Dasar Parasitologi Klinis. Edisi ketiga. Penerbit PT Gramedia.

DAFTAR PUSTAKA Al-Agha R, Theodorescu I. 2000. Intestinal parasite infestation and anemia in primary school children in Gaza Govemorates, Palestine. Roum Arch Microbiol – Immunol 59 1 – 2 : 131 – 43. Ananthakrishnan, S . 2001. Review Article : Integrated programme for control of geohelminths. The National Medical Journal of India 143 : 148 – 153. Diakses pada 3 Nopember 2012 pukul 20.00. Awasthi, S., Bundy, D. A. P., Savioli, L. 2003. Clinical Review : Helmithic infections. British Medical Journal 3277412 : 431 – 433. Diakses pada 25 Nopember 2012 pukul 19.00. Baratawijaya, K. G. 2004. Imunologi Dasar. Edisi ke-6, Penerbit FK UI, Jakarta. Beaver, P . C., Jung, R. C., Cupp, E.W. 1984. Clinical Parasitology. 9 th Edition. Lea and Febringer. Philadelphia. Binet. A., Simon, T . 1916. The development of intelligence in children. Baltimore, Williams Wilkins. Reprinted 1973, New York: Arno Press; 1983. Brown, H.W.

1982. Dasar Parasitologi Klinis. Edisi ketiga. Penerbit PT Gramedia.

Jakarta. Bundy, D.A.P., Desilva, N. 2000. Intestinal Nematoda That Migrate Through Lungs Ascariasis in Hunter’s Tropical Medicine. Saunders, W. B. Ed. Edisi ke- 8, Philadelphia. Clayton, P. E., Gill, M. S. 2003. Normal growth and its endocrin control in Brook CGD, Hindmarsh P. C., Ed. Clinical Pediatric endocrinology. 9 th Edition.. London : Blakwell Science. de Silva, N. R., Brooker, S., Hotez, P., Montresor, A., Engles, D., Savioli, L . 2003. Soil-transmitted helminth infections : updating the global picture. Trends Parasitol 19 : 547–51. Diunduh 20 Juni 2012 pukul 07.00. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2006. Lampiran KMK : Pedoman Pengendalian Cacingan. Diunduh dari : www.depkes.go.idKEPMENKES. Diakses 23 Juni 2012 pukul 10.00. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2008. Profil Kesehatan Indonesia 2006. Diunduh dari : http:www.depkes.go.id . Diakses 23 Juni 2012 pukul 11. Duff, E.M.W., Anderson, N.M., Cooper, E.S. 1999. Plasma insulin like growth factor-1, type 1 procollagen and serum tumor necrosis factor in children recovering from trichuris dysentery syndrome. Pediatrics 103 : 1 – 6. Diakses pada 2 Nopember 2012 pukul 13.00. Ezeamama, A. E, Friedman, J. F., Acosta, L. P., Bellinger, D. C., Langdon, G. C., Manalo, D. L., et al . 2005. Helminth Infection and Cognitive Impairement Among Filipino Children. Am. J. Trop. Med. Hyg 725: 540-548. Diakses 30 Oktober 2012 pukul 14.15. Firmansyah, I. 2003. Faktor Pendukung Transmisi Soil Transmitted Helminthiasis Pada Murid Sekolah Dasar Di Dua Desa Di Kabupaten Karo Dan Deli Serdang, Sumatera Utara belum dipublikasikan. Gani, E. H. 2004. Khemoterapi masa kini untuk pengobatan Soil Transmitted Helminthiasis. Presented at the One Day Symposium of Society Participation in the Management of Helminthiasis. Medan, Indonesia. Gardner, JM, Grantham-McGregor S, Baddeley A. 1996. Trichuris trichiura infection and cognitive function in Jamaican school children. Ann Trop Med Parasitol 901 : 55 – 63. Diakses pada 12 Nopember 2012 pukul 07.00. Gilman, R.H. 2000. Intestinal Nematodes Through Skin And Lungs In Hunter’s Tropical Medicine. Saunders W, B. Editor. Edisi ke-8. Philadelphia. Haburchack, D.R. 2001. Ascariasis. E. Medicine. Available from : URL : http:www.EMedicineJournalAscariasisTopic.172.htm . Hazwan, A., Ariffin, B. Z . 