Metode Pengukuran METODE PENELITIAN

8. Pola asuh diri adalah suatu tindakan yang dilakukan ibu kepada balita dengan menjaga kebersihan perorangan, peralatan makan balita serta kebersihan lingkungannya. 9. Pola asuh kesehatan adalah suatu tindakan yang dilakukan ibu kepada balita untuk menjaga kesehatannya dengan melakukan tindakan pemeriksaan kesehatan secara rutin yaitu kegiatan posyandu, membawa bayi ke sarana kesehatan.

3.6. Metode Pengukuran

Metode pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Status gizi Penentuan status gizi balita dengan cara pengukuran terhadap nilai-nilai dari indeks antropometri dibandingkan dengan nilai rujukan WHO-2005 : - BBU a. Kategori gizi buruk jika Z Score -3 SD b. Kategori gizi kurang jika Z Score -3 SD sampai dengan -2 SD c. Kategori gizi baik jika Z Score -2 SD sampai dengan 2 SD d. Kategori lebih jika Z score 2 SD - TBU a. Kategori sangat pendek jika Z Score -3 SD b. Kategori pendek jika Z Score -3 SD sampai dengan -2 SD Universitas Sumatera Utara c. Kategori normal jika Z Score -2 SD sampai dengan 2 SD d. Kategori tinggi jika Z score 2 SD - BBTB a. Kategori sangat kurus jika Z-score -3,0 SD b. Kategori kurang jika Z-score -3.0 sampai dengan -2.0 SD c. Kategori normal jika Z-Score -2.0 sampai dengan 2.0 SD d. Kategori gemuk jika 2,0 SD 2. Pola asuh makan diperoleh dari hasil wawancara menggunakan kuesioner dan recall 1x24 jam konsumsi makanan balita mengenai jenis makanan, jumlah makanan konsumsi energi dan protein. Untuk menggambarkan pola asuh makan diukur dengan 8 pertanyaan didasarkan pada skala ordinal. Berdasarkan skala Guttman setiap jawaban yang benar diberi skor 1, dan jawaban yang salah diberi skor 0, sehingga total skor berkisar antara 0-8. Berdasarkan jumlah skor yang diperoleh maka pola asuh makan dapat dikategorikan menjadi Arikunto, 2009: a. Baik, apabila bobot nilai yang dicapai 50 b. Kurang Baik, jika bobot nilai yang dicapai 50 Konsumsi energi dan protein diperoleh dari hasil food recall 24 jam, dengan cara bahan makanan dikonsumsi balita dihitung energi dan proteinnya kemudian dibandingkan dengan angka kecukupan energi dan protein yang dianjurkan dengan menggunakan rumus : Universitas Sumatera Utara K TK = x 100 KC Dimana : TK : Tingkat Konsumsi K : Konsumsi KC : Kecukupan yang dianjurkan Tingkat energi dan protein digolongkan atas Supriasa, dkk, 2002 : Baik : ≥ 100 AKG Sedang : 80-99 AKG Kurang : 70-79 AKG Defisit : 70 AKG 3. Pola asuh diri diperoleh dengan wawancara menggunakan kuesioner tentang personal hygiene, hygiene makanan dan hygiene lingkungan. Untuk menggambarkan pola asuh diri, ibu diberikan 8 pertanyaan. Berdasarkan skala Guttman setiap jawaban yang benar diberi skor 1, dan jawaban yang salah diberi skor 0, sehingga total skor berkisar antara 0-8. Berdasarkan jumlah skor yang diperoleh maka pola asuh kesehatan dapat dikategorikan menjadi Arikunto, 2009: a. Baik, apabila bobot nilai yang dicapai 50 b. Kurang Baik, jika bobot nilai yang dicapai 50 4. Pola asuh kesehatan diperoleh dengan wawancara menggunakan kuesioner. Untuk menggambarkan pola asuh kesehatan, si ibu diberi 8 pertanyaan yang Universitas Sumatera Utara telah disediakan. Berdasarkan skala Guttman setiap jawaban yang benar diberi skor 1, dan jawaban yang salah diberi skor 0, sehingga total skor berkisar antara 0-8. Berdasarkan jumlah skor yang diperoleh maka pola asuh diri dapat dikategorikan menjadi Arikunto, 2009: a. Baik, apabila bobot nilai yang dicapai 50 b. Kurang Baik, jika bobot nilai yang dicapai 50 5. Pendidikan terakhir orangtua dikategorikan menjadi 3 kategori yaitu a. Tamat SD b. Tamat SMP dan c. Tamat SMA. 6. Pengetahuan gizi ibu diperoleh dari wawancara dengan memberikan 15 pertanyaan kepada responden ibu dengan menggunakan kuesioner. Setiap pertanyaan yang benar diberi skor satu, jika salah diberi skor 0, sehingga total skor berkisar antara 0 – 15 poin. Berdasarkan jumlah skor yang diperoleh maka pengetahuan dapat dikategorikan menjadi Arikunto, 2009: a. Baik, apabila bobot nilai yang dicapai 66 b. Cukup, apabila bobot nilai yang dicapai 33 - 66 c. Kurang, apabila bobot nilai yang dicapai 33 Universitas Sumatera Utara 7. Pendapatan keluarga diperoleh dari wawancara dengan menanyakan penghasilan keluarga yang didapat dalam sebulan. Pedapatan dikategorikan menjadi 2 kategori berdasarkan upah minimum Kabupaten Aceh Timur yaitu a. Tinggi jika pendapatan dalam sebulan Rp 1.350.00 b. Rendah jika pendapatan dalam sebulan Rp 1.350.000. 8. Pekerjaan orangtua dikategorikan menjadi 2 kategori bekerja dan tidak bekerja Benny, 2005. Kelompok bekerja yaitu merupakan kelompok ibu yang menghasilkan uang dalam sebulan sedangkan kelompok tidak bekerja yaitu kelompok ibu dengan tidak berpenghasilan selama sebulan. Ini diperoleh dari wawancara menggunakan kuesioner. Tabel 3.6 Metode Pengukuran dari Variabel-variabel Penelitian N o Variabel Kategori Range Cara Ukur Skala Ukur 1 Status Gizi Diperoleh dengan penilaian Z-score dengan indikator BBTB Ordinal - BBU Baik -2,0 SD sampai dengan 2,0 SD Kurang -3,0 SD sampai dengan - 2.0 SD - TBU Normal -2,0 SD sampai dengan 2,0 SD Pendek -3,0 SD sampai dengan - 2.0 SD - BBTB Normal -2.0 sampai dengan 2.0 SD Kurus Z-score -3.0 sampai dengan -2.0 SD 2 Pola Asuh Makan Baik 50 Diperoleh dengan wawancara menggunakan kuesioner Ordinal Kurang Baik 50 Universitas Sumatera Utara Tabel 3.6 Lanjutan N o Variabel Kategori Range Cara Ukur Skala Ukur 3 Pola Asuh Diri Baik 50 Diperoleh dengan wawancara menggunakan kuesioner Ordinal Kurang Baik 50 Diperoleh dengan wawancara menggunakan kuesioner Diperoleh dengan wawancara menggunakan kuesioner Diperoleh dengan wawancara menggunakan kuesioner Ordinal Ordinal Ordinal 4 Pola Asuh Kesehatan Baik 50 Kurang Baik 50 5 Pendidikan Terakhir Pendidikan Dasar SD, SLTP Pendidikan Lanjut SMA, DI 6 Pengetahuan Gizi Baik 66 Cukup 33 - 66 Kurang 33 Diperoleh dengan wawancara menggunakan kuesioner Diperoleh dengan wawancara menggunakan kuesioner Ordinal Ordinal 7 Pendapatan Keluarga Tinggi Rp 1.350.000 Rendah Rp 1.350.000 8 Pekerjaan Orangtua Bekerja Tidak Bekerja Kegiatan yang menghasilkan uang Kegiatan tidak menghasilkan uang Universitas Sumatera Utara

