89
Berdasarkan Tabel di atas dapat di lihat bahwa informan yang merupakan anak dari orangtua tunggal ibu tersebut menyebutkan bahwa mereka sangat bangga. Karena ibu
mereka mau bekerja sebagai buruh tani demi memenuhi kebutuhan mereka baik sandang, pangan dan pendidikan mereka. walaupun pencari nafkah dalam memenuhi kebutuhan
keluarga, namun mereka melihat ibu mereka mengutamakan pendidikan mereka dan bertangung jawab sebagai ibu sekaligus ayah untuk yang mengatur dan mengurus berbagai
kebutuhan keluarga. Dalam hal ini, para orangtua tunggal yang bekerja sebagai buruh tani harus mampu
mengurus segala tugas dan tangungjawabnya sebagai ibu sekaligus ayah bagi anak – anaknya di dalam keluarga. Seperti membersihkan rumah, mengurus anak dan lain sebagainya. Selain
bekerja sebagai buruh tani di ranah publik ibu tunggal juga harus berperan sebagai ibu sekaligus ayah untuk anak- anaknya. Hal ini dilakukan karena seorang suami sudah tiada dan
harus mengantikan peran tersebut untuk menenuhi kebutuhan perekonomian keluarga terutama untuk pendidikan anak – anak mereka.
Kebutuhan perkeluarga baik pendidikan maupun kebutuhan dapur yang membuat orangtua tunggal harus bekerja sebagai buruh tani dan terjun ke sektor publik tidak lain
adalah demi kebutuhan makan sehari – hari, kebutuhan sekolah anak, kebutuhan untuk pakaian dan membelian barang – barang yang dibutuhkan keluarga dan lain sebagainya.
4.3.3 Pengalokasian PenghasilanPendapatan Orangtua Tunggal Yang Bekerja Sebagai Buruh Tani
Di dalam penelitian ini, banyak cara yang di lakukan orangtua tunggal ibu dalam mengalokasikan pedapatan mereka perhariperminggunya. penghasilan pekerjaan sebagai
buruh tani di lahan pertanian masyarakat Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe dimana pedapatan mereka di gunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Pengalokasian
Universitas Sumatera Utara
90
pendapatanpenghasilan orangtua tunggal yang bekerja sebagai buruh tani dapat di lihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.11 Cara Pengalokasian PendapatanPenghasilan Buruh Tani Dalam Perekonomian
Keluarga
No Nama Orangtua tunggal yang bekerja sebagai
buruh tani Cara mengalokasikan pendapatan setiap hari perminggunya
1 Ibu Mayah
Pendapatan dan pengalokasian ibu Mayah setiap minggunya dialokasikan untuk belanja dapur, kebutuhan sekolah anak,
jajan anak, dan lain sebagainya. 2
Ibu Ratna Pendapatan dan pengalokasian ibu Ratna yaitu belanja dapur,
pempres ibunya yang sudah tua, obat – obatan, bayar arisan, dan perabot rumah tangga.
3 Ibu Armi
Pendapatan dan pengalokasian ibu Armi yaitu belanja dapur, jajan anak, uang kuliah anak, uang simpanan yang di kirim
perbulannya pada anak dan lain sebagainya. 4
Ibu Netti Pendapaten dan pengalokasian ibu Netti bayar kredit motor,
belanja dapur, uang jajan anak, uang wirit dan sebagainya. 5
Ibu Jem Setiap minggunya, pendapatanpenghasilan di gunakan
untuk, pelengkapan dapur, anak sekolah, biaya air, listrik, dan sebagainya.
6 Ibu Rasidah
Setiap harinya pendapatan atau penghasilan yang di gunakan ibu Rasidah yaitu belanja dapur, jajan anak, biaya listrik
yang harus disimpan, uang buku anak, dan lain sebagainya. 7
Ibu Herti Pengalokasian atau pengeluaran ibu Herti setiap harinya
yaitu : balanja dapur, kebutuhan sekolah anak, beli perlengkapan rumah, uang jajan anak dan lain sebagainya.
8 Ibu bukhari
Pengalokasian atau pengeluaran ibu Bukhari yaitu kebutuahn dapur, uang jajan anak, belanja mingguan, bahan – bahan
pokokc seperti besar, rokok anakku yang sakit, dan jajan
Universitas Sumatera Utara
91
anak. 9
Ibu Ani Pengeluaran ibu Ani setiap minggunya yaitu : kebutuhan
dapur seperti besar, sayuran, ikan dan lainnya, jajan anak, kebutuhan sekolah dan ongkos anak pergi kesekolah, dan
lain sebagainya. 10 Ibu Gopal
Pengeluaran ibu Gopal perminggunya : belanja dapur, kebutuhan makan setiap hari, jajan anak dan cucu, uang air,
dan lain sebagainya. Sumber : Data Lapangan
Berdasarkan data di atas, dapat di lihat bahwa informan yang bekerja sebagai buruh tani di lahan pertanian masyarakat Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe semua pendapatan
mereka dialokasikan dengan baik untuk keluarga. Pengdapat yang di proleh dialokasikan ke berbagai kebutuhan keluarga seperti kebutuhan dapur, kebutuhan makanan, membeli prabot,
uang buku anak, jajan anak, tabungan untuk anak – anak, kredit barang, bayar listrik, air dan lain sebagainya.
