Lanjutan Tabel 2.1
5 Launcing kelambunisasi tingkat
Propinsi bantuan Unicef Stakeholder dan
masyarakat Terlaksananya launcing yang
dihadiri 13 kabupaten 6
Pembagian kelambu bantuan Unicef 7 kecamatan 14 desa
14263 kelambu terdistribusi kepada keluarga BUMIL dan
balita
Kegiatan penanggulangan di kabupaten diteruskan sampai ketingkat kecamatan termasuk Kecamatan Pantai Labu. Pada tahun 2008 tidak ditemukan
positif malaria di Kecamatan Pantai Labu. Dengan adanya program Pemerintah pada tahun 2009 dilakukan pemeriksaan ulang dan didapatkan 6 positif di Desa Rantau
Panjang.
2.2. Faktor Sosio Demografi
Demografi adalah populasi manusia atau kependudukan di lingkup wilayah tertentu dan dalam periode tertentu. Demografi mengkaji perubahan struktur
kependudukan. Keadaan populasi data struktur keadaan, letak, geografi kepadatan penduduk kultur penduduk. Demografis untuk keadaan dibahas mengenai keadaan
dataran keadaan daerah tertentu Saerwono Solita, 2007. Bagian dari dermografi keadaan populasi data struktur keadaan, letak
geografis, kepadatan penduduk. Dermografis termasuk di dalamnya juga keadaan dataran rendah suatu daerah. Demografi wilayah Kecamatan Pantai Labu terletak
pada dataran rendah dengan ketinggian 0-8 m di atas permukaan laut dan berbatasan langsung dengan Selat Malaka. Wilayah Pantai Labu juga kebanyakan daerah rawa-
rawa yang salah satunya Desa Rantau Panjang yang jumlah daerah rawa-rawa 80 Ha,
Universitas Sumatera Utara
sementara luas wilayah rantau panjang 480 Ha.Wilayah Desa Rantau Panjang banyak ditumbuhi hutan bakau yang selalu berair walaupun musim kemarau. Suhu udara
di wilayah Desa Rantau Panjang rata-rata 38
o
C, cukup panas dengan curah hujan 10mm. Keadaan Kecamatan Pantai Labu khususnya Desa Rantau Panjang yang
banyak rawa-rawa berair maka keadaan lingkungan jorok dan kotor Profil Kecamatan Pantai Labu, 2007.
Sosio atau sosial adalah organisasi atau perkumpulan masyarakat baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum. Makhluk sosial yang selalu
hidup bersama-sama mencapai tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri Soewono Solita, 2007.
Kehidupan sosial dari pada masyarakat Pantai Labu yang mayoritas satu suku yaitu Melayu yang umumnya nelayan. Umumnya nelayan adalah masyarakat miskin
sehingga tingkat pendidikan dan pendapatan pekerjaan yang rendah sehingga mempengaruhi keadaan sekitar yang kumuh.
2.3. Faktor Budaya
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Hoerskovitis dan Bronsklaw Malinowksi mengemukakan bahwa segala sesuatu yang
terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultual-determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Andres Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengertahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial,
religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistisik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat Reese UL 1980.
Kebiasaan dari masyarakat Pantai Labu berkumpul, apalagi bila tidak melaut malam hari dikarenakan air pasang. Kebiasaan masyarakat ini biasanya dilakukan
oleh laki-laki yang dewasa atau bapak-bapak. Kebiasaan ini dilakukan terus menerus sehingga menjadi suatu budaya dari masyarakat Pantai Labu keluar malam
berkumpul bersama-sama.
2.4. Health Belief Model Theory