Hubungan Pola Asuh Diri dengan Status Gizi Balita Hubungan Pola Asuh Kesehatan dengan status Gizi Balita

4.10 Hubungan Pola Asuh dengan Status Gizi Balita 4.10.1 Hubungan Pola Asuh Makan dengan Status Gizi Balita Berdasarkan hasil analisis hubungan pola asuh makan dan status gizi balita didapat hasil bahwa dari 41 responden dengan pola asuh makan baik terdapat 38 responden berstatus gizi normal 92,7, 3 responden berstatus gizi kurus 7,3. Sementara dari 63 responden dengan pola asuh makan kurang baik terdapat 15 responden berstatus gizi normal 23,8 dan 48 responden berstatus gizi kurus 76,2. Hasil uji statistik didapat nilai p = 0,001 p0,05 artinya terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh makan dan status gizi balita. Tabel 4.12 Hubungan Pola Asuh Makan dengan Status Gizi Balita

4.10.2 Hubungan Pola Asuh Diri dengan Status Gizi Balita

Berdasarkan hasil analisis hubungan pola asuh diri dengan status gizi balita dari 39 responden dengan pola asuh diri baik, 33 responden berstatus gizi normal 84,6 dan 6 responden berstatus gizi kurus 15,4. Sementara dari 65 responden dengan asuh diri kurang baik, 20 responden berstatus gizi normal 30,8 dan 45 responden berstatus gizi kurus 69,2. Hasil uji statistik didapat nilai p = 0,001 p0,05 artinya terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh diri dengan status gizi balita. Pola Asuh Makan Status Gizi Jumlah P x 2 Normal Kurus n n n Baik 38 92,7 3 7,3 41 100,0 0,001 47,143 Kurang Baik 15 23,8 48 76,2 63 100,0 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.13 Hubungan Pola Asuh Diri dengan Status Gizi Balita

