5.8 Prinsip Ekonomi Gerakan
Gerakan kerja yang dilakukan operator akan disesuaikan dengan prinsip ekonomi gerakan untuk dilihat apakah gerakan kerja tersebut sudah memenuhi prinsip-prinsip
yang terdapat pada ekonomi gerakan. 4.
Prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan penggunaan anggota tubuh manusia:
a. Sebaiknya kedua tangan harus memulai dan mengakhiri gerakannya dalam
waktu yang bersamaan. Gerakan kedua tangan tersebut dianalisa menggunakan Peta Tangan Kiri dan Tangan
Kanan PTKTK seperti ditunjukkan pada Tabel 5.8 s.d 5.15.
Tabel 5.8 Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan Operator 1
PETA TANGAN KIRI DAN TANGAN KANAN PEKERJAAN : PENGANTONGAN SEMEN
OPERATOR : 1 NOMOR PETA : 01
SEKARANG : √ DIPETAKAN OLEH : CUT ITA
TANGGAL DIPETAKAN : 16 JUNI 2014
TANGAN KIRI JARAK
CM WAKTU
DET WAKTU
DET JARAK
CM TANGAN KANAN
Menunggu 1,5
1,5 30
Menyalakan mesin Menunggu
1,6 2,6
20 Mengambil kantong semen
Menahan tumpukan kantong semen
20 1
Menunggu 1
2,1 Memegang kantong semen
Merapikan bawah kantong semen
1,1 Menunggu
1 1
40 Meletakkan kantong semen di
mesin Total
20 7,2
7,2 90
Universitas Sumatera Utara
Peta tangan kiri dan tangan kanan pada Tabel 5.8 menunjukkan bahwa terdapat 4 gerakan menunggu pada tangan kiri dan tidak terdapat kegiatan menunggu pada
tangan kanan. Kedua tangan tidak memulai dan mengakhiri gerakannya dalam waktu yang bersamaan. Hal ini menunjukkan adanya ketidakseimbangan beban kerja antara
tangan kiri dan tangan kanan pada operator 1.
Tabel 5.9 Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan Operator 2
PETA TANGAN KIRI DAN TANGAN KANAN
PEKERJAAN : PENGANTONGAN SEMEN OPERATOR : 2
NOMOR PETA : 02 SEKARANG
: √ DIPETAKAN OLEH : CUT ITA
TANGGAL DIPETAKAN : 16 JUNI 2014 TANGAN KIRI
JARAK CM
WAKTU DET
WAKTU DET
JARAK CM
TANGAN KANAN Memegang mesin
30 1,5
1,5 30
Menyalakan mesin Menunggu
2,7 2,7
20 Mengambil kantong semen
Menunggu 2,1
2,1 Memegang kantong semen
Menunggu 1
1 40
Meletakkan kantong semen di mesin
Total 30
7,3 7,3
90
Peta tangan kiri dan tangan kanan pada Tabel 5.9 menunjukkan bahwa terdapat 3 gerakan menunggu pada tangan kiri dan tidak terdapat kegiatan menunggu pada
tangan kanan. Tangan kiri dan kanan operator tidak mengakhiri gerakannya dalam waktu yang bersamaan. Hal ini juga menunjukkan adanya ketidakseimbangan beban
kerja antara tangan kiri dan tangan kanan pada operator 2.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.10 Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan Operator 3
PETA TANGAN KIRI DAN TANGAN KANAN PEKERJAAN : PENGANTONGAN SEMEN
OPERATOR : 3 NOMOR PETA : 03
SEKARANG : √ DIPETAKAN OLEH : CUT ITA
TANGGAL DIPETAKAN : 16 JUNI 2014 TANGAN KIRI
JARAK CM
WAKTU DET
WAKTU DET
JARAK CM
TANGAN KANAN Menunggu
1,5 1,5
30 Menyalakan mesin
Menunggu 2,8
2,8 20
Mengambil kantong semen Memegang kantong
semen 2,2
2,2 Memegang kantong semen
Menunggu 1
1 40
Meletakkan kantong semen di mesin
Total 7,5
7,5 90
Tabel 5.11 Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan Operator 4
PETA TANGAN KIRI DAN TANGAN KANAN PEKERJAAN : PENGANTONGAN SEMEN
OPERATOR : 4 NOMOR PETA : 04
SEKARANG : √ DIPETAKAN OLEH : CUT ITA
TANGGAL DIPETAKAN : 16 JUNI 2014 TANGAN KIRI
JARAK CM
WAKTU DET
WAKTU DET
JARAK CM
TANGAN KANAN Menunggu
1,5 1,5
30 Menyalakan mesin
Menunggu 2,5
2,5 20
Mengambil kantong semen Memegang kantong
2 2
Memegang kantong semen Menunggu
