diberikan suatu kesempatan untuk mengembangkan potensi yang penuh dan berusaha untuk membuat pekerjaan senantiasa menarik dan menantang. Termasuk dalam
kehidupan, nilai-nilai ini memperlakukan setiap manusia sebagai person yang mempunyai serangkaian kebutuhan-kebutuhan yang kompleks, yang kesemuanya amat
penting dalam pekerjaan dan kehidupannya dan memberikan kesempatan bagi orang- orang didalam organisasi untuk mempengaruhi cara mereka dalam menjalin hubungan
kerja, organisasi dan lingkungannya.
2.3. Pengaruh Komunikasi Terhadap Perilaku Organisasional
Keith Davis 1962 dalam bukunya Human Behavior at Work: Organizational Behavior
menjelaskan bahwa perilaku organisasional secara holistik menafsirkan hubungan manusia-organisasi dalam pengertian mencakup keseluruhan orang-orang,
keseluruhan kelompok, keseluruhan organisasi dan keseluruhan sistem sosial. Hubungan tersebut melampaui batas pandangan manusia-manusia dalam
organisasi dalam upaya mengerti seluas-luasnya faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku mereka. Persoalan-persoalan dianalisis lebih dalam pengertian keseluruhan
situasi yang mempengaruhinya daripada dalam pengertian sebagai suatu peristiwa atau masalah yang terisolasikan.
Jelaslah betapa pentingnya komunikasi dalam membina manusia-manusia didalam organisasi itu, masing-masing yang mempunyai kepentingan pribadi individual
interest menjadi satu kesatuan dengan kepentingan bersama mutual interest. Dalam membina perilaku organisasional diantara para anggota organisasi atau karyawan,
koimunikasi berperan untuk meniadakan konflik antara kedua jenis kepentingan tersebut.
Interaksi harmonis diantara para karyawan suatu organisasi, baik dalam hubungannya secara timbal balik maupun secara horizontal diantara para karyawan
secara timbal balik pula adalah dikarenakan komunikasi. Demikian pula interaksi antara pimpinan organisasi, apakah ia manajer tingkat tinggi atau manajer tingkat menengah
dengan khalayak komunikasi. Seorang manajer harus menyesuaikan penyampaian pesannya dengan peranan
yang sedang ia lakukan. Karena pentingnya hubungan manajer sebagai pimpinan organisasi dalam komunikasi maka peranannya perlu diperjelas sehingga jelas pula dalam
menelaah pengaruhnya kepada perilaku organisasional para karyawan dan mereka yang berada diluar organisasi. Peranan-peranan itu antara lain dapat dikategorikan menjadi tiga
yaitu peranan formal, peranan informal dan peranan memutuskan Pandji Anoraga, 1995:234.
2.4. Dimensi-Dimensi Komunikasi Dalam Kehidupan Organisasi.