4.10.3 Hubungan Pola Asuh Kesehatan dengan status Gizi Balita

Berdasarkan hasil analisis hubungan pola asuh kesehatan dengan status gizi balita dari 37 responden dengan pola asuh kesehatan baik, 32 responden berstatus gizi normal 86,5 dan 5 responden berstatus gizi kurus 13,5. Sementara dari 67 responden dengan asuh kesehatan kurang baik, 21 responden berstatus gizi normal 31,3, dan 46 responden dengan status gizi kurus 68,7. Hasil uji statistik didapat nilai p = 0,001 p0,05 artinya terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh diri dengan status gizi balita. Tabel 4.14 Hubungan Pola Asuh Kesehatan dengan Status Gizi Balita Pola Asuh Diri Status Gizi Jumlah P x 2 Normal Kurus n n n Baik 33 84,6 6 15,4 39 100,0 0,001 28,280 Kurang Baik 20 30,8 45 69,2 65 100,0 Pola Asuh Kesehatan Status Gizi Jumlah P x 2 Normal Kurus n n n Baik 32 86,5 5 13,5 37 100,0 0,001 29,003 Kurang Baik 21 31,3 46 68,7 67 100,0 Universitas Sumatera Utara 4.11 Pengaruh Karakteristik Keluarga dan Pola Asuh Terhadap Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Keude Geureubak Untuk mengetahui karakteristik keluarga dan pola asuh terhadap status gizi balita di Wilayah Kerja Puskesmas Keude Geureubak Kecamatan Banda Alam Kabupaten Aceh Timur Tahun 2013 dilakukan analisis multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik berganda. Analisis multivariat dalam penelitian ini menggunakan uji regresi logistik berganda yaitu salah satu pendekatan model statistik untuk menganalisis pengaruh beberapa variabel independen lebih dari satu terhadap variabel dependen kategori yang bersifat dikotomi atau binary. Variabel yang dimasukkan dalam model prediksi regresi logistik berganda dalah variabel dengan nilai p0,25. Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh variabel pengetahuan, pola asuh makan, pola asuh diri dan pola asuh kesehatan memiliki nilai probabilitas p lebih kecil dari 0,25. Selanjutnya semua variabel tersebut dimasukkan dalam model, kemudian dianalisis menggunakan uji regresi logistik berganda dengan enter yaitu memasukkan semua variabel independen ke dalam model secara bersamaan. Dari hasil analisis ditemukan variabel pengetahuan dan asuh diri tidak berpengaruh p0,05 kemudian variabel yang memiliki p0,05 dikeluarkan dan dianalisis kembali. Variabel yang dapat masuk ke dalam model regresi logistik adalah variabel yang mempunyai nilai p0,05 yaitu variabel asuh makan dan asuh kesehatan, sedangkan pengetahuan dan asuh diri mempunyai nilai p0,05. Universitas Sumatera Utara Hasil analisis uji regresi logistik menunjukkan bahwa variabel asuh makan p=0,001, dan asuh kesehatan p=0,001. Variabel yang paling dominan adalah variabel asuh makan yaitu pada nilai koefisien regresi B=3,313. Berdasarkan hasil analisis uji regresi logistik, variabel asuh makan diperoleh nilai Exp B sebesar 27,477, sehingga dapat disimpulkam bahwa ibu dengan pola asuh makan yang kurang baik akan mempunyai kemungkinan 27 kali lebih besar mempunyai balita dengan status gizi kurus dibanding ibu dengan pola asuh makan yang baik. Sedangkan variabel pola asuh kesehatan memiliki nilai Exp B sebesar 7,838 artinya ibu dengan pola asuh kesehatan yang kurang baik akan mempunyai kemungkinan 7 kali lebih besar mempunyai anak balita berstatus gizi kurus. Tabel 4.15 Hasil Akhir Uji Regresi Logistik Berganda Variabel B Sig. Exp B 95 CI Lower Upper Asuh Makan 3,313 0,001 27,477 6,988 108,032 Asuh Kesehatan 2,059 0,001 7,838 2,200 27,930 Constant -3,724 - - - - Berdasarkan hasil analisis regresi logistik berganda tersebut dapat ditentukan model persamaa regresi logistik berganda yang dapat menafsirkan fasktor pola asuh makan dan pola asuh kesehatan ibu di wilayah kerja Puskesmas Keude geureubak Kecamatan Banda Alam Kabupaten Aceh Timur adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara tan 059 , 2 313 , 3 724 , 3 1 1 keseha makan e p + + − − + = Keterangan : P : Probabilitas Status Gizi Balita X 1 X : Asuh Makan, koefisien regresi 3,313 2 Persamaan diatas menyatakan bahwa ibu dengan pola asuh makan dan asuh kesehatan yang kurang baik memiliki probabilitas 88 untuk memiliki balita berstatus gizi kurang. Responden dengan asuh makan dan asuh kesehatan yang baik memiliki 1,2 untuk memiliki balita berstatus gizi kurus. : Asuh Kesehatan, koefisien regresi 2,059 Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pola Asuh terhadap Status Gizi Anak Balita di Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Aceh Besar

3 41 99

Pengaruh Pola Asuh Ibu terhadap Status Gizi Balita Keluarga Miskin di Kecamatan Panyabungan Utara Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2011

3 53 96

Pengaruh Konseling Gizi Pada Ibu Balita terhadap Pola Asuh dan Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Amplas

3 67 84

Hubungan Pola Asuh Ibu Dengan Status Gizi Anak Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura kabupaten Langkat Tahun 2008

5 71 83

PENGARUH POS GIZI TERHADAP PENGETAHUAN DAN POLA ASUH IBU BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS KWADUNGAN KECAMATAN KWADUNGAN Pengaruh Pos Gizi Terhadap Pengetahuan Dan Pola Asuh Ibu Balita Di Wilayah Puskesmas Kwadungan Kecamatan Kwadungan Kabupaten Ngawi.

0 2 10

Hubungan Pola Asuh Ibu dengan Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Belimbing Kota Padang

0 0 5

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KARAKTERISTIK KELUARGA DAN POLA ASUH TERHADAP STATUS GIZI BALITA PADA IBU MENIKAH DINI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEUDE GEUROBAK KECAMATAN BANDA ALAM KABUPATEN ACEH TIMUR TAHUN 2013

0 0 49

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pernikahan Dini - Pengaruh Karakteristik Keluarga dan Pola Asuh terhadap Status Gizi Balita pada Ibu Menikah Dini di Wilayah Kerja Puskesmas Keude Geureubak Kecamatan Banda Alam Kabupaten Aceh Timur Tahun 2013

0 0 37

PENGARUH KARAKTERISTIK KELUARGA DAN POLA ASUH TERHADAP STATUS GIZI BALITA PADA IBU MENIKAH DINI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEUDE GEUREUBAK KECAMATAN BANDA ALAM KABUPATEN ACEH TIMUR TAHUN 2013 TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

0 4 19

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DAN PENDAPATAN KELUARGA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MINGGIR KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

0 0 11