1,5 1,5
40 Meletakkan kantong semen di
mesin Total
7,5 7,5
90
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.12 Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan Operator 5
PETA TANGAN KIRI DAN TANGAN KANAN PEKERJAAN : PENGANTONGAN SEMEN
OPERATOR : 5 NOMOR PETA : 05
SEKARANG : √
DIPETAKAN OLEH : CUT ITA TANGGAL DIPETAKAN : 16 JUNI 2014
TANGAN KIRI JARAK
CM WAKTU
DET WAKTU
DET JARAK
CM TANGAN KANAN
Menunggu 1,5
1,5 30
Menyalakan mesin Memegang meja
20 2,8
2,8 20
Mengambil kantong semen Memegang kantong
2 2
Memegang kantong semen Menunggu
1 1
40 Meletakkan kantong semen di
mesin Total
20 7,3
7,3 90
Tabel 5.13 Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan Operator 6
PETA TANGAN KIRI DAN TANGAN KANAN PEKERJAAN : PENGANTONGAN SEMEN
OPERATOR : 6 NOMOR PETA : 06
SEKARANG : √ DIPETAKAN OLEH : CUT ITA
TANGGAL DIPETAKAN : 16 JUNI 2014 TANGAN KIRI
JARAK CM
WAKTU DET
WAKTU DET
JARAK CM
TANGAN KANAN Menunggu
1,5 1,5
30 Menyalakan mesin
Memegang meja 20
2,7 2,7
20 Mengambil kantong semen
Menunggu 2
2 Memegang kantong semen
Menunggu 1
1 40
Meletakkan kantong semen di mesin
Total 20
7,2 7,2
90
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.14 Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan Operator 7
PETA TANGAN KIRI DAN TANGAN KANAN PEKERJAAN : PENGANTONGAN SEMEN
OPERATOR : 7 NOMOR PETA : 07
SEKARANG : √
DIPETAKAN OLEH : CUT ITA TANGGAL DIPETAKAN : 16 JUNI 2014
TANGAN KIRI JARAK
CM WAKTU
DET WAKTU
DET JARAK
CM TANGAN KANAN
Menyalakan mesin 30
1,5 1,5
Menunggu Mengambil kantong
semen 20
2,6 2,6
Menunggu Memegang kantong
semen 1,9
1,9 Menunggu
Meletakkan kantong semen di mesin
40 1,3
1,3 Menunggu
Total 90
7,3 7,3
Tabel 5.15 Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan Operator 8
PETA TANGAN KIRI DAN TANGAN KANAN
PEKERJAAN : PENGANTONGAN SEMEN OPERATOR : 8
NOMOR PETA : 08 SEKARANG : √
DIPETAKAN OLEH : CUT ITA TANGGAL DIPETAKAN : 16 JUNI 2014
TANGAN KIRI JARAK
CM WAKTU
DET WAKTU
DET JARAK
CM TANGAN KANAN
Memegang mesin 30
1,5 1,5
30 Menyalakan mesin
Menunggu 2,7
2,6 20
Mengambil kantong semen Menunggu
2,1 2,1
Memegang kantong semen Menunggu
1 1
40 Meletakkan kantong semen di
mesin Total
30 7,2
7,2 90
Universitas Sumatera Utara
Peta tangan kiri dan tangan kanan pada Tabel 5.10 s.d Tabel 5.15 menunjukkan bahwa frekuensi gerakan menunggu lebih sering dilakukan oleh tangan kiri. Dengan
demikian berdasarkan hasil pemetaan tangan kiri dan kanan pada operator 1 sampai dengan operator 8 menunjukkan adanya ketidakseimbangan beban kerja antara tangan
kiri dan tangan kanan.
Tabel 5.16 Rekapitulasi Waktu Gerakan Tangan Operator 1 s.d 8 Operator
Waktu Gerakan Tangan Kiri
det Tangan Kanan
det Op. 1
2,1 7,2
Op. 2 1,5
7,3 Op. 3
2,2 7,5
Op. 4 2
7,5 Op. 5
4,8 7,3
Op. 6 2,7
7,2 Op. 7
7,3 Op. 8
1,5 7,2
Gambar 5.6 Grafik Waktu Gerakan Tangan
1 2
3 4
5 6
7 8
Op. 1 Op. 2
Op. 3 Op. 4
Op. 5 Op. 6
Op. 7 Op. 8
W a
kt u
G e
ra ka
n T
a n
g a
n d
e t
Operator
Grafik Waktu Gerakan Tangan
Waktu Gerakan Tangan Kiri det
Waktu Gerakan Tangan Kanan det
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.6 menunjukkan bahwa kecenderungan tangan kanan melakukan pekerjaan sebesar 80 dan tangan kiri sebesar 20. Artinya tangan kanan lebih banyak
melakukan pekerjaan dibandingkan dengan tangan kiri. Pekerjaan diawali dengan tangan kanan dan diakhiri dengan tangan kanan. Hal ini tidak sesuai dengan prinsip
ekonomi gerakan.
