Sama halnya dengan yang diungkapkan oleh Lengeler, C. 2002: Malaria sebagai penyakit infeksi yang disebabkan oleh plasmodium mempunyai gejala utama
yaitu, demam, mengigil, dan bekeringat. Diduga, terjadinya demam berhubungan dengan proses Sprulasi pecahnya skion darah, atau akhir-akhir ini dihubungkan
dengan pengaruh Glycocyl Phospharidylinosisae GPI atau dengan terbentuknya Sitokin dan atau toksin lainnya. Pada beberapa penderita, pengaruh tersebut demam
tidak terjadi, misalnya pada daerah hiperendemik. Berdasarkan jawaban tersebut pengetahuan informan hanya sebatas tingkatan
tahu sesuai menurut teori Notoadmodjo 2003: pengetahuan yang tercakup dalam doamin kognitif yaitu berada pada tingkatan: tahu; diartikan sebagai mengingat suatu
materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali recall sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
dipelajari atau rangsangan yang diterima. Tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.
4. Bahaya Penyakit Malaria
Berdasarkan hasil dari wawancara dengan informan mengenai bahaya dari penyakit malaria bahwasanya keseluruhan dari informan mengatakan bahwa bahaya
penyakit malaria seperti yang diungkapkan oleh informan berikut ini:
”,,,Berbahaya lah,,, bahayanya boleh dikatakan bisa merenggut nyawa orang,, ,soalnya udah ada yang pernah meninggal karena itu ya kan,,, itu makanya bahaya”
” Ya,,, ialah orang waktu anakku sakit aja kupikir dia gak idup lagi ,,,” ” Bahaya lah,,, bisa mati kita dibuatnya,,, ”
” Bisa mampus,,, pastilah berbahaya,,, ” ” Ya,,, bahaya lah,,, orang ada yang udah jadi korban,,, waktu itu,,,”
”,,, kalo dibiarin bisa lebih parah dan bisa meninggal kita,,, ”
Universitas Sumatera Utara
Seperti yang telah diungkapkan oleh informan di atas bahwasanya penyakit malaria adalah penyakit berbahaya yang bisa menyebabkan kematian sesuai menurut
Purworejo, 2005: Malaria sebagai salah satu penyakit menular, bahkan sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Penyakit malaria tidak hanya
menganggu kesehatan masyarakat tetapi dapat menimbulkan keresahan akibat kematian, serta menurunkan produktivitas kerja dan dampak ekonomi lainnya.
Diduga 36 penduduk dunia terkena resiko malaria. Di Negara-negara berkembang seperti di Indonesia kasus malaria cenderung meningkat karena sangat erat dengan
permasalahan kekurangan gizi dan sosial ekonomi. Depkes R, 2003: Kasus malaria telah membuat puluhan korban meninggal
di beberapa daerah, terutama yang endemis. Jumlah penderita penyakit malaria di Indonesia 50 orang per 1.000 penduduk. Dalam target pembangunan kesehatan,
“Indonesia Sehat 2010”, jumlah itu berusaha diturunkan menjadi 110-nya. Berdasarkan hasil survei kesehatan rumah tangga SKRT tahun 2001
di Indonesia, terdapat 15 juta kasus malaria dengan 38.000 kematian setiap tahunnya. Diperkirakan 35 penduduk Indonesia yang tinggal di daerah beresiko tertular
malaria. Dari 293 KabupatenKota Besar yang ada di Indonesia, 167 KabupatenKota merupakan wilayah endemis malaria salah satunya yang tertinggi Papua Depkes RI,
2003.
Universitas Sumatera Utara
5. Faktor yang Melatarbelakangi Terjadinya Penyakit Malaria