c. Ho diterima, tidak ada pengaruh antara Openness dengan kecenderungan pembelian impulsif 0,061 0,05
d. Ho ditolak, tidak ada pengaruh antara Agreealeness dengan kecenderungan pembelian impulsif 0.154 0.05.
e. Ho ditolak, ada pengaruh antara Conscientiousness dengan kecenderungan pembelian impulsif 0.000 0.05. Berdasarkan tabel 14.1.c. besar pengaruh dimensi
Conscientiousness terhadap kecenderungan pembelien impulsif adalah sebesar 28,3
C. kategorisasi Skor Penelitian
Terdapat beberapa hasil tambahan dalam penelitian ini yang diharapkan dapat memperkaya hasil penelitian, antara lain gambaran kecenderungan pembelian
impulsif dan dimensi Big Five Personality pada mahasiswa S1 angkatan 2009 fakultas kedokteran Universitas Sumatera Utara. Gambaran kecenderungan
pembelian impulsif diperoleh dengan perhitungan statistik dengan perintah descriptive pada program SPSS version 15.0 for windows.
1. Kategorisasi skor Kecenderungan Pembelian Impulsif Pada Mahasiswa S1 Angkatan 2009 Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Kategorisasi skor skala kecenderungan pembelian impulsif pada mahasiswa S1 angkatan 2009 fakultas kedokteran Universitas Sumatera Utara dapat diperoleh
melalui uji signifikansi perbedaan antara mean skor empiris dan mean skor teoritik.
Universitas Sumatera Utara
Skala kecenderungan pembelian impulsif terdiri dari 40 item dengan empat pilihan jawaban yang bergerak dari 1 sampai 4.
Tabel 15. Perbandingan Mean Hipotetik dan Mean Empirik Kecenderungan Pembelian
Impulsif
Variabel Empirik
Hipotetik Min
Max Mean
SD Min
Max Mean
SD Kecenderungan
Pembelian Impulsif
46 121
83.55 15.712
40 160
100 20
Berdasarkan mean hipotetik pada Tabel 15. di atas, diperoleh mean sebesar 100. Dari mean hipotetik sebesar 100 dapat dibuat kategorisasi skor kecenderungan
pembelian impulsif dengan
X 100
dimasukkan dalam kategori rendah, dan X 100 dimasukkan dalam kategori tinggi.
Untuk menghindari penyederhanaan kategorisasi skor, maka terlebih dahulu dihitung eror standar dalam pengukuran dengan rumus:
S
e
= S
x
√ 1- r
xx’
Dimana: S
e
= Eror standar dalam pengukuran S
x
= Deviasi standar skor r
xx’
= Koefisien reliabilitas Eror standar pengukuran yang diperoleh dari hasil perhitungan adalah 5,
sehingga untuk menghindari fluktuasi skor kecenderungan pembelian impulsif maka dilakukan pemisahan kategori baik dan buruk dengan menggunakan batas kisaran
skor mean sebesar ± 5. Berdasarkan perhitungan eror standar pengukuran ini maka
Universitas Sumatera Utara
diperoleh kategorisasi skor kecenderungan pembelian impulsif seperti terlihat pada tabel 16.
Tabel 16. Kategorisasi Data Variabel Kecenderungan Pembelian Impulsif
Variabel Rentang nilai
Kategori Jumlah
Persentase Kecenderungan
Pembelian Impulsif
X 95 Rendah
82 78.8
95 X 105 Sedang
18 17.3
X105 Tinggi
4 3.9
Total 104
100
Berdasarkan kategorisasi data variabel kecenderungan pembelian impulsif, sebanyak 82 mahasiswa 78.8 memiliki kecenderungan pembelian impulsif yang
rendah. Sebanyak 18 17,3 mahasiswa memiliki kecenderungan pembelian impulsif sedang dan sebanyak 4 mahasiswa 3.9 memiliki kecenderungan
pembelian impulsif yang tinggi.
