BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Jepang merupakan salah satu negara Asia yang maju dalam bidang teknologi dan industri di dunia pada saat ini. Hal ini dapat kita lihat dengan
menjamurnya barang produksi Jepang di seluruh dunia sekarang ini. Jepang juga selain dikenal dengan keunggulannya di bidang teknologi dan industri, juga
dikenal dunia dalam bidang kesusastraan, buktinya dengan hadiah nobel kesusastraan yang pernah diperoleh Yasunari Kawabata dengan novel berjudul
“ Yukiguni “ karangannya. Selain dalam bidang prosa, bidang perpuisian Jepang juga dikenal dengan baik oleh dunia seperti, haiku, tanka, waka, renga, dll. Di
antara ragam puisi tersebut, haiku merupakan salah satu puisi Jepang yang paling terkenal di seluruh dunia pada saat ini. Apabila membahas mengenai haiku, maka
tidak akan bisa lepas dari sejarah masa lalunya, karena haiku memiliki sejarah yang sudah sangat tua sejak awal mulai terbentuknya hingga sekarang, banyak hal
– hal yang sudah terjadi di masa lalu yang menjadi faktor dari berkembangnya haiku pada saat ini sehingga menjadi salah satu puisi Jepang yang terkenal di
dunia. Haiku adalah bentuk puisi paling singkat di dunia yang hanya terdiri dari 17
suku kata. Haiku adalah puisi dengan 17 suku kata terdiri dari 3 matra baris dengan masing – masing tersusun dari 5, 7, dan 5 suku kata secara berurutan
Encyclopedia of Japan, 1985 : 78 . Haiku pada awalnya berasal dari salah satu
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
puisi yang sering dipertunjukkan di istana kekaisaran yaitu Renga yang populer selama abad 9 sampai abad ke-12. Renga sering ditulis untuk mengekspresikan
tentang kajian keagamaan dan kehidupan istana, dan biasanya renga ditulis secara berantai Ueda, 1992 : 1 .
Pada abad ke – 16, ketika orang Jepang mulai banyak yang berpartisipasi dalam membuat puisi, salah satu variasi dari renga, yaitu haikai mengalami
perkembangan pesat dan memperoleh popularitas di berbagai kelas masyarakat. Haikai merupakan salah satu puisi panjang yang dimana para penyairnya
memperoleh kebebasan dalam menggunakan imajinasinya untuk berkarya dan bisa lebih rileks dalam melantunkan sajak tersebut. Haikai pada umumnya berisi
hal – hal yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat, seperti humor, permainan kata – kata, kejenakaan, parodi, dan bahasa – bahasa pasaran yang ada di dalam
masyarakat. Hal itulah yang membuatnya diterima oleh masyarakat luas Ueda, 1992 : 1 – 2 .
Pada abad ke – 17, para penyair mulai merasa lebih mudah dan santai
hanya dengan menulis 3 baris awal dari haikai, yaitu hokku syair pembuka , salah satu penyair terkenal pada zaman itu, Matsuo Basho 1644 – 1694 , yang
telah mempopulerkannya, kemudian diikuti oleh Yosa Buson 1718 – 1783 dan Kobayashi Issa 1763 – 1827 . Kegiatan menulis hokku ini menjadi populer pada
saat itu karena para penyair berpendapat dapat lebih menuangkan ekpresinya dalam 3 baris kata daripada mengikuti peraturan lama dalam renga yang
mengharuskan menulis sajak yang panjang setelah hokku yang dianggap membosankan bagi mereka. Pada awal abad ke – 20, salah seorang penyair haiku,
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Masaoka Shiki 1867 – 1902 membebaskan sajak hokku dari rantai haikai menjadi sajak tersendiri dan dia memberikan nama haiku pada hokku
Ueda, 1992 : 1 . Pada masa ini, haiku telah menyebar ke seluruh dunia dan banyak orang
menulis buku tentang haiku. Faktor yang membuatnya berkembang antara lain ciri khas unik yang dimilikinya, seperti penggunaan kata – kata musim yang identik
dengan alam, dan polanya yang berbentuk 5 – 7 – 5 dalam 17 suku kata secara berurutan, faktor yang lain adalah kesederhanaan dan keindahan kata – katanya
yang walaupun singkat namun penuh dengan realitas dan mengandung makna yang mendalam yang menyentuh hati sanubari telah banyak mempengaruhi orang
di seluruh dunia untuk membacanya dan memberikan inspirasi pada mereka untuk membuat haiku gayanya sendiri, bahkan perkumpulan haiku di luar negeri telah
banyak didirikan, dapat dikatakan haiku telah go international sekarang ini dengan diadakannya berbagai perlombaan mengarang haiku yang diadakan oleh
komunitas haiku yang ada di berbagai dunia. Berdasarkan keterangan di atas penulis tertarik untuk membahas tema ini
melalui skripsi yang berjudul “ Sejarah Perkembangan Haiku Menuju Go International “.
1.2. Perumusan Masalah