b. Gerakan tubuh sebaiknya dihemat, yaitu hanya menggerakkan bagian tubuh yang
diperlukan saja untuk melakukan pekerjaan. Tabel 5.17 berikut ini menunjukkan bagian-bagian tubuh yang digunakan operator
pada saat pengantongan semen.
Tabel 5.17 Bagian Tubuh yang Digunakan Untuk Melakukan Pekerjaan
No Bagian Tubuh
Op 1 Op 2
Op 3 Op 4
Op 5 Op 6
Op 7 Op 8
1 Leher bagian atas
2 Leher bagian bawah
3 Bahu Kiri
√ 4
Bahu Kanan √
√ √
√ √
√ √
5 Lengan Atas Kiri
√ 6
Pinggang 7
Lengan Atas Kanan √
√ √
√ √
√ √
8 Punggung
9 Bokong
10 Pantat
11 Siku Kiri
√ 12
Siku Kanan √
√ √
√ √
√ √
13 Lengan Bawah Kiri
√ 14
Lengan Bawah Kanan √
√ √
√ √
√ √
15 Pergelangan Tangan Kiri
√ √
√ √
√ √
√ √
16 Pergelangan T. Kanan
√ √
√ √
√ √
√ √
17 Tangan Kiri
√ √
√ √
√ √
√ √
18 Tangan Kanan
√ √
√ √
√ √
√ √
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.17 Lanjutan
No Bagian Tubuh
Op 1 Op 2
Op 3 Op 4
Op 5 Op 6
Op 7 Op 8
19 Paha Kiri
√ √
√ √
√ √
√ √
20 Paha Kanan
√ √
√ √
√ √
√ √
21 Lutut Kiri
√ √
√ √
√ √
√ √
22 Lutut Kanan
√ √
√ √
√ √
√ √
23 Betis Kiri
√ √
√ √
√ √
√ √
24 Betis Kanan
√ √
√ √
√ √
√ √
25 Pergelangan Kaki Kiri
√ √
√ √
√ √
√ √
26 Pergelangan Kaki Kanan
√ √
√ √
√ √
√ √
27 Kaki Kiri
√ √
√ √
√ √
√ √
28 Kaki Kanan
√ √
√ √
√ √
√ √
Total 18
18 18
18 18
18 18
18 Persen Penggunaan
64,3 64,3
64,3 64,3
64,3 64,3
64,3 64,3
Tabel 5.18 Rekapitulasi Penggunaan Anggota Tubuh Operator
Penggunaan Anggota Tubuh Operator 1
64,3 Operator 2
64,3 Operator 3
64,3 Operator 4
64,3 Operator 5
64,3 Operator 6
64,3 Operator 7
64,3 Operator 8
64,3
Gambar 5.7 Penggunaan Anggota Tubuh Operator Saat Bekerja
10 20
30 40
50 60
70
Op 1 Op 2 Op 3 Op 4 Op 5 Op 6 Op 7 Op 8
Pe n
g g
u n
a a
n A
n g
g o
ta
T u
b u
h
Operator
Penggunaan Anggota Tubuh
Penggunaan Anggota Tubuh
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Gambar 5.7 dapat dilihat bahwa penggunaan anggota tubuh operator secara umum adalah sama yaitu sekitar
64,3. Hal ini mengindikasikan gerakan tubuh tidak dihemat, terdapat anggota tubuh yang sebenarnya tidak diperlukan namun
digunakan oleh operator. Hal ini tidak sesuai dengan prinsip ekonomi gerakan. g.
Hindari gerakan yang menyebabkan perubahan arah karena akan menghabiskan waktu yang lebih banyak.
Untuk mengetahui apakah gerakan pada poin c sudah sesuai dengan prinsip ekonomi gerakan, maka Tabel 5.19 akan menunjukkan tahapan gerakan operator dan
waktu yang dibutuhkan melakukan gerakan tersebut.
