dikemukakan oleh Dr. John Gordon. Ada aspek lingkungan, di mana manusia dan nyamuk berada pada suatu ekologi yang memungkinkan terjadinya transmisi malaria
setempat indigenous. Nyamuk dapat berkembang biak dengan baik bila lingkungannya sesuai dengan keadaan yang dibutuhkannya. Lingkungan dapat dibagi
menjadi macam yaitu lingkungan fisik, lingkungan kimia, lingkungan biologi. 1.
Lingkungan fisik, meliputi suhu, kelembaban, hujan, ketinggian, angin, sinar matahari dan arus air.
2. Lingkungan kimia, meliputi kadar garam yang cocok untuk berkembang
biaknya nyamuk Anopheles sundaicus. 3.
Lingkungan biologik, adanya tumbuhan, lumu, ganggang, ikan Kepala Timah, Gambusia, Nila sebagai jentik nyamuk Anopheles, serta adanya ternak sapi,
kerbau dan babi akan mengurangi frekuensi gigitan nyamuk pada manusia.
6. Penyuluhan Malaria
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan tentang apakah informan pernah mendapatkan penyuluhan tentang penyakit malaria maka terdapat dua orang
informan mengatakan tidak pernah mendapatkan penyuluhan dari pihak manapun dengan berbagai alasan sebagai berikut:
”Pernah, gak tau saya ya pokoknya dari sana lah, itu lah yang ada asap-asapnya itu foging, gak ada orang dia nyemprot sambil jalan mana ada dia cerita-cerita mana mau
ngomong dia,,,” ”,,,Kalo tu aku gak tau,,, soalnya aku selalu melaut jadi aku jarang dirumah,,,”
Universitas Sumatera Utara
Selain dari itu terdapat beberapa informan mengatakan pernah mendapatkan informasi mengenai penyakit malaria dapat dari petugas kesehatan setempat seperti
bidan, mantri, petugas dari puskesmas serta orang dari kelurahan, seperti yang diungkapkan oleh informan berikut ini:
“,,, tapi ku pernah dengar juga informasi masalah ni,,, dari pak kepala desa,,, dari mantri yang dekat sini tu,,,”
”,,,ada juga lha itu dipinggir pasar dari puskesmas,,,” ”Ada jugak, dari puskesmas lah, gak ada, o,,, ada juga lah dari orang orang sekitar sini,,,”
“ bidan,,, puskesmas,,, kelurahan,,, pokoknya ada lah,,,“
Berdasarkan hasil dari wawancara dengan informan di atas dapat dilihat bahwa hanya sebagian besar dari informan saja yang pernah mendapatkan
penyuluhan dari beberapa sumber seperti puskesmas, kelurahan, petugas kesehatan setempat seperti yang telah dilakukan oleh Dinkes Prop. Sumatera Utara 2003:
Guna mengurangi kasus malaria, pemerintah membuat rencana pengendalian tahun 2008, yang meliputi kegiatan sosialisasi dan peningkatan kualitas pengobatan obat
anti malaria, peningkatan pemeriksaan laboratoriummikroskop dengan cara rapid diagnostic test RDT menggunakan dipstick dan penemuan pengobatan dan
pencegahan penularan malaria. Selain itu, dilakukan peningkatan perlindungan penduduk berisiko dan pencegahan penularan malaria khususnya melalui kegiatan
pembagian kelambu berinsektisida Long Lasting Insectisidal Net gratis ke daerah
endemis malaria tinggi yang masih dibantu oleh Global Fund.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hal di atas dapat dilihat bahwa program yang dilakukan oleh pemerintah untuk menanggulangi penyakit malaria masih kurang dilihat dari hasil
penelitian bahwa masih ada informan yang tidak mengetahui masalah malaria, ini berarti kegiatan sosialisasi terhadap penyakit malaria masih kurang efektif dan perlu
ditingkatkan dalam upaya kesehatan yang mana upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh
pemerintahmasyarakat. Hal ini berarti, bahwa dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan ini baik kesehatan individu, kelompok, atau masyarakat harus diupayakan.
Upaya mewujudkan kesehatan ini dilakukan oleh individu, kelompok, masyarakat baik secara melembaga oleh pemerintah, ataupun swadaya masyarakat LSM.
7. Kebiasaan Sering Keluar Malam