053.K010DIR2002 tentang Kebijakan Pokok Bidang Pendidikan dan Pelatihan PT PLN PERSERO, dengan maksud dan tujuan sebagai berikut.
1. Diklat di perusahaan diselenggarakan dengan maksud untuk membangun dan memelihara kompetensi pegawai.
2. Tujuan yang diharapkan dari penyelenggaraan Diklat di perusahaan: a Perusahaan senantiasa dapat mempunyai pegawai-pegawai yang memiliki
kompetensi sesuai tuntutan jabatannya, dan mempunyai komitmen untuk memberikan kontribusi terbaiknya didalam bekerja di perusahaan.
b Pegawai dapat mengoptimalkan potensi dirinya didalam berkarir diperusahaan.
c Pegawai dapat memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan yang diperlukannya untuk menjalani masa pensiunnya.
Adapun Jenis Diklat di PT PLN dapat dikatagorikan menjadi: 1. Berdasarkan siklus manajemen kepegawaian, Diklat di Perusahaan pada dasarnya
dapat dikelompokkan kedalam empat jenis: a. Diklat Pengadaan; b Diklat Pembinaan; c. Diklat Pengembangan dan d. Diklat Pelepasan.
2. Berdasarkan pola penyelenggaraannya Diklat di Perusahaan dikelompokkan kedalam 5 lima jenis, yakni: a. Diklat Inti; b. Diklat Fungsional; c. Diklat
Penunjang; d. Diklat Individu; dan e. Diklat Permagangan.
4.1.6. Serikat Pekerja
Keberadaan dan perkembangan Serikat Pekerja di lingkungan PT PLN Persero serta pengakuan hak-hak untuk berorganisasi, diperlukan suatu hubungan kerja yang
harmonis, serasi dan dinamis antara PT PLN Persero dengan Pegawai untuk
mewujudkan sikap saling menghormati, mempercayai satu sama lain dengan penuh rasa tanggung jawab. Maka untuk mendukung program tersebut, Perjanjian Kerjasama antara
PT PLN Persero dan Serikat Pekerja PT PLN Persero Nomor 057.PJ061DIR2002 dan Nomor DPP 015KEP-ADM2002 Periode Tahun 2002-2004 dan kesepakatan
perpanjangan tanggal 27 0ktober 2005, diperbarui dengan lahirnya Perjanjian Kerja Bersama antara PT PLN Persero dan Serikat Pekerja PT PLN Persero Nomor
0392.PJ061?DIR2006 Periode tahun 2006-2008. Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan Pegawai dan Kemajuan Perseroan,
diperlukan usaha-usaha pengembangan kemampuan, ketrampilan dan peningkatan produktivitas Pegawai. Agar usaha tersebut dapat dilaksanakan dengan lancar, diperlukan
kerjasama yang baik antara Perseroan, Serikat Pekerja dan Pegawai serta Sistem Manajemen Sumberdaya manusia yang baku dan terpadu yang selanjutnya dituangkan
dalam bentuk Kerja Bersama tersebut. Perjanjian Kerja bersama merupakan ketentuan, syarat-syarat kerja dan kondisi
kerja yang dibuat dengan tujuan sebagai berikut: 1. Adanya kepastian hak dan kewajiban PT PLN Persero, Serikat Pekerja dan
Pegawai. 2. Adanya syarat-syarat kerja bagi Pegawai
3. Terciptanya hubungan kerja yang harmonis dan dinamis antara PT PLN Persero dengan Pegawai demi kelangsungan dan kemajuan Perseroan sehingga
kesejahteraan Pegawai dapat ditingkatkan. 4. Terwujudnya Good Corporate Governance
Adapun pihak-pihak yang melakukan perjanjian, antara PT PLN Persero, badan hukum yang berkedudukan di Jakarta berdasarkan Anggaran Dasar yang dimuat dalam
Akta Notaris Soetjipto, SH, Nomor 169 Tahun 1994 yang telah dimuat dalam berita Negara Republik Indonesia Nomor KEP. 385MBW1999 tanggal 13 Oktober 1999,
berdasarkan Anggaran Serikat Pekerja PT PLN Persero yang selanjutnya disebut SP- PLN dan telah tercatat pada Kantor Departemen Tenaga Kerja Kotamadya Jakarta
Selatan dengan Nomor Bukti Pencatatan No. 22VNIV2001 tanggal 6 April 2001. Kedua belah pihak sepakat bahwa yang dijadikan dasar hukum pembuatan
perjanjian Kerja Bersama ini adalah: 1 Undang-Undang Nomor 18 tahun1956 tentang Persetujuan Konvensi ILO
mengenai berlakunya dasar-dasar dan hak untuk berorganisasi dan untuk berunding bersama.
2 Undang-Undang Nomor 11 tahun 1992 tentang Dana Pensiun 3 Undang-Undang Nomor 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas
4 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2000 tentang Serikat pekerja 5 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
6 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha milik Negara 7 Undang-Undang Nomor 2 tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial 8 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1994 tentang PT Perusahaan Listrik
Negara Persero
9 Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan Persero sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 45
Tahun 2001 10 Keputusan
Menteri Tenaga
Kerja dan
Transmigrasi Nomor:
KEP. 48MENIV2004 tentang Tata Cara Pembuatan Peraturan Perusahaan serta
Pembuatan dan Pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama. 11 Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor: SE.13MENSD-
HKI2005 tanggal 7 Januari 2005 tentang Putusan Mahkamah Konstitusi RI atas Hak Uji Material UU Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan terhadap
UUD Negara RI Tahun 1945. Perjanjian Kerja Bersama tersebut memuat 20 Bab dan 79 pasal yang meliputi
bidang-bidang yang telah diatur di dalamnya, yaitu: Bab I: Ketentuan Umum; Bab II: Pengakuan Hak-hak dan Kewajiban; Bab III: Bantuan dan Fasilitas Bagi SP-PLN; Bab
IV: Hubungan Kerja; Bab V: Penghasilan Pegawai; Bab VI: Pembinaan Pegawai; Bab VII: Disiplin Pegawai; Bab VIII: Tata Tertib; Bab IX: Cuti; Bab X: Perjalanan Dinas;
Bab XI: Jaminan Sosial; Bab XII: Penghargaan Pensiun; Bab XIII: Tunjangan Hari Raya Keagamaan; Bab XIV: Bantuan Pinjaman; Bab XV: Koperasi Pegawai; Bab XVI:
Pemberhentian Pegawai dan Pensiun Pegawai; Bab XVII: Komunikasi; Bab XVIII: Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial; Bab XIX: Ketentuan Peralihan dan bab
terakhir, Bab XX: Penutup. Perjanjian Kerja Bersama ini ditandatangani di Jakarta pada tanggal 24 Nopember 2006 oleh Direktur Utama PT PLN Persero dan Ketua Umum
Serikat pekerja PT PLN Persero, kemudian selanjutnya disosialisasikan kepada setiap Pekerja untuk diketahui dan dipahami.
4.1.7. Ruang Lingkup Usaha Bidang Usaha Pokok Core Business adalah bidang pengusahaan tenaga energi