2. Kategorisasi Skor Dimensi Big Five Personality pada Mahasiswa S1 Fakultas Kedokteran Angkatan 2009 Universitas Sumatera Utara
Kategorisasi skor skala dimensi big five personality pada mahasiswa S1 fakultas kedokteran angkatan 2009 Universitas Sumatera Utara, dapat diperoleh
melalui uji signifikansi perbedaan antara mean skor empiris dan mean skor teoritik. Skala dimensi Big five personality terdiri dari 33 item dengan empat pilihan jawaban
yang bergerak dari 1 sampai 4. Ke-33item ini dibedakan menjadi lima bagian sesuai dengan tipe kepribadian Big Five Personality, yaitu neuroticism 8 item,
extraversion 9 item, openness 5 item, agreeableness 5 item, dan
Universitas Sumatera Utara
conscientiousness 6 item. Pengelompokan nilai mean empirik dan hipotetiknya dapat dilihat dengan lebih jelas pada Tabel 17 berikut:
Tabel 17. Perbandingan Mean Hipotetik dan Mean Empirik
Dimensi Big Five Personality
Variabel Empirik
Hipotetik Min
Max Mean
SD Min
Max Mean
SD Neuroticism
9 28
18.88 3.300
8 32
20 4
Extraversion 16
54 25.04
4.470 9
36 22.5
4.5 Openness
9 19
14.75 1.914
5 20
12.5 2.5
Agreeableness 11
20 15.88
2.035 5
20 12.5
2.5 Conscientiousness
13 23
17.37 2.168
6 24
15 5.2
Berdasarkan mean hipotetik Neuroticism pada Tabel 17. di atas, diperoleh mean sebesar 20. Dari mean hipotetik sebesar 20 dapat dibuat kategorisasi skor
neuroticism dengan
X 20
dimasukkan dalam kategori rendah, dan X 20 dimasukkan dalam kategori tinggi. Untuk extraversion, mean hipotetik sebesar 22.5
dibulatkan menjadi 23 dapat dibuat kategorisasi skor extraversion dengan
X 23
dimasukkan dalam kategori rendah, dan X 23 dimasukkan dalam kategori tinggi. Untuk openness, mean hipotetik sebesar 12.5 dibulatkan menjadi 13 dapat dibuat
kategorisasi skor openness dengan
X 13
dimasukkan dalam kategori rendah, dan X 13 dimasukkan dalam kategori tinggi. Untuk agreeableness, mean hipotetik sebesar
12,5 dibulatkan menjadi 13 dapat dibuat kategorisasi skor agreeableness dengan
X 13
dimasukkan dalam kategori rendah, dan X 13 dimasukkan dalam kategori tinggi. Untuk conscientiousness, mean hipotetik sebesar 15 dapat dibuat kategorisasi
skor conscientiousness dengan
X 15
dimasukkan dalam kategori rendah, dan X 15 dimasukkan dalam kategori tinggi
Universitas Sumatera Utara
Untuk menghindari penyederhanaan kategorisasi skor, maka terlebih dahulu dihitung eror standar dalam pengukuran dengan rumus:
S
e
= S
x
√ 1- r
xx’
Dimana: S
e
= Eror standar dalam pengukuran S
x
= Deviasi standar skor r
xx’
= Koefisien reliabilitas Eror standar pengukuran yang diperoleh dari hasil perhitungan untuk
neuroticism adalah 2, sehingga untuk menghindari fluktuasi skor neuroticism, maka dilakukan pemisahan kategori baik dan buruk dengan menggunakan batas kisaran
skor mean sebesar ± 2. Berdasarkan perhitungan eror standar pengukuran ini maka diperoleh kategorisasi skor neuroticism seperti terlihat pada tabel 18.
