2.5. Teori Mengenai Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku
2.5.1. Teori Lawrence Green
Green mencoba menganalisis perilaku manusia dari tingkat kesehatan. Kesehatan seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh 2 faktor pokok, yakni faktor
perilaku behavior causes atau faktor di luar perilaku non behavior causes. Selanjutnya perilaku itu sendiri ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor:
1. Faktor-faktor predisposisi predisposing factor, yang terwujud dalam
pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai, dan sebagainya. 2.
Faktor-faktor pendukung enabling factor, yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau tidak tersedianya fasiitas-fasilitas atau sarana-sarana
kesehatan, misalnya puskesmas, obat-obatan, alat-alat kontrasepsi, jamban, dan sebagainya.
3. Faktor-faktor pendorong renforcing factor yang terwujud dalam sikap dan
perilaku petugas kesehatan, atau petugas yang lain, yang merupakan kelompok referensi dari masyarakat.
Disimpulkan bahwa perilaku seseorang atau masyarakat tentang kesehatan ditentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi dan sebagainya dari orang
atau masyarakat yang bersangkutan. Di samping itu, ketersediaan fasilitas, sikap dan perilaku petugas kesehatan juga akan mendukung dan memperkuat terbentuknya
perilaku Notoadmodjo, 2003.
Universitas Sumatera Utara
2.5.2. Teori Snehandu B. Kar
Kar mencoba menganalisis perilaku kesehatan dengan bertitik tolak bahwa perilaku itu merupakan fungsi dari Notoadmodjo, 2003:
a. Niat seseorang untuk bertindak sehubungan dengan kesehatan atau perawatan
kesehatannya behavior intention. b.
Dukungan sosial dari masyarakat sekitarnya social support. c.
Ada atau tidaknya informasi tentang kesehatan atau fasilitas kesehatan accessebility of information.
d. Otonomi pribadi yang bersangkutan dalam hal ini mengambil keputusan
personal autonomy. e.
Situasi yang memungkinkan untuk bertindak atau tidak bertindak action situation.
2.5.3. Teori WHO
Tim kerja dari WHO menganalisis bahwa yang menyebabkan seseorang itu berperilaku tertentu adalah karena adanya 4 alasan pokok. Pemikiran dan perasaan
thouhgts and feeling yakni dalam bentuk pengetahuan, persepsi, sikap, kepercayaan, dan penilaian seseorang terhadap objek.
a. Pengetahuan
Pengetahuan diperoleh dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain. Seorang anak memperoleh pengetahuan bahwa apa itu pantas adalah setelah
memperoleh tangan atau kakinya kena api dan terasa panas.
Universitas Sumatera Utara
b. Kepercayaan
Kepercayaan sering atau diperoleh dari orang tua, kakek atau nenek. Seseorang menerima kepercayaan itu berdasarkan keyakinan dan tanpa adanya pembuktian
terlebih dahulu. c.
Sikap Sikap menggambarkan suka atau tidak suka seseorang terhadap objek. Sikap
sering diperoleh dari pengalaman sendiri atau orang lain yang paling dekat. Sikap membuat seseorang mendekati atau menjauhi orang lain atau objek lain.
Sikap positif terhadap nilai-nilai kesehatan tidak selalu terwujud dalam suatu tindakan nyata. Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan, antara lain:
1. Sikap terwujud di dalam suatu tindakan tergantung pada situasi saat itu.
2. Sikap akan diikuti atau tidak diikuti oleh tindakan yang mengacu kepada
pengalaman orang lain. 3.
Sikap diikuti atau tidak diikuti oleh tindakan berdasarkan pada banyak atau sedikitnya pengalaman seseorang.
4. Nilai value
Di dalam suatu masyarakat apapun selalu berlaku nilai-nilai yang menjadi pegangan setiap orang dalam menyelenggarakan hidup bermasyarakat.
d. Orang penting sebagai referensi
Perilaku orang, lebih-lebih perilaku anak kecil, lebih banyak dipengaruhi oleh orang-orang yang dianggap penting. Apabila seseorang itu penting untuknya,
maka apa yang ia katakan atau perbuat cenderung untuk dicontoh.
Universitas Sumatera Utara
e. Sumber-sumber daya resources
Sumber daya di sini mencakup fasilitas-fasilitas, uang, waktu, tenaga, dan sebagainya. Semua itu berpengaruh terhadap perilaku seseorang atau kelompok
masyarakat. f.
Perilaku normal, kebiasaan, nilai-nilai, dan penggunaan sumber-sumber di dalam suatu masyarakat akan menghasilkan suatu pola hidup way of life yang pada
umumnya disebut kebudayaan.
2.6. Kerangka Berpikir