi yang paling buruk dari fragmentasi birokrasi adalah usaha untuk menghambat koordinasi. Namun dalam implementasi Program BOS di kabupaten samosir yang dilaksanakan oleh dinas pendidikan kabupaten samosir, hal fragmentasi tidak terlalu menjadi suatu masalah. Penyebaran tanggung jawab tidak melibatkan banyak pihak. Pihak yang berkordinasi dalam implementasi Program BOS ini yang diteliti oleh peneliti adalah kordinasi antara Dinas Pendidikan Kabupaten Samosir sebagai pendamping program yang dilaksanakan oleh masing-masing sekolah dilingkungan kabupaten samosir khususnya sekolah dasar sebagai objek penelitian. Dalam lingkungan sekolah dasar jenjang struktur organisasi tidak terlalu panjang. Hanya ada kepala sekolah yang juga guru berserta guru-guru kelas. Sehingga kordinasi dilingkungan sekolah dalam pelaksanaan program BOS oleh Tim MAnajemen tidak mengalami masalah. Meskipun didalam Tim Manajemen BOS tersebut, komite yang menjadi anggota tim manajemen BOS jarang berperan serta atau ikut serta dalam pengelolaan dana BOS, tidak menjadi suatu masalah yang menghambat pengelolaan Program Bantuan Operasional Sekolah jenjang pendidikan sekolah dasar. Kemudian meskipun dalam penyususan laporan penggunaan dana BOS terjadi misscomunication dalam Universitas Sumatera Utara hal waktu dan kesibukan masing-masing pihak, namun pelaksanaan dan pengelolaan program BOS disekolah dasar masih dirasa cukup baik.

5.1.4 Diposisi