Ruang Lingkup Pembahasan Metode Penelitian

1.3. Ruang Lingkup Pembahasan

Dalam penelitian ini, agar masalah penelitian ini tidak terlalu luas sehingga menjadi lebih terarah dalam pembahasannya, maka penulis membatasi ruang lingkup pembahasan kepada sejarah perkembangan haiku saja dari awal dimulainya sampai haiku bisa go international dan menjadi salah satu puisi populer untuk ditulis oleh penyair pada zaman sekarang. Untuk mendukung penelitian ini, penulis sebelumnya akan menjelaskan konsep haiku beserta sejarahnya, keistimewaan haiku, tokoh – tokoh penting yang mempopulerkan haiku dan alasan mengapa haiku bisa go international dan digemari oleh banyak penyair non – Jepang. 1.4. Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori 1.4.1. Tinjauan Pustaka Haiku sebagai puisi Jepang memiliki keringkasan dalam penggunaan kata – kata yaitu dengan 17 suku kata yang tersusun dalam tiga baris dengan 5, 7, dan 5 suku kata. Hal inilah yang membuat haiku menjadi menarik yang membuat para penyair Jepang terdahulu harus memikirkan pilihan kata Diksi yang tepat dalam menulis sebuah haiku. Haiku sebagai salah satu jenis puisi mengungkapkan ekspresi seorang penyair yang diungkapkan melalui kata – kata. Dalam hal ini kita dapat melihat beberapa definisi puisi dari para penyair romantik Inggris yang dikumpulkan oleh Shanon Ahmad dalam Pradopo 1993 : 6 , yaitu : UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 1. Samuel Taylor Coleridge mengemukakan puisi itu adalah kata – kata yang terindah dalam susunan terindah. Penyair memilih kata – kata yang setepatnya dan disusun secara sebaik – baiknya, misalnya seimbang, simetris, antara satu unsur dengan unsur lain sangat erat berhubungannya dan sebagainya. 2. Carlyle mengatakn bahwa puisi merupakan pemikiran yang bersifat musikal. Penyair menciptakan puisi itu memikirkan bunyi – bunyi yang merdu seperti musik dalam puisinya, kata – kata disusun begitu rupa hingga yang menonjol adalah rangkaian bunyinya yang merdu seperti musik, yaitu dengan mempergunakan orkestra bunyi.. 3. Dunton berpendapat bahwa sebenarnya puisi itu merupakan pemikiran manusia secara konkret dan artistik dalam bahasa emosional dan berirama. Misalnya, dengan kiasan, dengan citra – citra, dan disusun secara sintaksis puisi. Unsur tematik puisi lebih menunjuk ke arah struktur batin puisi, unsur sintaksis menunjuk ke arah struktur fisik puisi Seperti yang terlihat dari beberapa definisi di atas, tentu saja kita dapat menyimpulkan bahwa haiku menyampaikan ekspresi penyair melalui kata – kata sama seperti definisi puisi yang ada di atas tapi tentu saja dengan caranya tersendiri dan tentu dengan penggunaan kata – kata yang minimum tapi kaya akan makna. Namun terlebih dahulu kita harus mengetahui makna dari haiku, karena selain haiku dijelaskan sebagai puisi dengan 17 suku kata, ada beberapa definisi lain dari haiku. Menurut Higginson 1996 : 28 menyebutkan bahwa sebuah UNIVERSITAS SUMATERA UTARA haiku merupakan pengungkapan rekaman dari suatu peristiwa yang melibatkan kemampuan pengarang dalam memahami kekuatan alam. Pendapat lainnya yaitu menurut Miura 1991 : 7 , ia mengungkapkan bahwa puisi Jepang Haiku merupakan sebuah kehidupan kecil yang tersusun dari 17 suku kata. Dengan jumlah suku kata yang terbatas ini haiku dapat mengungkapkan berbagai perasaan. Jika kita melihat perkembangan haiku pada saat ini yang telah menyebar ke seluruh dunia dan memiliki komunitas haiku di berbagai negara, tentu saja kita tak dapat memisahkannya dari hasil kerja para penyair haiku terkenal, seperti Basho, Issa, Buson, Shiki, dll. Matsuo Basho _ _ _ _ _ _ _ _ _ Pada akhir abad ke – 19, penyair Masaoka Shiki 1867 – 1902 , Ia diingat karena haikunya, dan teorinya yang berasal dari teori melukis yaitu “ drawing from life Shasei , sebagai basis dari seni menulis hokku. Teori ini dapat diartikan “ Melukis Dari Alam “ yang menghasilkan cara menulis yang lebih 1644 – 94 sebagai bapak dari haiku membuat hokku menjadi sebuah puisi yang terpisah dari haikai no renga, dan dengan pengalamannya mempelajari Zen mampu menuangkan imajinasi yang ada dalam pikirannya menjadi sebuah 17 suku kata yang indah, kemudian Yosa Buson 1718 – 83 dengan bakat melukisnya yang luar biasa mampu lebih mendeskripsikan suatu objek secara lebih baik dalam setiap hokkunya, begitu juga dengan Kobayashi Issa 1763 – 1827 , mampu mencurahkan energi kreatifnya ke dalam hokku. Sehingga bisa dikatakan pada abad 18 – 19, hokku menjadi lebih populer daripada haikai no renga, padahal hokku sendri sebelumnya adalah komposisi daripada haikai no renga itu sendiri. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA mengarah kepada realita yang ada yang terjadi setiap hari. Lalu untuk membuat perbedaan dia memberi nama haiku yang dikenal luas pada saat ini. Haiku telah banyak diperlombakan dan buku – buku mengenai haiku telah banyak diterbitkan sehingga makin memperjelas eksistensi haiku di dunia modern saat ini.