2012. Hubungan Infeksi Ascaris lumbricoides Dengan Status Gizi Pada Siswa-Siswi SD Negeri No.101837 Suka Makmur, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang Tahun 2011. Diunduh dari : http:repository.usu.ac.id. Diakses pada 25 Nopember 2012 pukul 07.15. Ginting, S. A. 2003. Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Dengan Kejadian Kecacingan Pada Anak Sekolah Dasar Di Desa Suka Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo Sumatera Utara. Diunduh dari : http:repository.usu.ac.id. Diakses pada 5 Nopember 2012 pukul 13.15. Kazura, J.W. 2000. Helminthic Disease. In : Berhman, R.E., Kliegman, R.M., Jenson, H.B. Editors. Nelson Textbook of Pediatric. Edisi ke-16. Philadelphia: Saunders. Khuroo, M.S. 1996. Ascariasis. Gastroenterol Clin North Am 253: 553-577. Kolb, D . 1984. Experiential Learning : Experience as the Source of Learning and Development. Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice-Hall. Maharani, A.I.P . 2005. The Intestinal helminth infection in the students of Karang Mulyo 02 Government Basic Elementary School SDN, Pagadon District, Kendal Regency, Jurnal Kedokteran Yarsi 131: 24-34. Diakses pada 3 Nopember 2012 pukul 14.00. Montressor, A. , Crompton, D.W.T., Hall, A., Bundy, D. A. P., Savioli, K. 1998. Guidelines for the evaluation of soil-transmitted helminthiasis and schistosomiasis at community level. Partnership for Child Development. Diunduh dari : whqlibdoc.who.inthq1998WHOCTDSIP_98.1.pdf. Diakses pada 3 Nopember 2012 pukul 11.00. Oemijati, S., Iswandi, E. A. 1996. Tatalaksana pengendalian kecacingan di Indonesia melalui usaha kesehatan sekolah dengan pendekatan kemitraan. Jakarta : Ditjen PPM dan PLP Depkes RI. Onggowaluyo, S., Ismid, S. 1998. Gangguan fungsi kognitif akibat infeksi cacing yang ditularkan melalui tanah. Majalah Kedokteran Indonesia 48: 198-203. Pasaribu, S. , 1992. Hasil pengobatan Oxantel-Pyrantel Pamoate dosis tunggal pada Helminthiasis yang ditransmisikan lewat tanah. Majalah Kedokteran Indonesia 42: 679-682. Diakses pada 2 Nopember 2012 pukul 07.00. Pasaribu, S. 2003. Penentuan frekuensi optimal pengobatan missal Askariasis dengan albendazole pada anak usia sekolah dasar dengan pendekatan model dinamika populasi cacing. Tesis Doctor. Program Pasca Sarjana USU. Medan . Diunduh dari : http:repository.usu.ac.id. Diakses pada 2 Nopember 2012 pukul 07.30. Pinardi, H. 1994. Penuntun Laboratorium Parasitologi Kedokteran, Balai Penerbit FK UI. Jakarta. Pollitt, E . 1997. Iron deficiency and educational deficiency. Nutrition Reviews 554 : 133 – 141. Diakses pada 15 Nopember 2012 pukul 08.00. Rita Anggraini, MD, Dimiyati, Y., Lubis, B., Pasaribu, S., Lubis, C. 2002. Association between soil-transmitted helminthiasis and hemoglobin concentration in primary school children. Diunduh dari : http:repository.usu.ac.id. Diakses pada 12 Nopember 2012 pukul 09.15. Ritarwan, K . 2006 : Perbedaan Cognitive Performance Antara Anak Yang Terinfeksi Cacing Usus Dengan Tidak Terinfeksi Cacing Usus . Tesis. Sekolah Pasca Sarjana USU Medan. Diunduh dari : http:repository.usu.ac.id. Rositayanti . 