Deskripsi Karakteristik Balita Pola Asuh Balita

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Keude Geureubak Kecamatan Banda Alam Kabupaten Aceh Timur Tahun 2013 No Karakteristik Keluarga n 1 Suku - Aceh 94 90,0 - Jawa 10 10,0 2 Usia - 19-21 34 33,0 - 22-24 70 67,0 3 Jumlah Anak - 2 96 92,3 - 2 8 7,7 4 Alasan Menikah Dini - Keinginan Sendiri 94 90,0 - Keinginan Orangtua 10 10,0 5 Pendidikan Ibu - Pendidikan Dasar 72 69,2 - Pendidikan Lanjut 32 30,8 6 Pekerjaan Ibu - Bekerja 17 16,3 - Tidak Bekerja 87 83,7 7 Pendapatan Keluarga - Rendah 72 69,2 - Tinggi 32 30,8 8 Pengetahuan Ibu - Baik 31 29,8 - Cukup 51 49,0 - Kurang 22 21,2

4.3 Deskripsi Karakteristik Balita

Karakteristik balita meliputi umur, dan jenis kelamin yang berjumlah 104 balita. Tabel 4.2 menunjukkan bahwa hasil perhitungan untuk statistik untuk karakteristik balita yang dilihat dari umur balita menunjukkan bahwa umur balita 0-6 bulan berjumlah 5 balita 4,8, 7-12 bulan berjumlah 9 balita 8,6, 12-23 bulan berjumlah 14 balita 13,5, dan 24-59 bulan berjumlah 76 balita 73,1. Universitas Sumatera Utara Sementara karakteristik balita dilihat dari jenis kelamin, antara laki-laki dan perempuan memiliki persentase yang sama yaitu laki-laki 52 orang 50 dan perempuan 52 orang 50. Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Keude Gureubak Kecamatan Banda Alam Kabupaten Aceh Timur Tahun 2013 Karakteristik Balita n Umur - 0-6 5 4,8 - 7-11 9 8,6 - 12-23 - 24-59 14 76 13,5 73,1 Jumlah 104 100,0 Jenis Kelamin - Laki-laki 52 50,0 - Perempuan 52 50,0 Jumlah 104 100,0