1.4.2. Kerangka teori

Setiap penelitian memerlukan landasan atau kejelasan berfikir dalam memecahkan masalah atau menyorotinya. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok – pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti menurut Nawawi dalam Sangidu 2007 : 39 – 4. Teori merupakan asas atau hukum – hukum yang menjadi dasar pijakan, pedoman, tuntunan suatu ilmu pengetahuan. Dengan kata lain, teori merupakan aturan tuntunan kerja untuk melakukan sesuatu menurut Moeliono dalam Sangidu 2007 : 13 . Dalam penelitian ini, penulis menggunakan konsep haiku dari Encyclopedia of Japan, yaitu “ Haiku adalah bentuk puisi paling singkat di dunia yang hanya terdiri dari 17 suku kata. Haiku adalah puisi dengan 17 suku kata terdiri dari 3 matra baris dengan masing – masing tersusun dari 5, 7, dan 5 suku kata secara berurutan “. Haiku merupakan salah satu puisi tersingkat di dunia dengan 17 suku kata. Selain memiliki makna yang mendalam, haiku juga identik dengan alam berkat kata – kata di dalamnya yang kebanyakan mengungkapkan keadaan empat musim. Banyak orang Jepang maupun yang non – Jepang mempelajari haiku dengan alasan agar mampu menangkap momen indah yang UNIVERSITAS SUMATERA UTARA terdapat di dalamnya. Haiku pada mulanya adalah tiga baris awal pada haikai no renga atau hokku yang kemudian melepaskan diri sehingga menjadi puisi individu dan penyair haiku terkenal, Masaoka Shiki memantapkan hokku ini dengan nama yang kita kenal sekarang yaitu, haiku yang dikenal masyarakat internasional sekarang. Untuk melihat bagaimana haiku bisa go internasional tentu kita tidak bisa melepaskan diri dari faktor masa lalu haiku dari mulai terciptanya sampai sekarang. Oleh karena itu dalam penelitian kali ini akan menggunakan pendekatan sejarah. Penelitian ini memakai pendekatan sejarah. Menurut Ginting 2006 : 24 , penelitian sejarah merupakan penelitian yang bertujuan untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan objektif, yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, mensintesis, memverifikasi bukti – bukti untuk menegakkan fakta, dan memperoleh kesimpulan yang kuat. Selanjutnya melalui pendekatan ini , peneliti berharap dapat mengambil tindakan yang tepat untuk lebih mudah dalam penyelesaian skripsi ini. 1.5. Tujuan dan Manfaat penelitian 1.5.1. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan : 1. Untuk menjelaskan mengenai sejarah perkembangan haiku dari awal terciptanya sampai go internasional seperti sekarang ini, 2. Untuk mengetahui bagaimana haiku bisa go internasional. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

1.5.2. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini yaitu : 1. Memberikan wawasan baru tentang haiku dan keberadaannya, 2. Menambah pengetahuan tentang sejarah perkembangan haiku dari zaman terciptanya sampai go internasional, 3. Dapat dijadikan sumber ide dan informasi bagi peneliti selanjutnya.

1.6. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode yang bersifat deskriptif. Menurut Koentjaraningrat 1976 : 29 metode deskriptif adalah metode yang bertujuan menggambarkan secara tepat sifat – sifat individu, keadaan, gejala, atau kelompok tertentu, atau untuk menentukan frekuensi atau penyebaran suatu gejala atau frekuensi adanya hubungan tertentu antara suatu gejala dan gejala lain dalam masyarakat. Dalam memecahkan permasalahan peneliti mengumpulkan, menyusun, mengklasifikasi, mengkaji serta menginterpretasikan seluruh data yang ada. Dimana dengan metode ini peneliti diharapkan dapat menjelaskan tentang sejarah haiku hingga bisa dikenal luas oleh masyarakat internasional sekarang. Data yang digunakan adalah data tulisan. Data tulisan ini dikutip dari berbagai buku yang berhubungan dengan permasalahan yang ada seperti buku – UNIVERSITAS SUMATERA UTARA buku tentang haiku, serta yang berhubungan dengan kesusasteraan Jepang. Tehnik penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan library research yaitu penelaahan buku – buku kepustakaan. Peneliti menelusuri sumber – sumber kepustakaan dengan permasalahan yang akan dijawab. Selain itu dikarenakan penggunaan bahan – bahan yang mempergunakan bahasa asing, maka peneliti akan menggunakan “ Translation Method “ atau metode terjemahan.Menurut Machali 2000 : 48 menyatakan bahwa metode terjemahan adalah metode yang berkenaan dengan rencana pelaksanaan analisis, pengalihan, dan penyerasian penerjemahan. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP HAIKU

2.1. Konsep Haiku