menyikapi haiku. Dari mulai para ahli sampai masyarakat dunia memiliki pemikiran dan definisi sendiri terhadap puisi yang mereka cintai ini. Berikut
adalah tanggapan masyarakat dunia mengenai haiku :
3.4.1. Tanggapan dari Para Pakar Ahli Mengenai Haiku
1. Vic Fleming Amerika Serikat , seorang profesor yang mengajar hukum
dan kesusasteraan di universitas Arkansas. “ Pada dasarnya haiku menyampaikan dua tujuan. Pertama,
mengajarkan arti yang penting dan kemampuan untuk sukses dari keringkasan yang ekstrem yang merupakan hal yang bagus untuk
para pengacara yang memiliki cita – cita tinggi. Kedua, haiku juga mendemonstrasikan efektivitas dari kehalusan bahasa, kegunaan
dari sesuatu yang kecil yang merupakan salah satu elemen dari menulis yang tidak dilihat dengan jelas “.
2. Santosh Kumar India , seorang pengamat haiku dan editor .
“ Mungkin dapat ditambahkan bahwa tujuh belas silabel haiku yang kaku saja tidak cukup untuk membuat sebuah haiku yang kreatif.
Baris ketiga dari haiku mungkin dapat menciptakan “ Satori “ dan “ Momen Haiku “, jika dua gambaran yang dapat dibandingkan
dapat dijelaskan oleh baris yang ketiga “. 3.
Banya Natsuishi Jepang , presiden dari World Haiku Association WHA .
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
“ Esensi dari perpuisian Jepang adalah haiku. Haiku adalah karya terhebat yang dipopulerkan oleh Matsuo Basho pada than
1689. Puisi Matsuo Basho menyanyikan segitiga alam yang dinamis, seperti dalam puisi ini :
Laut yang bergelombang Di seberang pulau Sado
Memperluas Bima Sakti Puisi bukan hanya puisi alam biasa. Haiku ini menggambarkan
kejadian alam yang diciptakan dari tiga elemen, yaitu : laut, pulau, dan Bima Sakti. Orang – oang bertempat tinggal di pulau. Bagi
Basho, alam yang melibatkan manusia adalah sumber kekuatan puitis dan vital, bahkan jika alam menunjukkan ketidakramahan
kepada manusia. Basho bukan hanya seorang ahli ekologi, dia juga seorang animisme dengan pemahaman yang dalam mengenai
kosmos yang dinamis dan tidak stabil “. 4.
Edwin Sugarev Bulgaria , seorang penulis buku mengenai haiku. “ Haiku tidak ditulis atau diciptakan; Haiku seperti bunga
yang tersembunyi dalam rerumputan. Kamu tidak bisa menulis haiku dari sudut pandang subjek yang mengobservasi objeknya; Kamu
harus mencapai di luar batasmu sendiri, meninggalkan yang lalu
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
dan yang sekarang, untuk berada di sini sekarang dan menjadi satu “.
5. R. H. Blyth Inggris , seorang penulis buku, peneliti, dan penyair haiku.
“ Haiku adalah ekspresi dari momen penglihatan ke dalam alam dunia, dunia alam “.
6. Harold G. Henderson Amerika Serikat , seorang penulis buku, peneliti,
penyair haiku. “ Haiku adalah catatan dari momen emosi yang dimana alam
pikiran manusia yang bagaimanapun juga berhubungan dengan seluruh alam “.
7. Allen Ginsberg Amerika Serikat , seorang penyair dan penulis jurnal
mengenai haiku “ Haiku menggambarkan objektivitas yang keluar dari pikiran
dan hasilnya adalah suatu hubungan dari sensasi dari buah pikiran yang tak dapat dielakkan. Jangan pernah mencoba menulis hubungan
yang lain, bayangkanlah hanya apa yang bisa ditulis dari subjek”. 8.
Takanori Tsuji Jepang , seorang pengamat haiku dan editor.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
“ Haiku tidak dapat diajarkan, atau tidak ada cara untuk mempelajari haiku yang berarti bahwa penggubahan haiku adalah
ekspresi dari imajinasi penyair haiku. Satu – satunya cara menggubah haiku yang impresif adalah memperkaya mentalitas dari
penyair haiku “.
3.4.2. Tanggapan dari Masyarakat Penggemar Haiku.