BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
V.1. KESIMPULAN
6. Pada SD Negeri 067775 dijumpai anak penderita askariasis 66,1, trikuriasis 25,8 dan infeksi cacing tambang 0, derajat infeksi ringan 63, infeksi
sedang 37 dan infeksi berat 0. 7. Terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi dengan tingkat
kecerdasan pada anak di SD Negeri 067775 Kotamadya Medan. 8. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara derajat infeksi kecacingan
STH dengan kejadian anemia pada anak di SD Negeri 067775 Kotamadya Medan.
9. Terdapat hubungan yang bermakna antara derajat infeksi kecacingan STH dengan status gizi pada anak di SD Negeri 067775 Kotamadya Medan.
10. Terdapat hubungan yang bermakna antara kejadian anemia dengan tingkat kecerdasan pada anak di SD Negeri 067775 Kotamadya Medan.
11. Terdapat hubungan yang bermakna antara derajat infeksi kecacingan STH dengan tingkat kecerdasan pada anak di SD Negeri 067775 Kotamadya
Medan.
V.2. SARAN
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar dan pada banyak tempat penelitian untuk mendapatkan hasil yang lebih
akurat. 2. Perlu dilakukan penyuluhan terhadap anak-anak dan orangtua tentang usaha-
usaha yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya penularan infeksi kecacingan dan penggunaan obat cacing sebagai pencegahannya.
3. Puskesmas sebagai lini terdepan pelayanan kesehatan masyarakat perlu meningkatkan peranannya sebagai sumber informasi bagi masyarakat,
khususnya mengenai infeksi kecacingan.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Agha R, Theodorescu I. 2000. Intestinal parasite infestation and anemia in
primary school children in Gaza Govemorates, Palestine. Roum Arch Microbiol – Immunol 59 1 – 2 : 131 – 43.
Ananthakrishnan, S
. 2001. Review Article : Integrated programme for control of geohelminths. The National Medical Journal of India 143 : 148 – 153. Diakses
pada 3 Nopember 2012 pukul 20.00.
Awasthi, S., Bundy, D. A. P., Savioli, L.
2003. Clinical Review : Helmithic infections. British Medical Journal
3277412 :
431 – 433. Diakses pada 25 Nopember 2012 pukul 19.00.
Baratawijaya, K. G.
2004. Imunologi Dasar. Edisi ke-6, Penerbit FK UI, Jakarta.
Beaver, P . C., Jung, R. C., Cupp, E.W.
1984. Clinical Parasitology. 9
th
Edition. Lea and Febringer. Philadelphia.
Binet. A., Simon, T
. 1916. The development of intelligence in children. Baltimore,
Williams Wilkins. Reprinted 1973, New York: Arno Press; 1983. Brown, H.W.
1982. Dasar Parasitologi Klinis. Edisi ketiga. Penerbit PT Gramedia.
Jakarta. Bundy, D.A.P., Desilva, N.
2000. Intestinal Nematoda That Migrate Through Lungs Ascariasis in Hunter’s Tropical Medicine. Saunders, W. B. Ed. Edisi ke-
8, Philadelphia.
Clayton, P. E., Gill, M. S. 2003. Normal growth and its endocrin control in Brook
CGD, Hindmarsh P. C., Ed. Clinical Pediatric endocrinology. 9
th
Edition.. London : Blakwell Science.
de Silva, N. R., Brooker, S., Hotez, P., Montresor, A., Engles, D., Savioli, L
. 2003. Soil-transmitted helminth infections : updating the global picture. Trends
Parasitol 19 : 547–51. Diunduh 20 Juni 2012 pukul 07.00.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
2006. Lampiran KMK : Pedoman Pengendalian Cacingan. Diunduh dari : www.depkes.go.idKEPMENKES.
Diakses 23 Juni 2012 pukul 10.00.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2008. Profil Kesehatan Indonesia 2006.
Diunduh dari : http:www.depkes.go.id
.
Diakses 23 Juni 2012 pukul 11.