2.6.1. Faktor-faktor yang Memengaruhi Status Gizi
UNICEF 1998 mengemukakan bahwa faktor-faktor penyebab kurang gizi dapat dilihat dari penyebab langsung, penyebab tidak langsung, pokok permasalahan,
dan akar masalah. Faktor penyebab langsung meliputi makanan tidak seimbang dan penyakit infeksi, sedangkan faktor penyebab tidak langsung meliputi ketahanan
pangan di keluarga, pola pengasuhan anak, pelayanan kesehatan dan kesehatan lingkungan. Adapun yang menjadi pokok permasalahan dalam masalah kurang gizi
adalah kurangnya pemberdayaan terhadap wanita, rendahnya pendidikan, pengetahuan dan keterampilan. Adapun akar masalah Keadaan kurang gizi terjadi
karena krisis ekonomi, politik dan sosial dalam masyarakat, sehingga menyebabkan terjadinya permasalahan kekurangan pangan, kemiskinan dan tingginya angka
inflasi dan pengangguran. Almatsier 2001 menyatakan status gizi dipengaruhi oleh konsumsi makanan
dan penggunaan zat-zat gizi di dalam tubuh. Bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi dan digunakan secara efisien akan tercapai status gizi optimal yang
memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja, dan kesehatan.
Selain konsumsi pangan, pengetahuan ibu juga dapat mempengaruhi status gizi balita, kebiasaan yang salah atau kurang tepat dalam pemberian makan.
Kekeliruan yang sering terjadi dalm bentuk penyajian makanan, frekuensi makan, jumlah serta waktu pemberian makanan. Dalam keadaan ini, pengetahuan ibu sangat
Universitas Sumatera Utara
berperan penting sehingga balita dapat terpenuhi kebutuhan gizi yang sesuai Burhanuddin, 2006.
Faktor yang memengaruhi status gizi telah diperkenalkan UNICEF dan telah digunakan untuk menilai status gizi yang dikutip dalam materi Aksi Pangan dan Gizi
Nasional Depkes RI, 2000 sebagai berikut: 1.
Makanan anak dan penyakit infeksi yang diderita anak. Penyebab kurang baiknya status gizi tidak hanya disebabkan makanan yang kurang tetapi juga karena
penyakit anak. Anak yang mendapatkan makanan yang baik tetapi sering mengalami sakit maka akan dapat mempengaruhi status gizinya, sebaliknya anak
yang tidak memperoleh makanan yang cukup dan seimbang daya tahan tubuhnya dapat melemah. Dalam keadaan ini anak akan mudah terserang penyakit dan
kurang nafsu makan sehingga anak kekurangan makanan. Akhirnya berat badan anak menurun. Apabila keadaan ini terus berlangsung anak akan menjadi kurus
dan timbullah masalah kurang gizi. 2.
Ketahanan pangan keluarga. Pola pengasuhan serta kemampuan keluarga dalam menyediakan pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga sangat
memengaruhi status gizi anak. Ketahanan pangan keluarga adalah kemampuan keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarga dalam
jumlah yang cukup dan baik mutunya. Tingkat konsumsi pangan ditentukan oleh adanya pangan yang cukup yang dipengaruhi oleh kemampuan keluarga untuk
memperoleh bahan makanan yang dibutuhkan. Daya beli keluarga biasanya dipengaruhi oleh faktor harga dan pendapatan keluarga
Universitas Sumatera Utara
2.6.2. Penilaian Status Gizi