Tabel 18. Kategorisasi skor neuroticism
Variabel Rentang nilai
Kategori Jumlah
Persentase Neuroticism
X 18 Rendah
37 35.6
18 X 22 Sedang
47 45.2
X 22 Tinggi
20 19.2
Total 104
100
Berdasarkan tabel 18. sebanyak 37 mahasiswa 35,6 memiliki kepribadian neuroticism yang rendah. Sebanyak 47 mahasiswa 45,2 memiliki kepribadian
neurotis yang sedang, dan sebanyak 20 mahasiswa 19,2 memiliki kepribadian neuroticism yang rendah.
Eror standar pengukuran yang diperoleh dari hasil perhitungan untuk extraversion adalah 2, maka batas kisaran skor mean sebesar ± 2. Berdasarkan
Universitas Sumatera Utara
perhitungan eror standar pengukuran ini maka diperoleh kategorisasi skor extraversion seperti terlihat pada tabel 19.
Tabel 19. Kategorisasi skor extraversion
Variabel Rentang nilai
Kategori Jumlah
Persentase Extraversion
X 21 Rendah
8 7.7
21 X 25 Sedang
46 44.2
X 25 Tinggi
50 48.1
Total 104
100
Berdasarkan tabel 19. sebanyak 8 7,7 mahasiswa memiliki kepribadian extraversion rendah. Sebanyak 46 44,2 memiliki kepribadian extraversion yang
sedang, dan sebanyak 50 mahasiswa 48,1 memiliki kepribadian extraversion yang tinggi.
Eror standar pengukuran yang diperoleh dari hasil perhitungan untuk openness adalah 1, maka batas kisaran skor mean sebesar ± 1. Berdasarkan
perhitungan eror standar pengukuran ini maka diperoleh kategorisasi skor openness seperti terlihat pada tabel 20.
Tabel 20. Kategorisasi skor openness
Variabel Rentang nilai
Kategori Jumlah
Persentase Openness
X 12 Rendah
5 4.8
12 X 14 Sedang
22 21.2
X 14 Tinggi
77 74
Total 104
100
Berdasarkan tabel 20. Sebanyak 5 4,8 mahasiswa memiliki kepribadian openness yang rendah. Sebanyak 22 mahasiswa 21,2 memiliki kepribadian
Universitas Sumatera Utara
openness yang sedang, dan sebanyak 77 74 mahasiswa memiliki kepribadian openness yang tinggi.
Eror standar pengukuran yang diperoleh dari hasil perhitungan untuk agreeableness adalah 1, maka batas kisaran skor mean sebesar ± 1. Berdasarkan
perhitungan eror standar pengukuran ini maka diperoleh kategorisasi skor agreeableness seperti terlihat pada tabel 21.
Tabel 21. Kategorisasi skor agreeableness
Variabel Rentang nilai
Kategori Jumlah
Persentase Agreeableness
X 12 Rendah
2 1.9
12 X 14 Sedang
9 8.6
X 14 Tinggi
93 89.5
Total 104
100
Berdasarkan tabel 21. sebanyak 2 mahasiswa 1,9 memiliki kepribadian agreeableness yang rendah. Sebanyak 9 mahasiswa memiliki kepribadian
agreeableness yang sedang, dan sebanyak 93 mahasiswa 89,5 memiliki kepribadian agreeableness yang tinggi.
Eror standar pengukuran yang diperoleh dari hasil perhitungan untuk conscientiousness adalah 3, maka batas kisaran skor mean sebesar ± 3. Berdasarkan
perhitungan eror standar pengukuran ini maka diperoleh kategorisasi skor conscientiousness seperti terlihat pada tabel 22.
Tabel 22. Kategorisasi skor conscientiousness
Variabel Rentang nilai
Kategori Jumlah
Persentase Conscientiousness
X 12 Rendah
12 X 18 Sedang
52 50
X 18 Tinggi
52 50
Universitas Sumatera Utara
Total 104
100
Berdasarkan tabel 22. tidak ada mahasiswa yang memiliki kepribadian conscientiousness yang rendah. Sebanyak 52 mahasiswa 50 memiliki kepribadian
conscientiousness yang sedang dan sebanyak 52 mahasiswa 50 memiliki kepribadian conscientiousness yang tinggi.
D. Pembahasan