Tabel 5.19 Tahapan Gerakan Operator
No. Tahapan Gerakan Operator
Waktu det Op.1
Op.2 Op.3 Op.4 Op.5 Op.6
Op.7 Op.8
1 Menyalakan Mesin Packer
1,4 1,4
1,4 1,4
1,4 1,4
1,4 1,4
2 Berputar
0,5 0,5
0,5 0,5
0,5 0,5
0,5 0,5
3 Berjalan
1,2 1,2
1,3 1,3
1,3 1,3
1,3 1,3
4 Mengambil Kantong Semen
0,9 1
0,9 0,7
0,9 0,8
0,8 0,8
5 Berputar
0,6 0,5
0,5 0,5
0,5 0,5
0,5 0,5
6 Berjalan ke Depan
1,5 1,5
1,5 1,5
1,5 1,5
1,5 1,5
7 Meletakkan kantong pd mesin
packer 1
1 1
1,2 1
1 1,2
1,2 8
Berdiri menunggu semen terisi penuh
3,9 3,9
3,9 3,9
3,9 3,9
3,9 3,9
Jumlah 11
11 11
11 11
10,9 11,1
11,1
Gerakan yang menyebabkan perubahan arah adalah gerakan berputar yang diikuti oleh gerakan berjalan, mengambil kantong semen, berputar dan berjalan ke depan.
Perbandingan waktu dari lima gerakan tersebut ditunjukkan pada Tabel 5.20.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.20 Perbandingan Waktu Tiap Gerakan Operator.
Tabel 5.20 dan Gambar 5.9 menunjukkan bahwa gerakan berputar menghabiskan waktu paling lama yaitu 4,7 detik. Hal ini membuktikan bahwa gerakan yang
menyebabkan perubahan arah akan menghabiskan waktu lebih banyak.
Gambar 5.8 Perbandingan Waktu Tiap Gerakan Operator
5. Prinsip ekonomi gerakan dihubungkan dengan tempat kerja berlangsung:
a. Tempatkan fasilitas kerja ditempat yang mudah dan cepat untuk dicapai.
b. Tata letak fasilitas kerja diatur sedemikian rupa sehingga dapat membentuk
kondisi kerja yang baik.
Op.1 Op.2
Op.3 Op.4 Op.5
Op.6 Op.7
Op.8 1
Menyalakan Mesin Packer 1,4
1,4 1,4
1,4 1,4
1,4 1,4
1,4 2
Berputar ke belakang dan ke depan 4,7
4,7 4,7
4,5 4,7
4,6 4,6
4,6 3
Meletakkan kantong pada mesin packer 1
1 1
1,2 1
1 1,2
1,2 4
Berdiri menunggu semen terisi penuh 3,9
3,9 3,9
3,9 3,9
3,9 3,9
3,9 11
11 11
11 11
10,9 11,1
11,1 Jumlah
No. Waktu det
Tahapan Gerakan Operator
0,5 1
1,5 2
2,5 3
3,5 4
4,5 5
Op.1 Op.2 Op.3 Op.4 Op.5 Op.6 Op.7 Op.8
W a
k tu
d e
t
Operator
Gerakan Kerja Operator
Menyalakan Mesin Packer Berputar ke belakang dan
selanjutnya ke depan Meletakkan kantong semen
pada mesin packer Berdiri Menunggu semen terisi
penuh
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan pengamatan dan ditunjukkan pada Gambar 5.9, penempatan fasilitas kerja berupa meja dibelakang operator dinilai belum memenuhi prinsip ekonomi gerakan.
Meja berfungsi sebagai alas untuk meletakkan kantong semen yang masih kosong. Penempatan meja dibelakang operator menyebabkan operator harus berputar 180°
untuk mengambil kantong semen. Gerakan berputar yang terjadi berulang kali repetitive motion dengan frekuensi tinggi termasuk ke dalam postur kerja yang tidak
efektif dan berkontribusi menyebabkan cumulative trauma disorders CTDs Ladao, 2004:87. CTDs merupakan sekumpulan gangguan pada sistem muskuloskeletal yang
meliputi cedera pada syaraf, otot, tendon, ligamen, tulang dan persendian pada titik- titik ekstrim tubuh bagian atas yaitu tangan, pergelangan, siku dan bahu, tubuh bagian
bawah yaitu kaki, lutut dan pinggul serta tulang belakang yaitu punggung dan leher. Gangguan ini timbul karena adanya gerakan berulang repetitive motion dengan
frekuensi tinggi. Oleh karena itu penempatan meja dibelakang operator dikategorikan penempatan fasilitas kerja yang tidak mudah dicapai
.
5.9 Data Waktu Pengerjaan