4.4. Pola Asuh Balita

Pola asuh balita dalam penelitian ini meliputi pola asuh makan, pola asuh diri dan pola asuh kesehatan. 1. Pola Asuh Makan Pengukuran pola asuh makan yang dilakukan pada balita didasarkan pada kuesioner tentang pola asuh makan dan tingkat konsumsi energi dan protein. Berdasarkan hasil food recall 24 jam makanan yang dikonsumsi balita diketahui bahwa konsumsi energi dari makanan yang dikonsumsi yang sesuai dengan kebutuhan balita 0-12 bulan yaitu 650 kkalhari AKG, 2004 sebesar 58,82 sedangkan yang tidak memenuhi sebesar 41,18. Sedangkan balita usia 13-36 bulan Universitas Sumatera Utara yang mengonsumsi energi sesuai dengan AKG, 2004 1000 kkal sebesar 75 sedangkan yang tidak memenuhi sebesar 25. Sedangkan balita usia 37-59 bulan yang memenuhi kebutuhan energi 1550 kkal sebesar 69,77 sedangkan yang tidak memenuhi sebesar 30,23. Untuk konsumsi protein, balita usia 0-12 bulan yang memperoleh asupan protein sesuai dengan kebutuhan yaitu 16 gramhari AKG, 2004 sebesar 29,41 sedangkan yang tidak memenuhi 70,59. Balita usia 13-36 bulan yang memperoleh asupan protein sesuai dengan kebutuhan yaitu 25 gramhari sebesar 45,5 sedangkan yang tidak memenuhi sebesar 54,5. Sedangkan untuk balita usia 37-59 bulan yang memperoleh asupan protein yang sesuai dengan kebutuhan yaitu 39 gramhari sebesar 41,86 sedangkan yang tidak memenuhi sebesar 58,14. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.3 : Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Tingkat Konsumsi Energi dan Protein Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Keudeu Gureubak Kecamatan banda Alam Kabupaten Aceh Timur Tahun 2013 Usia Tingkat Kecukupan Memenuhi Konsumsi Tidak Memenuhi Konsumsi Total n n 0-12 Energi 10 58,8 7 41,2 17 Protein 5 29,4 12 70,6 13-36 Energi 33 75,0 11 25,0 44 Protein 20 45,5 24 54,5 37-59 Energi 30 69,8 13 30,2 43 Protein 18 41,9 25 58,1 Universitas Sumatera Utara Distribusi pola asuh makan pada balita usia 0-59 bulan dari 104 responden ibu menikah dini di wilayah kerja Puskesmas Keude Geureubak Kecamatan Banda Alam Kabupaten Aceh Timur diperoleh hasil 50 responden termasuk dalam kategori kurang baik 65,8 pada usia 24-59 bulan . Hal ini terlihat dari ibu yang tidak memberikan ASI sampai usia 6 bulan, balita diberi makanan pendamping ASI sebelum usia 6 bulan, menu makanan tidak terdiri dari 4 sehat, ibu tidak membujuk balita jika tidak mau makan, ibu jarang mendampingi balita makan, menu makanan tidak bervariasi setiap harinya, dan jika balita tidak mau makan pada satu jenis makanan tertentu ibu jarang mengganti dengan makanan yang lain. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.4 2. Pola Asuh Diri Distribusi pola asuh diri yang dilakukan ibu menikah dini terhadap balita usia 0-59 bulan yang meliputi personal hygiene balita dan ibu didapat hasil paling banyak 65 responden dengan kategori pola asuh diri kurang baik 62,5. Secara umum, tindakan ibu dalam menjaga kebersihan balita mulai dari memotong kuku jika kelihatan panjang , membersihkan peralatan makan setelah digunakan, mencuci tangan dengan sabun, memakai sandal jika bermain di luar rumah, dan mencuci tangan setelah BAB, kurang baik. Ibu kurang memperhatikan kebersihan balita dan lingkungannya. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.4 Universitas Sumatera Utara 3. Pola Asuh Kesehatan Distribusi asuh kesehatan berdasarkan hasil penelitian dari 104 responden ibu menikah dini didapat mayoritas responden 67 responden termasuk dalam kategori kurang baik 64,4. Hal ini terlihat dari balita yang tidak mendapatakan imunisasi sesuai dengan umur, ibu kurang memantau setiap makanan yang dikonsumsi balita termasuk jajanan, jika ke posyandu ibu tidak membawa KMS, jika petugas datang untuk imunisasi, ibu jarang mengizinkan anaknya untuk di imunisasi dan ibu jarang mencuci tangan setiap ingin memberikan makan kepada balita. Secara rinci dapat dilihat dari tabel di bawah ini : Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pola Asuh Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Keude Geureubak Kecamatan Banda Alam Kabupaten Aceh Timur Tahun 2013 No Pola Asuh Baik Kurang Baik n n 1 Asuh Makan 0-6 7-11 12-23 24-59 4 4 7 26 80 44,4 50 34,2 1 5 7 50 20 55,6 50 65,8 2 Asuh Diri 39 37,5 65 62,5 3 Asuh Kesehatan 37 35,6 67 64,6 4.5 Status Gizi 4.5.1 BBU

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pola Asuh terhadap Status Gizi Anak Balita di Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Aceh Besar

3 41 99

Pengaruh Pola Asuh Ibu terhadap Status Gizi Balita Keluarga Miskin di Kecamatan Panyabungan Utara Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2011

3 53 96

Pengaruh Konseling Gizi Pada Ibu Balita terhadap Pola Asuh dan Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Amplas

3 67 84

Hubungan Pola Asuh Ibu Dengan Status Gizi Anak Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura kabupaten Langkat Tahun 2008

5 71 83

PENGARUH POS GIZI TERHADAP PENGETAHUAN DAN POLA ASUH IBU BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS KWADUNGAN KECAMATAN KWADUNGAN Pengaruh Pos Gizi Terhadap Pengetahuan Dan Pola Asuh Ibu Balita Di Wilayah Puskesmas Kwadungan Kecamatan Kwadungan Kabupaten Ngawi.

0 2 10

Hubungan Pola Asuh Ibu dengan Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Belimbing Kota Padang

0 0 5

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KARAKTERISTIK KELUARGA DAN POLA ASUH TERHADAP STATUS GIZI BALITA PADA IBU MENIKAH DINI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEUDE GEUROBAK KECAMATAN BANDA ALAM KABUPATEN ACEH TIMUR TAHUN 2013

0 0 49

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pernikahan Dini - Pengaruh Karakteristik Keluarga dan Pola Asuh terhadap Status Gizi Balita pada Ibu Menikah Dini di Wilayah Kerja Puskesmas Keude Geureubak Kecamatan Banda Alam Kabupaten Aceh Timur Tahun 2013

0 0 37

PENGARUH KARAKTERISTIK KELUARGA DAN POLA ASUH TERHADAP STATUS GIZI BALITA PADA IBU MENIKAH DINI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEUDE GEUREUBAK KECAMATAN BANDA ALAM KABUPATEN ACEH TIMUR TAHUN 2013 TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

0 4 19

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DAN PENDAPATAN KELUARGA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MINGGIR KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

0 0 11