berbatasan langsung dengan laut sehingga suhu udara cukup panas dan ada juga masyarakat yang jika malam tidur tidak memakai kelambu, padahal ini adalah salah
satu cara pencegahan agar nyamuk tidak bisa menggigit hal ini terjadi karena dari keluarga yang kurang mampu. Kebiasaan-kebiasaan itu merupakan salah satu cara
peningkatan yang terjadi kasus penyakit malaria, dilihat dari cara penularannya penyakit malaria mudah menular dengan nyamuk.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis sangat tertarik untuk melakukan kajian penelitian tentang faktor sosio demografis dan budaya terhadap
model penanggulangan penyakit malaria di Desa Rantau Panjang Kec. Pantai Labu tahun 2009.
1.2. Permasalahan
Berdasarkan dari latar belakang tersebut di atas yang menjadi permasalahan dalam kajian penelitian ini, mengetahui faktor sosio demografis dan budaya terhadap
model penanggulangan penyakit malaria di Desa Rantau Panjang Kec. Pantai Labu tahun 2009.
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor sosio demografis dan budaya terhadap model penanggulangan penyakit malaria di Desa Rantau Panjang Kec. Pantai Labu Tahun
2009.
Universitas Sumatera Utara
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui karakteristik demografis masyarakat di Desa Rantau
Panjang Kec. Pantai Labu. 2.
Untuk mengetahui karakteristik budaya masyarakat di Desa Rantau Panjang Kec. Pantai Labu.
3. Untuk mengetahui model penanggulangan penyakit malaria.
4. Untuk mengetahui karakteristik demografis masyarakat terhadap
penanggulangan penyakit malaria di Desa Rantau Panjang Kec. Pantai Labu.
5. Untuk mengetahui karakteristik budaya masyarakat terhadap
penanggulangan model penyakit malaria di Desa Rantau Panjang Kec. Pantai Labu.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Menjadi bahan masukan bagi Dinas Kesehatan dalam menyusun arah
kebijakan dan perencanaan program pemberantasan dan penanggulangan malaria serta intervensi yang tepat dan efisien dalam menurunkan angka
kesakitan malaria di Kecamatan Pantai Labu Kab. Deli Serdang 2.
Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, penelitian ini dapat menjadi Referensi bagi penelitian yang lain.
Universitas Sumatera Utara
3. Bagi peneliti lain, sebagai upaya penambahan dan pengalaman dalam
mengaplikasikan pengetahuan tentang pelaksanaan program pemberantasan penyakit malaria.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Malaria
2.1.1. Pengertian dan Etiologi Malaria
Malaria adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh protozoa obligat intra seluler dari genis Plasmodium. Malaria pada manusia dapat disebabkan P. Malariae
Laveran, 1881. P. Vivax Grasi dan Feeti, 1890, P. Falciparum Wech, 1897 dan P.ovale Sudradjat, 2007.
Nyamuk Anopheles spp yang terdiri dari 4000 spesis, di mana 67 spesies yang dapat menularkan. Dan 24 diantaranya ditemukan di Indonesia selain oleh gigitan
nyamuk Anopheles spp malaria yang dapat ditularkan secara langsung melalui transfusi darah atau jarum suntik yang tercemar darah serta ibu hamil kepada bayinya
Gunawan, 2000. Malaria sebagai penyakit infeksi yang disebabkan oleh plasmodium
mempunyai gejala utama yaitu, demam, menggigil, dan berkeringat. Diduga, terjadinya demam berhubungan dengan proses Sprulasi pecahnya skion darah, atau
akhir-akhir ini dihubungkan dengan pengaruh Glycocyl Phospharidylinosisae GPI atau dengan terbentuknya Sitokin dan atau toksin lainnya. Pada beberapa penderita,
pengaruh tersebut demam tidak terjadi, misalnya pada daerah hiperendemik Lengeler, C, 2002.
Universitas Sumatera Utara