Faktor Sosio Demografis Faktor Sosio Budaya

4.3. Faktor Sosio Demografis dan Budaya

4.3.1. Faktor Sosio Demografis

Tabel 4.3. Distribusi Informan Berdasarkan Sosio Demografis Malaria Letak Penginapan Jenis Rumah Jenis Dinding Terluas Plafon Jenis Lantai Terluas AdaTidak Anggota Keluarga Gubuk Tepas - Tanah Tidak - Gubuk Tepas - Tanah Ada Anak Panggung Papankayu - Papan Tidak - Panggung Papankayu - Papan Tidak - Permanen Temboksemen - Semen Ada Suami, Istri Panggung Papankayu - Papan Ada Suami Semua informan tinggal di sekitar daerah rawa- rawa Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat berdasarkan jenis rumah yang dihuni oleh informan terdapat 2 informan yang tinggal di rumah gubuk, 3 informan tinggal di rumah panggung, dan 1 informan yang tinggal di rumah yang permanen. Berdasarkan jenis dinding terdapat 2 orang informan yang mempunyai dinding rumah yang terluas terbuat dari tepas atau terbuat dari bahan bambu, 3 rumah dari papan, dan satu orang terbuat dari tembok semen. Seluruh informan tidak memiliki plafon dan jenis lantai yang ada, terdapat 2 orang informan memiliki lantai tanah, 3 lantai kayupapan, 1 orang informan lantai rumahnya terbuat dari semen. Berdasarkan pengakuan dari informan tentang anggota keluarga yang pernah menderita penyakit malaria terdapat 3 orang informan yang mengatakan ada anggota keluarganya yang terkena malaria, informan yang ke-5 anggota keluarganya yang terkena adalah suami dan istri, dan yang terakhir informan yang ke-6 anggota keluarganya yang terkena adalah suaminya, berdasarkan letak penginapan atau lokasi rumahnya berada Universitas Sumatera Utara di sekitar daerah rawa-rawa dikarenakan daerah tempat tinggal dari informan atau lokasi penelitian khususnya Desa Rantau Panjang berada pada daerah pesisir pantai, dapat diketahui daerah pesisir pantai memiliki banyak rawa-rawa.

4.3.2. Faktor Sosio Budaya

Tabel 4.4. Distribusi Informan Berdasarkan Sosio Budaya Informan Kebiasaan yang sering dilakukan untuk menghindari gigitan nyamuk Kebiasaan keluar malam Tidur di mana jika malam hari Menggunakan apa untuk menghindari gigitan nyamuk ketika tidur di malam hari 1 Obat nyamuk bakar Kelambu Ya Ruang tamu Obat nyamuk bakar Kelambu 2 Soffel lotion Pengasapan Kelambu Ya Ruang tamu Buat perapian Kelambu 3 Obat nyamuk bakar Kelambu Ya Ruang tamu Obat nyamuk bakar Kelambu 4 Obat nyamuk bakar Kelambu Ya Ruang tamu Obat nyamuk bakar Kelambu 5 Baygon Kelambu Ya Kamar Kelambu 6 Autan lotion Obat nyamuk bakar Kelambu Ya Kamar Obat nyamuk bakar Kelambu Berdasarkan Tabel 4.4 di atas tentang sosio budaya maka dapat diketahui bahwa informan memiliki kebiasaan yang sering dilakukan untuk menghindari gigitan nyamuk yaitu dengan berbagai macam cara atau model seperti membuat perapian agar nyamuk menjauh dari lokasi atau sekitarnya, menggunakan berbagai macam obat anti nyamuk seperti obat nyamuk bakar, obat nyamuk cair, obat nyamuk jenis lotion serta menggunakan kelambu yang diberikan dari pemerintah. Sebagian besar informan mempunyai kebiasaan tidur di ruangan, yang mana ini dikarenakan Universitas Sumatera Utara kondisi rumah yang tidak memungkinkan untuk dibuat kamar atau ruangan lagi, oleh karena beberapa hal seperti kondisi cuaca yang panas sehingga informan mengatakan bahwa jika dibuatkan kamar atau ruangan maka sirkulasi udara akan terhambat dan akan mengakibatkan panas, selain itu alasan lain informan tidur di ruangan dikarenakan kondisi perekonomian yang menengah ke bawah dan jumlah anggota keluarga banyak yang tinggal bersama dalam satu rumah. Kemudian ada beberapa informan lagi biasa tidur di kamar. Kemudian keseluruhan informan menggunakan kelambu ketika tidur di malam hari, yang mana kelambu tersebut didapatkan dari bantuan atau pemberian dari pemerintah yang mana itu adalah salah satu model penanggulangan penyakit malaria. Umumnya informan menjawab pertanyaan peneliti dengan terbuka dan santai sehingga tidak merasa ada keterpaksaan. Informan dengan senang hati mengutarakan apa yang mereka rasakan dan sesekali diiringi dengan lelucon-lelucon kecil. Berdasarkan hal tersebut di atas dapat diketahui bahwa keseluruhan dari informan telah mengetahui dan melakukan beberapa cara untuk menanggulangi atau menghindar dari gigitan nyamuk. Universitas Sumatera Utara

4.4. Matriks Pengetahuan Informan tentang Malaria

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian Malaria di Desa Rantau Panjang Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

11 97 123

Nilai Pendidikan Pada Anak (Studi Kasus: Masyarakat Pesisir di Desa Rantau Panjang Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang)

4 47 182

Nilai Pendidikan Pada Anak (Studi Kasus: Masyarakat Pesisir di Desa Rantau Panjang Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang)

0 0 12

Nilai Pendidikan Pada Anak (Studi Kasus: Masyarakat Pesisir di Desa Rantau Panjang Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang)

0 0 2

Nilai Pendidikan Pada Anak (Studi Kasus: Masyarakat Pesisir di Desa Rantau Panjang Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang)

0 0 8

Nilai Pendidikan Pada Anak (Studi Kasus: Masyarakat Pesisir di Desa Rantau Panjang Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang)

0 0 11

Nilai Pendidikan Pada Anak (Studi Kasus: Masyarakat Pesisir di Desa Rantau Panjang Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang)

0 0 3

LAMPIRAN KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA DI DESA RANTAU PANJANG KECAMATAN PANTAI LABU KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2013

0 1 26

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Malaria 2.1.1. Pengertian Malaria - Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian Malaria di Desa Rantau Panjang Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

0 0 33

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian Malaria di Desa Rantau Panjang Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

0 0 7