2012. Apa itu kecerdasan ?. Diunduh dari : rositayanti-writes- blogspot.com. Diakses 30 Juni 2012 pukul 10.15 WIB. Diakses pada 30 Juni 2012 pukul 11.00. Sakti, H., Satoto, Hertanto, W.S., Hendratno S, Nokes, C. , Hall, A., et al . 1999. Evidence for an association between hookworm infection and cognitive function in Indonesian school children. Tropical Medicine International Health. Siregar, Charles D . 2006. Pengaruh Infeksi Cacing Usus yang Ditularkan Melalui Tanah pada Pertumbuhan Fisik Anak Usia Sekolah Dasar. Sari Pediatri, Vol. 8, No. 2, September 2006; 112 – 117. Diunduh 2 Mei 2013 pukul 11.00. Soedarto. 1995. Nematoda. Dalam : Helmintologi Kedokteran, Jakarta, Gaya Baru. Stern, W . 1912. The Psychological Methods of Intelligence Testing G. Whipple, Trans.. Baltimore : Warwick and York. Sternberg, R. J., Slater, W. 1982. Conceptions of intelligence. In Sternberg, R. J Ed.. Handbook of human intelligence. New York : Cambridge University. Strickland, G.T. 2000. Trichuriasis. Dalam : Hunter’s Tropical Medicine. Saunders, W. B. Editor. Edisi ke-8. Philadelphia. Sudomo, M. Jakarta. 2008. Penyakit Parasitik yang kurang diperhatikan di Indonesia. Orasi Penguruhan Profesor Riset bidang Entomologi dan Moluska. Terman, Lewis M . 1916. The uses of intelligence tests. From The measurement of intelligence chapter 1. Boston: Houghton Mifflin. [Major statement of Termans approach to intelligence testing.] Thurstone, L. L. 19241973. The Nature of Intelligence. London : Routledge. Wachidanijah. 2002. Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Anak Serta Lingkungan Rumah Dan Sekolah Dengan Kejadian Infeksi Kecacingan Anak Sekolah Dasar : Studi Di Kecamatan Prembun, Kabupaten Kebumen. Tesis. Tidak dipublikasikan. Penerbit Perpustakaan Universitas Gadjah Mada. Wechsler, D. 1974. Wechsler Intellegence Scale for Children. Psychological Corparation. New York. WHO. 1996. Global Health Statistic. Available from : http:www.hsph.Harvard.eduSchisto.html . Diakses 10 Nopember 2012 pukul 08.15. Raw Score Scale Score VERBAL TESTS Information …………. ………….. Comprehension …………. ………….. Arithmetic …………. ………….. Similarities …………. ………….. Vocabulary …………. ………….. Digit Span …………. ………….. Sum of Verbal Tests ………….. PERFORMANCE TEST Picture Completion …………. ………….. Picture Arrangement …………. ………….. Block Design …………. ………….. Object Assembly …………. ………….. Coding …………. ………….. Mazes …………. ………….. Sum of Performance Tests ………….. Lampiran 1. WISC Record Form NAMA : ………………………….LP ALAMAT : ………………………….. NAMA ORANG TUA : …………….. PENDIDIKAN ANAK : …………….. PEMERIKSA : ………………………. Year Month Day Date Tested ……………………………. Date of Birth …………………………….. Age ……………………………. Scalded Score IQ Verbal Scale ………….. Performance Scale …………... Full Scale ………….. Prorated if necessary Lampiran 2. Surat Pernyataan Kesediaan Saya yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Umur : Jenis kelamin : Pekerjaan : Alamat : Adalah orang tua AyahIbuWali dari : Nama : Umur : Kelas : Murid SD : Alamat : Saya selaku orang tua Bapak Ibu Wali, setelah mempelajari dan mendapat penjelasan yang sejelas-jelasnya mengenai penelitian ini dan setelah mengetahui dan menyadari sepenuhnya resiko yang mungkin terjadi, dengan ini saya menyatakan bahwa saya mengizinkan dengan sukarela ANAK SAYA menjadi objek penelitian tersebut, dengan catatan sewaktu-waktu bias mengundurkan diri apabila merasa tidak mampu untuk mengikuti penelitian ini. