Hendrik Doeff Reginald Horace Blyth

memuji Yosa Buson yang tidak diperhitungan sebelumnya. Dia menganggap bahwa haiku Buson sangat halus bahasanya dan mampu menyampaikan kesan dengan lebih baik terhadap para pembaca, artinya lebih mudah dimengerti. Setelah mempelajari filosofi barat, Shiki menyatakan bahwa penyampaian yang singkat lebih efektif untuk ekspresi lukisan dan literature. Ia membuat suatu terobosan baru dalam menulis haiku, yaitu dengan “ Shasei “ atau membuat sketsa dari alam. Dia sendiri membuat bentuk baru ini dengan menggabungkan kejadian yang berlangsung singkat dalam kehidupan manusia yang kemudian diapresiasikan dalam haiku karyanya. Contoh karyanya adalah : Shimajima ni Di seluruh pulau Hi wo tomoshikeri Pelita telah menyala Haru no umi Laut musim semi

2.3.2. Tokoh Mancanegara yang mempopulerkan Haiku

1. Hendrik Doeff

Hendrik Doeff adalah kepala dagang dari belanda yang ditempatkan di pos perdagangan Dejima di kota Nagasaki, selama tahun – tahun pertama abad ke – 19. Doeff lahir di Amsterdam. Sebagai seorang pria muda, dia berlayar ke Jepang untuk bekerja di Dutch East India Company, Perusahaan dagang milik Belanda yang memiliki banyak kantor cabang di Asia pada saat itu. Dia menjadi UNIVERSITAS SUMATERA UTARA direktur di Dejima pada tahun 1803 melanjutkan tugas dari William Wardenaar, yang merupakan direktur dari tahun 1800 samapi 1803. Doeff menetap di Jepang samapi 1817, sampai Jan Cock Blomhoff menggantikannya. Setelah Inggris mengalahkan koloni Belanda di Indonesia pada tahun 1811, Cuma Dejima yang menjadi tempat yang masih mengibarkan bendera Belanda. Doeff berusaha bertahan menghadapi Inggris yang mencoba mengambil alih Pos dagang Dejima. Belanda pulih kembali pada tahun 1815, dan Doeff kemudian diberkan penghargaan atas keberaniannya. Doeff menulis kamus Jepang – Belanda, dan menuliskan pengalamannya selama berada di Jepang dalam buku berjudul Recollections of Japan Ingatan tentang Jepang . Dia adalah tokoh terkemuka dengan perannya mempertahankan monopoli perdagangan Belanda di Jepang. Dia juga adalah orang barat pertama yang diketahui menulis haiku, dua diantaranya ditemukan dipublikasikan di Jepang pada masa dia berada di Jepang. Karena perannya, haiku mulai diketahui oleh dunia diluar Jepang, walaupun masih sedikit yang mengetahuinya. Contoh haikunya yang penulis kutip dari http:www.wikipedia.org adalah : Lend me your arms Pinjamkan aku lenganmu Fast as thunderbolts Yang secepat halilintar For a pillow on my journey Untuk sebuah bantal di petualanganku UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2. Reginald Horace Blyth

Reginald Horace Blyth adalah seorang penulis kelahiran Inggris kelahiran 3 Desember 1908 yang mencurahkan dirinya kepada kesusastraan Jepang. Blyth lahir di Essex, Inggris, putra dari seorang pegawai perusahaan rel kereta api. Pada tahun 1916, pada puncak perang dunia I, dia dipenjara di Wormwood Scrubs, sebagai seorang anti wajib militer, sebelum bekerja pada sebuah kantor perencanaan perumahan di Princetown Work Centre. Setelah perang dia masuk Universitas London, dimana dia lulus pada tahun 1923. Dia mengadopsi gaya hidup vegetarian sepanjang hidupnya. Pada tahun 1925, Blyth pindah ke Korea pada saat itu berada di bawah kekusaan Jepang , dimana Blyth menjadi Asisten Profesor Bahasa Inggris di Universitas Keijo di Seoul. Ketika berada di Korea, Blyth mulai mempelajari bahasa Jepang dan bahasa China, dan mempelajari Zen di bawah arahan master Hanayama Taigi di Kuil Myoushinji, Seoul. Setelah perang dunia ke II, Blyth pindah ke Jepang setelah menikahi sorang wanita Jepang bernama Kishima Tomiko. Ini adalah pernikahan kedua Blyth setelah perceraiannya pada tahun 1935. Pada saat itu juga, Blyth telah menjadi Profesor Bahasa Inggris di Universitas Gakushuin dan mengajari bahasa Inggris kepada pangeran mahkota Akihito. Dia melakukan banyak hal untuk mempopulerkan filosofi Zen dan puisi Jepang terutama haiku di barat. Pada tahun 1954, dia diberi gelar doctor dalam bidang kesusastraan dari Universitas UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Tokyo, dan pada tahun 1959, dia menerima Zuihōshō Bintang Jasa tingkat empat. Blyth meninggal pada tahun 1964 karena penyakit tumor otak dan komplikasi dengan pneumonia, di rumah sakit Seiroka, Tokyo. Dia meninggalkan puisi kematian yang penulis kutip dari http:www.wikipedia.org sebagai berikut : Sazanka ni Kutinggalkan hatiku Kokoro nokoshite Kepada bunga Sasanqua Tabidachinu Pada petualangan hari ini. Pada awalnya walaupun haiku sudah dikenal di dunia, tapi belum banyak orang yang tertarik mempelajarinya sampai akhir perang dunia II berakhir. Setelah itu banyak bermunculan buku – buku mengenai haiku, salah satu perintisnya adalah Blyth dengan mempublikasikan volume pertama dari bukunya yang berjumlah empat volume yang berjudul Haiku di Jepang pada tahun 1949, sehingga Haiku dikenal dan mulai banyak dipelajari oleh berbagai orang. Blyth dianggap sebagai orang yang mempopulerkan kesusastraan Jepang. Banyak penulis barat mengenal haiku berkat kerja kerasnya. Penulis – penulis yang dimaksud adalah Jack Kerouac, Gary Snyder, Allen Ginsberg, dan J.D. Salinger. Banyak anggota dari komunitas haiku internasional mendapatkan pedoman mereka mengenai haiku dari buku Blyth, termasuk penulis Amerika James W. Hackett, Eric Amann, Willian J. Higginson, Anita Virgil, Jane Reichold, dan Lee Gurga. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Blyth adalah orang yang pemahaman haikunya mirip seperti Basho ------------

3. William J. Higginson