4.3.4 Mobilitas Sosial Pada Keluarga Single Mother : dari Buruh Tani Ke buruh Tani di Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe
Mobilitas Sosial yang terlihat pada orangtua tunggal yang berada di Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe. Dalam segi pendidikan yang terjadi antara orangtua tunggal dan para
anak – anaknya memiliki perbedaan yang signifikan karena anak memiliki pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan dengan orangtuanya. Dimana para orangtua tunggal hanya
memiliki tingkat pendidikan sampai pada jentang Sekolah Dasar, sementara untuk para anak – anaknya sudah mencapai pedidikan pada tingkat Sekolah Menengah Atas dan ada juga
yang sudah menjadi Sarjana. Sehingga terjadi mobilitias sosial secara vertikal mengenai pendidikan antara orangtua tunggal yang bekerja sebagai buruh dengan anaknya.
Universitas Sumatera Utara
92
Hal yang menyebabkan orangtua tunggal tidak mengecam pedidikan yang lebih tinggi diakibatkan pada zaman mereka pendidikan hanya untuk orang – orang yang memiliki
kekuasaan atau yang memiliki kekayaan. Sedangkan untuk mereka yang memiliki ekonomi yang rendah, tidak berhak untuk mendapatkan pendidikan yang lebih layak selain itu akses
orangtua untuk mengecam pendidikan sangatlah jauh. Selain itu pendidikan juga tidak begitu penting di zaman mereka, maka setelah taman Sekolah dasar mereka langsung membantu
orangtuanya untuk mecari nafkah. Seiring dengan perkembangan jaman pemikiran para orangtua mengenai pendidikan
untuk anak – anaknya sudah mulai mengalami perubahan. Orangtua sudah sadar bahwa pendidikan itu sangat penting, maka mereka memberikan pendidikan yang cukup untuk anak
– anaknya. Tetapi berbeda dengan orangtua tunggal yang berada di kecamatan ini orangtua tunggal tidak mampu memberikan pendidikan yang layak kepada anak - anaknya. Hal ini di
akibatkan karena faktor konomi yang rendah dan masih banyak kepentingan dan kebutuhan yang harus di tutupi oleh orangtua tunggal. Meskipun seperti itu pendidikan anak dari
orangtua tunggal sudah lebih tinggi dari orangtuanya. Sementara dari segi pekerjaan anak dan orangtua tunggal masih memiliki kedudukan
yang sama. Dimana anak dan orangtuanya memiliki pekerjaan sebagai buruh tani di Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe. Sehingga terjadi mobilitas horizontal terhadap pekerjaan.
Padahal dari segi pendidikan anak lebih tinggi dari pada orangtuanya hal ini di sebabkan karena susahnya mencari pekerjaan yang lebih layak. Anak hanya mengecam pendidikan
sampai Sekolah Menengah Atas, sedangkan di jaman sekarang pendidikan Sekolah Menengah Atas akan sulit mendapatkan pekerjaan yang baik, maka dari itu anak – anak dari
orangtua tunggal bekerja sebagi buruh tani untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan membantu kebutuhan keluarga.
Universitas Sumatera Utara
93
Alasan anak bekerja sebagai buruh tani dikarenakan tidak memiliki pilihan lain dan susah sekali mencari pekerjaan. Walapun pekerjaan sebagai buruh tani bukan pilihan utama
untuk bekerja namun harus tetap dilakoni. Mereka hanya berharap agar adik – adik mereka tidak seperti mereka yang hanya bekerja sebagai buruh tani. Mereka tidak pernah merasa
putus asa karena hanya bekerja serbagai buruh tani dan selalu tetap bersyukur karena ibu mereka sudah cukup baik memberikan pendidikan kepadanya.
Peran ganda yang harus di terima ibu tunggal yang ditinggalkan mati oleh suaminya dan ada juga di tinggal pergi ke luar kota yang cukup lama, hal inilah yang menyebabkan
orangtua tunggal harus bekerja sendiri untuk memenuhi kebutuhan dan mengurus anak - anaknya. Ibu tunggal yang sebelumnya belum pernah bekerja dan harus bekerja untuk
menggantikan peran ayah. Hal ini lah yang menyebakan anak tidak mendapatkan pendidikan yang layak, dan hal lain ibu tunggal hanya bekerja sebagai buruh tani dengan berpenghasilan
Rp 40.000 – 50.000 rupiah dan itu belum cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga terutama pendidikan anak - anaknya. Padahal sebelum suami dari ibu tunggal meninggal
dunia atau pergi ke kota yang cukup lama kehidupan keluarga orangtua tunggal cukup baik, dan bisa mencukupi kebutuhan keluarga. Karena mereka bekerja sama untuk memenuhi
kebutuhan keluarga, jika seorang suami bekerja, maka sebagian ibu tunggal bisa mengolah lahan pertanian mereka seperti menanam padi atau jagung untuk kebutuhan yang akan
datang, atau ibu tunggal bisa berjualan di hari pekan untuk membantu perekonomian keluarga. Tetapi yang terjadi ibu tunggal yang memiliki lahan pertanian mereka tidak dapat
mengurusnya karena harus bekerja sebagai buruh untuk memenuhi kebutuhan sehari - hari.
Universitas Sumatera Utara
94
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan