tradisional ini, ada dua orang satpam yang dipekerjakan untuk menjaga kios-kios para pedagang, dan pengelolah pasar memungut iuran kepada para pedagang setiap
harinya yaitu iuran keamanan dan kebersihan sebesar Rp. 6.000 pedagang. Dengan adanya tenaga keamanan yang dipekerjakan oleh pengelola sangat
membantu para pedagang untuk tidak mengkhawatirkan barang dagangan yang mereka tinggalkan di kios ataupun toko mereka masing-masing dan tidak repot-repot
lagi untuk membawa barang dagangannya pulang ke rumah, dengan demikian para pedagang lebih efisien dalam mengatur kegiatan berdagangnya dan waktu yang
digunakan juga lebih efektif.
4.1.7 Latar Belakang Sosial Budaya
Latar belakang sosial budaya dari masin-masing pedagang di Pasar tradisional pajak sore ini beranekaragam dari bahasa yang mereka gunakan dalam aktivitasnya
berdagang, suku yang berbeda-beda, agama yang mereka anut akan tetapi semua itu mencakup jadi satu dalam pasar tradisional ini, dan keragaman latar belakang sosial
budaya ini merupakan salah satu daya tarik untuk mendatangkan pembeli dari beragam etnis.
4.1.7.1 Bahasa
Keragaman bahasa menjadi salah satu daya tarik bagi pengunjung atau pembeli untuk datang ke pasar ini, hal ini dapat dilihat dari beragamnya suku ataupun
etnis dari masing-masing pedagang. Mulai dari Jawa,Karo,Batak,Simalungun,India serta etnis tionghoa. Para pedagang beretnis tersebut dapat kita jumpai di Pasar
tradisional pajak sore P.Bulan Medan. Dari keberagaman etnis tersebut dapat terlihat adanya keberagaman bahasa
Universitas Sumatera Utara
yang digunakan masing-masing pedagang dalam melakukan aktivitas berdagang. Dapat diambil contoh, misalnya pedagang Karo menggunakan bahasa Karo ataupun
aksen Karo dalam melayani pembeli yang datang ke kiosnya,hal ini menyebabkan pembeli yang bukan berasal dari suku Karo kebingungan dalam mengartikan
percakapan yang digunakan pedagang bersuku Karo. Akan tetapi keberagaman ini membawa pedagang untuk mendapatkan pelanggan, dimana pembeli yang merupakan
satu suku dengan pedagang mendapatkan kenyaman dari pelayanan pedagang dalam penyampaian ataupun penggunaan bahasa berdasarkan bahasa suku mereka tersebut.
4.1.7.2 Religi
Religi atau kepercayaan terhadap sang pencipta merupakan sesuatu yang harus dijalankan dan di terapkan dalam kehidupan beragama, adapun kepercayaan
yang dipercayai oleh para pedagang di pasar tradisional ini adalah pedagang yang beragama Islam, Kristen Protestan, Khatolik, Budha dan Sikh. Penganut agama ini
dapat kita jumpai di Pasar tradisional pajak sore.
4.1.8 Sistem Kekerabatan
Para pedagang menjalankan aktivitas sebagai pedagang tidak terlepas dari sistem kekerabatan yang mereka anut, yaitu masih mengarah pada kekeluargaan
dengan kata lain sistem kekerabatannya masih bersifat kekeluargaan. Pernyataan ini dapat dikuatkan dengan seringnya mereka memakai kata panggilan dalam istilah
kekeluargaan antara mereka yang memiliki marga yang sama ataupun berasal dari suku yang sama. Apabila terjadi suatu masalah yang menimpah pedagng lain di pasar
yang sama mereka mengumpulkan bantuan dari pedagang lain untuk membantu pedagang yang sedang mendapatkan bencana atau masalah yang menimpahnya
Universitas Sumatera Utara
dengan demikian pedagang yang tertimpah bencana lebih kuat serta sabar dalam menghadapi masalah yang dihadapinya dan dapat lebih cepat untuk menyelesaikan
masalah yang menimpahnya. Sistem kekerabatan antar pedagang pasar tradisional masih sangat erat hubungannya dan masing-masing pedagang beranggapan bahwa
mereka yang berada dalam satu lingkungan pasar yang sama adalah keluarga dan apabila ada yang memerlukan bantuan, mereka dengan cepat merespon apabila
mereka dapat membantu.
4.1.9 Organisasi Sosial