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan. Medan, 2012 Yang menyatakan, Ketua Penelitian ………………………… dr. Agustina Saksi 1. ………………………………Status : Guru kelas : ….. SD …… 2. ………………………………Status : Guru kelas : ….. SD …… Lampiran 3. Kuesioner Penelitian No. urut pengambilan tinja : SekolahDasar Negeri : Kelas : Tanggal : Pewawancara : A. IDENTITAS SAMPEL PENELITIAN 1. NAMA : 2. UMUR : 3. JENIS KELAMIN : 4. AGAMA : 5. ALAMAT : DESA : KECAMATAN : 6. BERAT BADAN : Kg 7. TINGGI BADAN : Cm 8. Pekerjaan Orang tua : Petani, Wiraswasta, Pegawai Negeri Lain-lain Sebutkan ……. 9. Penghasilan Orang tua : Rp. bulan 10. Pendidikan Orang tua : AYAH IBU Tidak Sekolah Tidak Sekolah Tidak Tamat SD Tidak Tamat SD Tamat SD Tamat SD Tamat SMP Tamat SMP Tamat SLTA Tamat SLTA AkademiPerg.Tinggi AkademiPerg.Tinggi B. STATUS GIZI ANAK Ciri-ciri Kondisi Sekarang Berat Badan Kg Tinggi Badan Cm Umur Tahun Status Gizi C. OBAT CACING 1. Apakah ada makan obat cacing dalam satu bulan terakhir ini? Ya, Tidak 2. Dalam setahun berapa kali anak diberikan obat cacing? ……. Kali 3. Bagaimana cara Saudara memberikan obat cacing pada anak? ……. D. PEMERIKSAAN TINJA METODA KATO-KATZ : - Negatif + Positif Jenis Cacing Usus NEPG Ascaris lumbricoides TrichurisTrichiura Cacing Tambang Lain-lain E. Kadar Hemoglobin Nilai Hemoglobin cara Cyan : …… grdl Lampiran 4. Pemeriksaan Tinja cara Kato-Katz untuk penentuan anggota populasi dan sampel A. BAHAN YANG DIPERLUKAN 1. Rectangular Cardboard 30x40x1.37mm, dengan lubang di tengahnya berdiameter 6 mm 2. Wire Net 150 MESH 3. Absorbable Paper 4. Cellophane Strips B. CARA KERJA 1. Letakkan tinja di atas Absorbable Paper 2. Tekan bagian atas tinja dengan Wire Net 3. Ambil tinja yang keluar melalui Net dan pindahkan ke lubang yang ada di tengah Cardboard yang diletakkan di atas gelas objek 4. Penuhkan lubang tersebut dengan tinja tadi. Rata-rata berat tinja di sini adalah 43.7 mg 5. Dengan hati-hati Cardboard diangkat, dan tinggallah tinja di atas gelas objek 6. Tinja ditutup dengan kertas Cellaphane 7. Setelah itu tekan dari atas dengan memakai tutup botol yang terbuat dari karet hingga rata dan periksa di bawah mikroskop. Hitung semua telur cacing yang ada di seluruh lapangan pandang C. CARA MENGHITUNG 1. Apabila X = Jumlah telur per slide 2. Maka, NEPG = X dikali 23 NEPG = Number of Egg per Gram D. INTERPRETASI NEPG Montresordkk, 1998 1. Ascaris lumbricoides : Infeksi Ringan 1 – 4.999 Sedang 5.000 – 49.999 Berat 50.000 2. Cacing Tambang : Infeksi Ringan 1 – 1.999 Sedang 2.000 – 3.999 Berat 4.000 3. Trichiuris trichiura : Infeksi Ringan 1 – 999 Sedang 1.000 – 9.999 Berat 10.000 Lampiran 5. Pemeriksaan Hemoglobin Cara Cyan Reagensia : Adalah larutan Sianida yang terdiri dari : K 3 FECN 6 200 mg KCN 50 mg KH 2 PO 4 140 mg Air Suling sampai 1000 ml Non ionic detergent 0.5 – 1 ml Prinsip pemeriksaan Hemoglobin oleh K 3 FECN 6 akan diubah menjadi Methamoglobin yang kemudian menjadi Hemoglobin Sianida HiCN oleh KCN. Penambahan KH 2 PO 4 untuk mengatur pH larutan. Penambahannon ionic detergent bertujuan mempercepat lisiseritrosit