3.7. Metode Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pola Asuh terhadap Status Gizi Anak Balita di Kecamatan Sukamakmur Kabupaten Aceh Besar

3 41 99

Pengaruh Pola Asuh Ibu terhadap Status Gizi Balita Keluarga Miskin di Kecamatan Panyabungan Utara Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2011

3 53 96

Pengaruh Konseling Gizi Pada Ibu Balita terhadap Pola Asuh dan Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Amplas

3 67 84

Hubungan Pola Asuh Ibu Dengan Status Gizi Anak Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Pantai Cermin Kecamatan Tanjung Pura kabupaten Langkat Tahun 2008

5 71 83

PENGARUH POS GIZI TERHADAP PENGETAHUAN DAN POLA ASUH IBU BALITA DI WILAYAH PUSKESMAS KWADUNGAN KECAMATAN KWADUNGAN Pengaruh Pos Gizi Terhadap Pengetahuan Dan Pola Asuh Ibu Balita Di Wilayah Puskesmas Kwadungan Kecamatan Kwadungan Kabupaten Ngawi.

0 2 10

Hubungan Pola Asuh Ibu dengan Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Belimbing Kota Padang

0 0 5

KUESIONER PENELITIAN PENGARUH KARAKTERISTIK KELUARGA DAN POLA ASUH TERHADAP STATUS GIZI BALITA PADA IBU MENIKAH DINI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEUDE GEUROBAK KECAMATAN BANDA ALAM KABUPATEN ACEH TIMUR TAHUN 2013

0 0 49

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pernikahan Dini - Pengaruh Karakteristik Keluarga dan Pola Asuh terhadap Status Gizi Balita pada Ibu Menikah Dini di Wilayah Kerja Puskesmas Keude Geureubak Kecamatan Banda Alam Kabupaten Aceh Timur Tahun 2013

0 0 37

PENGARUH KARAKTERISTIK KELUARGA DAN POLA ASUH TERHADAP STATUS GIZI BALITA PADA IBU MENIKAH DINI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEUDE GEUREUBAK KECAMATAN BANDA ALAM KABUPATEN ACEH TIMUR TAHUN 2013 TESIS Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

0 4 19

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU DAN PENDAPATAN KELUARGA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MINGGIR KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

0 0 11