12
pakaian. Hal ini yang menyebabkan kualitas kehidupan mereka yang rendah. Dari segi emosi, bagi ibu tunggal yang di tinggal mati suami, mereka terpaksa menyesuaikan diri dengan
kehilangan orang yang dicintai, tempat bergantung, teman suka dan duka. Bagi yang bercerai hidup, mereka juga terpaksa menerima ‘ketiadaan’ itu. Dalam menghadapi kehilangan ini,
mereka terpaksa memainkan peranan suami yang telah tiada.
2.3. Teori Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau kelompok dari lapisan strata sosial yang satu ke lapisan yang lain. Mobilitas berasal dari bahasa Latin, yaitu
mobilis yang berarti mudah dipindahkan dari satu ke tempat ke tempat lain. Dalam bahasa Indonesia dapat diartikan dengan “gerak” atau “perpindahan”. Mobilitas sosial merupakan
suatu konsep dinamika sosial yang secara harfiah seringkali diartikan sebagai suatu gerakan yang terjadi akibat berpindah atau berubah posisi sosial seseorang atau sekelompok orang
pada saat yang berbeda.
Berdasarkan tipenya, jenis - jenis mobilitas sosial terbagi menjadi: •
Mobilitas sosial vertical
Mobilitas sosial vertikal adalah perpindahan status yang dialami seseorang atau
sekelompok pada lapisan sosial yang berbeda. Ada dua mobilitas vertikal yaitu :
Mobilitas sosial vertikal ke atas : orang-orang berstatus sosial rendah ke status sosial yang lebih tinggi, dimana status itu telah tersedia. Contoh: seorang
camat diangkat menjadi bupati. Terbentuknya suatu kelompok baru yang lebih tinggi dari pada lapisan sosial yang sudah ada. Contoh: Pembentukan
Universitas Sumatera Utara
13
organisasi baru memungkinkan seseorang untuk menjadi ketua dari organisasi baru tersebut, sehingga status sosialnya naik.
Mobilitas vertikal ke bawah Social sinking :
Sosial sinking merupakan proses penurunan status atau kedudukan seseorang. Proses sosial sinking sering kali menimbulkan gejolak psikis bagi seseorang
karena ada perubahan pada hak dan kewajibannya. Social sinking dibedakan menjadi dua bentuk :
Turunnya kedudukan seseorang ke kedudukan lebih rendah. Contoh: seorang prajurit dipecat karena melakukan tidakan pelanggaran berat ketika
melaksanakan tugasnya.
•
Mobilitas sosial Horizontal
Mobilitas horizontal merupakan peralihan individu atau objek-objek sosial lainnya dari suatu kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang sederajat. Tidak terjadi
perubahan dalam derajat status seseorang ataupun objek sosial lainnya dalam mobilitas sosial yang horizontal. Mobilitas sosial horizontal bisa terjadi secara sukarela tetapi bisa pula terjadi
karena terpaksa karena ancaman kekeringan. Contohnya seorang buruh petani yang pada musim paceklik berpindah pekerjaan menjadi buruh bangunan. Hal ini bisa digolongkan
sebagai mobilitas sosial horizontal terpaksa yang artinya, petani tersebut terpaksa pindah ke pekerjaan lain karena memang di desanya tidak ada lagi pekerjaan yang bisa dilakukan dalam
sektor pertanian dikarenakan ancaman kekeringan. Contoh mobilitas sosial sukarela yaitu, seorang pegawai bank yang sudah bosan dan jenuh dengan pekerjaannya kemudian berpindah
karier menjadi pengusaha atau pekerjaan lainnya. Contoh lain yaitu : seperti Agama, Ras, dan Suku.
Universitas Sumatera Utara
14
• Mobilitas antargenerasi
Mobilitas antargenerasi secara umum berarti mobilitas dua generasi atau lebih, misalnya generasi ayah-ibu, generasi anak, generasi cucu, dan seterusnya. Mobilitas ini
ditandai dengan perkembangan taraf hidup, baik naik atau turun dalam suatu generasi. Penekanannya bukan pada perkembangan keturunan itu sendiri, melainkan pada perpindahan
status sosial suatu generasi ke generasi lainnya. Suatu studi yang sering menjadi acuan dalam bahasan mengenai mobilitas antargenerasi ialah penelitian Blau dan Duncan dalam Sunarto,
2004: 214 terhadap mobilitas pekerjaan di Amerika Serikat. Kedua ilmuwan sosial ini menyimpulkan dari data mereka bahwa masyarakat Amerika merupakan masyarakat yang
relatif terbuka karena di dalamnya telah terjadi mobilitas sosial antargenerasi dan didalam mobilitas intragenerasi pengaruh pendidikan dan pekerjaan individu yang bersangkutan
lebihbesar daripada pengaruh pendidikan dan pekerjaan orang tua.
Dengan kata lain, dalam tiap-tiap generasi telah terjadi peningkatan status anak melebihi status orang tuanya, dan dalam tiap generasi pun telah terjadi peningkatan status
anak sehingga melebihi status yang diduduki pada awal kariernya sendiri. Dalam hal ini pengrajin sepatu Bunut termasuk dalam mobilitas antargenerasi karena dulunya pengrajin
tersebut merupakan pekerja di sebuah perusahaan karet pembuat sepatu. Namun, setelah pabrik tutup pekerja mulai membuka usaha dengan cara mengembangkan keterampilannya
yang didapat ketika menjadi buruh dengan cara menjadi pengrajin sepatu Bunut dan keterampilan membuat sepatu tersebut diwariskan secara turun temurun kepada anaknya.
• Mobilitas intragenerasi
Mobilitas sosial intragenerasi adalah mobilitas yang dialami oleh seseorang atau sekelompok orang dalam satu generasi yang sama. Mobilitas intragenerasi dapat mengacu
Universitas Sumatera Utara
15
pada mobilitas sosial yang dialami seseorang dalam masa hidupnya, misalnya dari status
asisten dosen menjadi guru besar, atau dari perwira pertama menjadi perwira tinggi.
2.4. Faktor-faktor Yang Mendorong Terjadinya Mobilitas Sosial