Strategi pedagang Temuan Data .1 Etos Kerja Pedagang

mengetahui ikan apa-apa saja yang diinginkan oleh pedagang, karena intensitas waktu yang terjalin cukup lama kepada si pemasok, sehingga mereka sudah saling memahami satu sama lain. Keadaan ini sangat membantu pedagang dan pemasok untuk meningkatkan kegiatan perekonomiannya dan menciptakan hubungan kekeluargaan karena telah terjalin rasa saling percaya diantara kedua belah pihak. Keadaan ini dapat dikuatkan lagi dengan hasil kutipan wawancara kepada pedagang sayuran sebagai berikut: “…..saya mengambil sayur dari tanah karo langsung, kalaupun bukan saya yang mengambil kesana, mereka bias mengantarkan sayuran yang saya pesan langsung ke pajak ini, nanti kalau sudah mau sampai saya dikabarin melalui telepon, bahwasanya sayur-sayurnya udah mau sampai dan saya langsung menelpon orang yang biasa mengurusin sayuran-sayuran saya yang dating dan memasukannya kedalam gudang…..” wawancara,april 2012 Adanya orang-orang yang terlibat didalam aktivitas perdagangan sangat membantu para aktor perdagangan didalam mendapatkan hasil yang lebih baik, tepat guna dan tepat waktu. Dengan mempekerjakan orang-orang yang mereka percayai untuk membantu mereka dalam kegiatannya sehingga memperoleh hasil yang lebih maksimal.