dan mengurangi kekeruhan HiCN yang terjadi. Walau perubahan Hemoglobin menjadi HiCN dengan cara ini sangat cepat yakni 3 menit. Bahan pemeriksaan : Adalah darah lengkap, dapat dipakai antikoagulan yang tidak menyebabkan pengenceran darah. Antikoagulan yang biasa dipakai adalah K 2 EDTA atau Na 2 EDTA sebanyak 1 -1.5 mgml darah.Darah dan antikoagulan harus dicampur hingga rata. Pada penggunaan darah kapiler, perlu diperhatikan kemungkinan adanya kontaminasi cairan jaringan waktu pengambilan darah yang menyebabkan kadar Hemoglobin menjadi lebihrendah dari seharusnya. Alat Alat yang diperlukan adalah : Pipet volumetric 5.0 ml Pipet sahli 20 ul Spektrofotometer Pembuatan kurva standar Untuk itu diperlukan larutan standar HiCN 55 – 58 mgdl. Misalnya dipakai larutan sebesar larutan standarHiCN 57.2 mgdl, larutan ini sesuai dengan kadar Hemoglobin 502020 x 57.2 mgdl = 14.4 gdl. Kemudian dibuat pengenceran 25, 50, 75, 100 dari larutan standar tersebut. Tiap pengenceran dibaca serapannya A pada panjang gelombang 540 nm dengan larutan sianida sebagai blanko. Cara pemeriksaan Lima milliliter larutan sianida dicampur dengan 20 ul darah dan dibiarkan selama 3 menit. Baca serapan S larutan HiCN yang terjadi dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 540 nm. Kadar hemoglobin dapat dibaca padakurva standar atau dihitung dengan menggunakan factor F, kadar hemoglobin = S x F. Lampiran 6. Status gizi bedasarkan hasil dan rekomendasi Semiloka Antropometri di Indonesia. Untuk menentukan klasifikasi gizi digunakan Z-score Standar deviasi sebagai batas ambang. Kategori sesuai dengan klasifikasi status gizi berdasarkan indeks Berat Badan menurut Tinggi Badan BBTB yang dibagi menjadi 4 klasifikasi dengan batas ambang sebagai berikut : e. Batas bawah gizi buruk adalah mean − 3 Standar deviasi SD. f. Batas bawah gizi kurang adalah mean − 3 SD dan batas atas mean -2 SD. g. Batas bawah gizi sedang adalah mean − 2 SD dan batas atas mean -1 SD. h. Batas bawah gizi baik adalah mean −1 SD. Lampiran 7. Surat Komite Fakultas Kedokteran Sumatera Utara Lampiran 8. Daftar Pemeriksaan Telur Cacing No. N A M A A Lumbricoides T Trichiura Hook worm dll 1 Ariq Naufal - - - - 2 Arjun Wahyu Prasetio 216 - - - 3 Taufik 456 - - - 4 Ratna Yuliana - - - - 5 Rafiki Ikhsan - 336 - - 6 Fitria Hartanto 22304 - - - 7 Yoga Aditya - - - - 8 T. Oui Nurmatulis 552 144 - - 9 Novrian Mklisin Uis - - - - 10 Silvia Khairunisa - - - - 11 M. Fadli Rangkuti 672 - - - 12 Febby Ella Zahrani 504 - - - 13 Vanisa - - - - 14 Sofia Ningsih 648 - - - 15 Khairul Imam - - - - 16 M. Yusuf - - - - 17 Risa Amalia - 96 - - 18 Cindy Afriana 21896 - - - 19 Dimas - - - - 20 Siti Hasanah - - - - 21 M. Hari Akbar Lubis - 96 - - 22 Surya Rahmadini - - - - 23 Dara Alfira 23024 - - - 24 Fajar Muajin - - - - 25 Ade Viona - 168 - - 26 Fahrurozi Imawan - - - - 27 Danu Hadi Purnama - - - - 28 Annisa Khairina Yasmin - - - - 29 Imam Hidayat 288 - - - 30 Ricy Riandy - - - - 31 Maya Sari - 144 - - 32 Farhan Maulana - - - - 33 Budi Winata - - - - 34 Ardiansyah 456 96 - - 35 Reza Syahputra - - - - 36 Willy Wahyudi 408 - - - 37 Wisnu Ramdan - - - - 38 Rifka Nur 21176 - - - No. N A M A A Lumbricoides T Trichiura Hook worm dll 39 Mhd. Fahlan 312 - - - 40 Naika Sahira - - - - 41 Dina Amelia - 168 - - 42 Fadillah Akbar - - - - 43 T. Ahmad Febrian - - - - 44 Sylvia Tanjaya - - - - 45 Stya Precella - 168 - - 46 Putri Amida 600 - - - 47 Febri 696 - - - 48 Fahreza Aulia - - - - 49 Ahmad Jauhari Yusri 456 - - - 50 Sri Ramadhani - - - - 51 Adelia Delha Puspita - 96 - - 52 Roy Chandra - - - - 53 M. Syahrul Azmi Tan 22112 144 - - 54 Rizky Ramadhan 168 - - - 55 Fareza Ramadhan Pane - - - - 56 Syahira Natania - - - - 57 Ade Kurniawan 21248 - - - 58 M. Fajar - - - - 59 Annisa Putri Ananda 360 - - - 60 Imelda Tarigan - - - - 61 Naila Azzahra - - - - 62 Dhayu Aris Munandar 456 - - - 63 Elsa Maisyarah - - - - 64 Siti Annisa Fitri - - - - 65 Yoga Pradikpa 408 - - - 66 Restu Agung Syahputra - - - - 67 Marchandra Rizalni - - - - 68 Indri Sabrina - - - - 69 Siti Kalica - - - - 70 Siti Aulia Rahma - - - - 71 Sarah Zahira - 384 - - 72 Henni Sartika - - - - 73 Dira Ayu Miranda - - - - 74 M. Syamat Izar - - - - 75 M. Haris Al Hadi - - - - 76 Alfina Syahrina Parinduri - - - - 77 Alia Fadila Lubis - - - - 78 M. Yasruf Simorangkir - - - - 79 M. Reja Fahri - - - - No. N A M A A Lumbricoides T Trichiura Hook worm dll 80 Ummi Nanifa - - - - 81 Jenila Ardani - - - - 82 Lala Kamila - - - - 83 Ristiana Lia Gustini - - - - 84 Cindy Afriana - - - - 85 Neclin Hulu - - - - 86 M. Fauzan - - - - 87 M. Alha Rizky - - - - 88 Aulia Dwi Pratiwi - - - - 89 Aditya Prabowo 11896 168 - - 90 Cahaya Nabila Putri - - - - 91 Dinda Fitriani Nasution - 96 - - 92 Dewi Puspita Tanjaya 12160 - - - 93 Fahrul Aidil 216 - - - 94 M. Dimas Hidayat - - - - 95 Bayu Tri Kurniawan - - - - 96 Naurah Daffa Ritonga - - - - 97 Rido Yudistira Tarigan 360 - - - 98 Malika Ramadhani - - - - 99 M. Raihan Aqil - 144 - - 100 Shumad Febrian - - - - 101 Riska Prawita 408 - - - 102 Iqbal Sahnanda Putra 12328 - - - 103 Hairul Amri - 120 - - 104 Rabiatul Adawiah - - - - 105 Anthoni 456 - - - 106 Nurhasanah - - - - 107 Dimas Fakhri K. 168 - - - 108 Bin Asyah Putra - - - - 109 Regi Kindi Liani 936 - - - 110 Nandito Nuzulul Lubis - - - - 111 Pandirian Siregar - 96 - - 112 Aditria Bimantara 456 - - - 113 T. Tirta Syamrun - - - - 114 M. Yogi Andrian - 96 - - 115 M. Rafli Zulfikar 21704 - - - 116 Intan Fadia Sari 192 - - - 117 Farhan Syahputra - - - - 118 Aditya Hidayat - - - - 119 Khali Wisnu 21008 144 - - 120 Atna Aulia Nasution - - - - 121 Mhd. Zulfahmi 336 - - - No. N A M A A Lumbricoides T Trichiura Hook worm dll 122 Rozi Muntakin - - - - 123 Nadia Natasya - - - - 124 Febrian Prasetyo W. - - - - 125 Haris Pratama - - - - 126 Putri Muharyani Nst 11440 - - - 127 Nuraini Sitompul 384 - - - 128 Riska Mutiara Putri P. - - - - 129 Risky Anandha Putra P. - 216 - - 130 Marisa 408 - - - 131 Faadhil Yusri - - - - 132 Sabrina Sukma 696 - - - 133 Kabri Sundawa 648 - - - 134 Hilda Paradiba - - - - 135 Muzayyana Macliha 648 - - - 136 Punky - - - - 137 Wirayuda 936 - - - 138 Fauziah Wulandari 21080 - - - 139 Rendi Hendriko - - - - 140 Dea Atika Asmara - 144 - - 141 Farhanudin - - - - 142 Ayundanabilah Nasution 11560 96 - - 143 Maria Yolanda S. - - - - 144 Ade Ananda - - - - 145 M. Zakky Fahreza M. 11344 - - - 146 Mhd. Kusnanda - - - - 147 Mhd. Arif Satria - - - - 148 Nasywa Assyifa S. 672 - - - 149 Bhimo Adrian Abimayu - - - - 150 Ririn Subandi Lampiran 