4.3.4 Strategi pedagang

Pedagang pasar tradisional memiliki strategi tersendiri dalam menghadapi persaingan dengan pasar modern, adapun strategi yang mereka jalankan adalah semata-mata untuk memajukan usaha mereka untuk meningkatkan penghasilan perekonomian dalam keluarga mereka masing-masing, ada berbagai macam reaksi yang ditunjukan oleh masing-masing pedagang di pasar tradisional ini, ada pedagang yang menunjukan kesabaran dalam menghadapi pembeli, ada yang menujukan Universitas Sumatera Utara keuletan atau ketekunan dalam melayani pelanggan dengan mempergunakan mimik wajah yang ramah dan perkataan yang sopan untuk mendapatkan pelanggan yang semakin banyak. Dari data yang ditemukan dilapangan terdapat beberapa strategi yang dijalankan oleh para pedagang pasar tradisional pajak sore dalam melayani para pembeli sehingga mendapatkan banyak pelanggan yang berakibat kepada peningkatan perekonomian dari para pedagang. Adapun strategi-strategi itu ada yang aktif dan ada yang pasif.. Strategi aktif disini adalah strategi yang mengoptimalkan segala potensi yang terdapat pada pedagang ataupun keluarga mereka untuk meningkatkan penghasilan perekonomian mereka. Mengerahkan segala kemampuan yang mereka miliki untuk dapat bertahan ditengah perekonomian yang semakin sulit karena kemunculan pasar modern yang semakin meluas, memaksa pedagang untuk menjalankan kegiatannya sebagai pedagang yang memiliki kemampuan untuk memanejemen usahanya dengan bantuan anggota keluarga yang mereka libatkan. Berikut kutipan wawancara dari salah satu pedagang pasar tradisional pajak sore padang bulan: “…..saya dibantu dua anak saya di pajak ini,si abangan sama si adekan,pagi- pagi saya yang jaga kios,siangnya si abangan terus sorenya anak saya yang paling kecil lah yang datang,kalo udah siap kuliah langsung kesini lah dia itu, ganti-gantian lah kami jaga kios ini….. ” wawancara, april 2012 Dari wasil wawancara diatas terlihat bahwa besarnya rasa saling tolong- menolong diantara anggota keluarga dalam melaksakan aktivitas perdagangan di kios mereka, sehingga memudahkan mereka melakukan kegiatan mereka yang lain Universitas Sumatera Utara disamping aktivitas mereka berdagang. Dikuatkan lagi dengan hasil wawancara dengan pedagang berikut ini: “…..setiap hari senin sampai kamis ibu saya yang jaga kios ini,tapi hari jumat sampai minggu saya dan isteri saya yang jaga,karna ibu saya ke ladang kalo hari jumat sama sabtu,hari minggunya ibadah. Pokoknya kekmana biar nggak tutup lah kios ini selain hari besar” wawancara, april 2012 Dalam aktivitas ini, keluarga berperan penting dalam memajukan usaha keluarga mereka,berusaha melayani pembeli dan pelanggan dengan sebaik-baiknya merupakan strategi mereka dalam menarik pelanggan untuk membeli barang dagangan mereka, bersikap sopan dengan mengunakan bahasa yang sopan untuk melayani para pembeli juga merupakan strategi yang mereka gunakan untuk menarik pelanggan. Strategi yang mereka jalankan merupakan strategi yang telah diturunkan turun temurun sejak mereka membantu ibunya terdahulu dalam berdagang, sehingga dengan lamanya pedagang berkecimpung dalam dunia perdagangan ini memudahkan mereka meneruskan usaha sebagai pedagang yang diturunkan kepada mereka, sekarang kegiatan itu telah berlangsung dengan memanfaatkan bantuan-bantuan dari anggota keluarga mereka ataupun anak-anak mereka untuk kemudian usaha yang mereka jalani sekarang akan diturunkan untuk anak mereka. Sedangkan strategi pasif disini adalah penekanan pengeluaran ekonomi terhadap kebutuhan para pedagang, bagaimana pedagang dapat melakukan penekanan pengeluaran ekonomi mereka untuk menghindari resiko yang akan timbul apabila pengeluaran itu tidak diminimaliskan, contohnya disini adalah penekanan biaya transportasi dalam mendapatkan barang dagangan, mendekorasi bangunan kios agar Universitas Sumatera Utara terlihat menarik serta kebutuhan para pedagang setiap harinya. Penekanan pengeluaran ini juga membantu mereka untuk hidup hemat, tidak menghambur-hamburkan uang untuk sesuatu yang tidak penting, disini mereka belajar untuk lebih menghargai uang dan berusaha hidup hemat, dengan demikian strategi pasif ini memberikan pengaruh positif bagi mereka untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik dengan tidak berpoyah-poyah. Berikut penuturan dari pedagang: “…..setiap harinya saya membawa uang kerumah bersihnya itu dua ratus ribuan,kemudian saya tabung setengahnya dan setengahnya lagi saya kasih ke isteri saya,dia lah yang mengelolah uang itu untuk kebutuhan sehari-hari sama untuk uang jajan anak sekolah, sama untuk uang arisan isteri saya….. ” wawancara,april 2012 Pedagang menyisihkan sebagian uangnya untuk mereka tabung, ini merupakan gambaran dari keadaan hidup yang tidak boros, mereka memilih menabung ketimbang membuang-buang uangnya untuk membeli sesuatu yang tidak mereka butuhkan, mereka lebih memilih untuk hidup sederhana. Sedangkan penekanan biaya pengeluaran untuk membangun tempat berjualan mereka ataupun dalam masalah meminimalkan biaya dalam transportasi pengambilan barang yang akan mereka dagangkan dapat dijelaskan dengan kutipan wawancara kepada salah satu informan berikut ini: “…..bangunan ini memang sudah permanen disediakan pemerintah, jadi saya tinggal merawatnya saja bagaimana agar bangunan ini tetap bagus,enak dipandang mata, nggak berserakan jualannya, itupun sudah lebih dari cukup yang penting nggak berserak aja sama nggak masuk tikus kalo ninggalkan barang di kios,jadi barangnya masih bagus aja walaupun ditinggal…..” wawancara,april 2012 “…..karena orang itu yang ngantar ke sini otomatis saya lebih murah membayar ongkos transportasinya, karenakan bukan barang saya saja yang Universitas Sumatera Utara mereka bawa, tetapi barang-barang pedagang lain juga ada, kalo saya yang ambil langsung ke pemasok biayanya pasti lebih besar, dari sewa mobilnya, ongkos minyaknya sama bayar pekerjanya lagi jadi lebih banyak uang yang keluar, tapi kalo orang itu yang antar jadi lebih hemat dan nggak repot…..” wawancara, april 2012 Dari hasil penuturan para pedagang diatas, bahwa mereka sangat memperhatikan penekanan biaya keluar dari aktivitas mereka demi memperkecil timbulnya resiko yang mereka hadapi apabila penekanan itu tidak dilakukan dengan sebaik-baiknya, dimana keadaan ini sangat membantu mereka untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar dan tidak merugikan pembeli maupun pelanggan. Pedagang berusaha untuk mendapatkan untung yang besar dengan mengeluarkan modal yang sekecil-kecilnya. Karena dalam berdagang pastilah pedagang tidak ingin mendapat kerugian dari hasil penjualan barang dagangannya, untuk itu mereka cermat dengan menekan biaya pengeluaran dari strategi pasif itu sendiri.

4.3.5 Persepsi pembeli