9. Data Klinis Anak No Umur tahun Jenis Kelamin Suku Kelas Hb Status Gizi BB TB 1 11 P Melayu 6 11.6 3 27 135 2 11 P Melayu 6 11.4 4 27 132 3 13 L Batak 6 9.6 2 29 146 4 10 L Melayu 5 10.6 3 28 130 5 9 P Melayu 5 12.0 4 25 132 6 10 L Melayu 5 9.8 4 28 134 7 9 L Melayu 5 10.2 3 24 130 8 8 P Minangkabau 4 10.8 4 21 121 9 11 P Melayu 6 11.2 4 30 138 10 11 P Minangkabau 6 10.8 3 31 140 11 11 P Melayu 6 10.2 2 21 132 12 9 L Minangkabau 5 11.2 4 26 130 13 12 L Minangkabau 6 10.2 3 28 138 14 13 L Minangkabau 6 10.4 3 28 145 15 11 L Minangkabau 6 10.6 4 28 138 16 11 P Minangkabau 6 9.6 3 26 134 17 11 L Melayu 6 9.8 4 26 134 18 12 L Jawa 6 10.6 4 26 138 19 9 L Melayu 5 11.2 4 24 126 20 9 P Minangkabau 5 10.2 4 23 125 21 9 P Minangkabau 4 9.8 3 22 126 22 11 P Jawa 6 11.8 4 28 135 23 11 P Melayu 6 10.8 4 27 133 24 11 L Jawa 6 11.4 4 25 130 25 11 P Melayu 6 10.0 4 28 134 26 8 L Melayu 4 11.8 4 21 122 27 8 L Minangkabau 4 11.2 3 21 123 28 8 P Melayu 4 11.6 4 20 121 29 8 L Jawa 4 10.4 4 22 123 30 9 P Minangkabau 4 11.8 4 23 124 31 9 P Minangkabau 4 9.8 4 24 12 32 9 P Jawa 4 11.2 4 22 123 33 10 L Minangkabau 5 11.6 4 26 132 34 9 P Minangkabau 4 11.4 3 21 123 35 9 L Jawa 4 11.2 4 23 126 36 10 P Minangkabau 5 10.8 3 26 135 No Umur tahun Jenis Kelamin Suku Kelas Hb Status Gizi BB TB 37 8 P Minangkabau 4 11.2 4 21 123 38 8 L Minangkabau 4 10.2 4 21 122 39 9 L Melayu 4 11.0 4 23 125 40 9 P Melayu 4 10.4 4 24 125 41 8 P Batak 4 10.8 4 22 123 42 9 L Melayu 4 11.0 4 26 128 43 9 P Melayu 4 11.2 4 27 129 44 10 L Jawa 5 11.0 4 26 132 45 9 P Minangkabau 4 10.4 4 23 100 46 10 L Minangkabau 5 11.2 4 26 134 47 9 L Jawa 4 11.0 4 24 124 48 9 L Minangkabau 4 11.8 4 23 126 49 9 P Melayu 4 11.0 4 24 124 50 9 L Melayu 4 11.4 4 23 126 51 9 L Melayu 4 10.8 4 26 128 52 8 P Melayu 4 11.0 4 23 124 53 9 L Melayu 4 11.4 4 24 126 54 9 P Melayu 4 11.8 4 23 125 55 9 P Minangkabau 4 9.2 4 21 122 56 10 L Minangkabau 5 11.8 4 26 130 57 9 L Nias 4 10.0 4 25 128 58 9 P Minangkabau 4 11.2 4 24 126 59 10 P Minangkabau 5 11.2 4 26 132 60 10 P Minangkabau 5 10.2 4 26 130 61 11 P Batak 6 10.8 4 30 140 62 11 P Minangkabau 6 10.6 3 28 137 Lampiran 10. Hasil Tes IQ IQ Information Comprehension Digit Span Picture Completion Block Design 91 12 12 10 6 10 98 10 7 7 8 13 58 4 1 5 9 8 108 13 17 11 10 9 116 14 14 10 10 14 73 7 8 9 7 6 72 6 2 6 10 6 71 4 6 7 6 8 85 11 6 10 8 8 91 12 6 9 7 13 75 9 8 7 5 5 85 5 6 6 11 9 72 9 4 7 6 8 57 4 3 5 6 9 75 8 5 5 10 7 78 12 4 9 6 9 64 8 6 5 5 5 59 6 2 4 6 4 101 13 7 6 10 12 75 5 4 6 6 6 61 4 4 3 6 3 91 11 10 7 10 8 65 6 5 5 6 5 88 10 7 5 12 11 77 7 6 9 10 9 97 10 11 7 12 8 88 10 7 7 8 8 112 7 12 9 11 16 106 7 9 11 13 13 96 7 10 7 8 7 63 4 2 8 2 6 94 11 6 8 10 11 108 14 13 8 12 13 93 12 8 7 10 8 101 13 10 10 6 7 IQ Information Comprehension Digit Span Picture Completion Block Design 81 8 10 9 5 4 115 16 9 13 13 11 71 7 5 7 6 4 81 9 5 6 11 6 76 7 6 6 8 8 88 6 8 6 8 14 85 5 5 6 13 15 85 10 9 10 10 5 81 6 7 8 8 7 74 5 5 4 2 7 88 14 7 9 7 6 87 9 10 6 10 7 93 13 11 6 8 10 90 15 10 13 6 7 93 4 8 9 6 13 78 6 10 7 8 3 87 8 10 11 6 5 101 9 9 11 8 17 109 12 12 13 11 12 64 2 5 10 5 6 85 6 6 8 10 8 77 4 4 6 10 6 82 6 13 10 10 2 81 5 7 11 9 4 76 6 5 12 6 10 85 6 10 10 7 8 74 6 7 10 7 Lampiran 10. Output SPSS Statistika Deskriptif

1. Tabel 5. Distribusi umur siswa SD yang terinfeksi cacing

Dokumen yang terkait

Hubungan Infeksi Cacing Ascaris Lumbricoides Dengan Indeks Massa Tubuh Pada Siswa Perempuan SD Salsabila Kecamatan Medan Marelan Kota Medan Tahun 2014

2 50 67

Hubungan Pemakaian Alat Pelindung Diri Dengan Infeksi Cacing Pada Pekerja Kebersihan Di Kota Rantau Prapat Tahun 2002

0 43 68

Hubungan Antara Higiene dengan Infeksi Cacing Soil Transmitted Helminths pada Siswa-siswi SD Negeri No. 101837 Suka Makmur, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang Tahun 2011

0 38 78

Beberapa Faktor Yang Berhubungan Dengan Infeksi Kecacingan Yang Ditularkan Melalui Tanah Pada Murid SD Negeri 06 Kecamatan Pinggir Kabupaten Bengkalis Tahun 2008

0 33 97

Hubungan Infeksi Dengan Pencemaran Tanah Oleh Telur Cacing Yang Ditularkan Melalui Tanah Dan Perilaku Anak Sekolah Dasar Di Kelurahan Tembung Kecamatan Medan Tembung

6 49 57

Frekuensi cacing yang ditularkan melalui tanah ( Soil Transmitted Helminth) di salah satu SD daerah pertanian kotamadya padang.

0 20 57

Infeksi cacing usus yang ditularkan melalui tanah (

2 14 6

Hubungan Antara Derajat Infeksi Cacing Yang Ditularkan Melalui Tanah Terhadap Tingkat Kecerdasan Pada Anak Di SD Negeri 067775 Kotamadya Medan

0 0 31

BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Definisi Kecerdasan - Hubungan Antara Derajat Infeksi Cacing Yang Ditularkan Melalui Tanah Terhadap Tingkat Kecerdasan Pada Anak Di SD Negeri 067775 Kotamadya Medan

0 0 18

HUBUNGAN ANTARA DERAJAT INFEKSI CACING YANG DITULARKAN MELALUI TANAH TERHADAP TINGKAT KECERDASAN PADA ANAK DI SD NEGERI 067775 KOTAMADYA MEDAN TESIS

0 0 15