Berdasarkan pengamatan dan ditunjukkan pada Gambar 5.9, penempatan fasilitas kerja berupa meja dibelakang operator dinilai belum memenuhi prinsip ekonomi gerakan.
Meja berfungsi sebagai alas untuk meletakkan kantong semen yang masih kosong. Penempatan meja dibelakang operator menyebabkan operator harus berputar 180°
untuk mengambil kantong semen. Gerakan berputar yang terjadi berulang kali repetitive motion dengan frekuensi tinggi termasuk ke dalam postur kerja yang tidak
efektif dan berkontribusi menyebabkan cumulative trauma disorders CTDs Ladao, 2004:87. CTDs merupakan sekumpulan gangguan pada sistem muskuloskeletal yang
meliputi cedera pada syaraf, otot, tendon, ligamen, tulang dan persendian pada titik- titik ekstrim tubuh bagian atas yaitu tangan, pergelangan, siku dan bahu, tubuh bagian
bawah yaitu kaki, lutut dan pinggul serta tulang belakang yaitu punggung dan leher. Gangguan ini timbul karena adanya gerakan berulang repetitive motion dengan
frekuensi tinggi. Oleh karena itu penempatan meja dibelakang operator dikategorikan penempatan fasilitas kerja yang tidak mudah dicapai
.
5.9 Data Waktu Pengerjaan
Perhitungan data waktu pengerjaan menggunakan Modular Arrangement of Predetermined Time Standart MODAPTS. MODAPTS adalah metode pengukuran
kerja dengan menggunakan data waktu gerakan untuk gerakan kerja repetitif. MODAPTS menggunakan satuan Mods untuk mewakili unit beban kerja pekerja. 1
Mods = 0,129 detik. Perhitungan waktu pengerjaan oleh operator pengantongan semen ditunjukkan pada Tabel 5.21 s.d 5.28.
Universitas Sumatera Utara
Operator 1
Tabel 5.21 Lembar kerja MODAPTS Operator 1 No
Gerakan Operator
Kode Modapts
Faktor Beban
Kalkulasi Mods Mods Waktu
dtk 1
Menyalakan mesin
packer M5A4
1 5×1
9 1,161
4×1 E2
1 2×1
2 0,258
2 Berputar
C4 1
4×1 4
0,516 3
Berjalan 2 langkah
W5 1
5×2langkah×1 10
1,29 4
Mengambil kantong semen
M3G1 1
3×1 4
0,516 1×1
E2 1
2×1 2
0,258 5
Berputar C4
1 4×1
4 0,516
6 Berjalan ke
depan 2 langkah
W5G1 1
5×2langkah×1 11
1,419 1×1
7 Meletakkan
kantong semen pada mesin
packer M3P3
1 3×1
6 0,774
3×1 E2
1 2×1
2 0,258
8 Berdiri
menunggu semen terisi
penuh S30
1 30×1
30 3,87
Total Mods 84
10,836
Universitas Sumatera Utara
Operator 2
Tabel 5.22 Lembar kerja MODAPTS Operator 2 No
Gerakan Operator
Kode Modapts
Faktor Beban
Kalkulasi Mods Mods
Waktu dtk
1 Menyalakan
mesin packer M5A4
1 5×1
9 1,161
4×1 E2
1 2×1
2 0,258
2 Berputar
C4 1
4×1 4
0,516 3
Berjalan 2 langkah
W5 1
5×2langkah×1 10
1,29 4
Mengambil kantong semen
M3G2 1
3×1 5
0,645 2×1
E2 1
2×1 2
0,258 5
Berputar C4
1 4×1
4 0,516
6 Berjalan ke
depan 2 langkah
W5G1 1
5×2langkah×1 11
1,419 1×1
7 Meletakkan
kantong semen pada mesin
packer M3P3
1 3×1
6 0,774
3×1 E2
1 2×1
2 0,258
8 Berdiri
menunggu semen terisi
penuh S30
1 30×1
30 3,87
Total Mods 85
10,965
Universitas Sumatera Utara
Operator 3
Tabel 5.23 Lembar kerja MODAPTS Operator 3 No
Gerakan Operator
Kode Modapts
Faktor Beban
Kalkulasi Mods Mods Waktu
dtk 1
Menyalakan mesin packer
M5A4 1
5×1 9
1,161 4×1
E2 1
2×1 2
0,258 2
Berputar C4
1 4×1
4 0,516
3 Berjalan 2
langkah W5
1 5×2langkah×1
10 1,29
4 Mengambil
kantong semen M3G2
1 3×1
5 0,645
2×1 E2
1 2×1
2 0,258
5 Berputar
C4 1
4×1 4
0,516 6
Berjalan ke depan
2 langkah W5G2
1 5×2langkah×1
12 1,548
2×1 7
Meletakkan kantong semen
pada mesin packer
M3P3 1
3×1 6
0,774 3×1
E2 1
2×1 2
0,258 8
Berdiri menunggu
semen terisi penuh
S30 1
30×1 30
3,87 Total Mods
86 11,094
Universitas Sumatera Utara
Operator 4
Tabel 5.24 Lembar kerja Operator 4 No
Gerakan Operator
Kode Modapts
Faktor Beban
Kalkulasi Mods Mods Waktu
dtk 1
Menyalakan mesin packer
M5A4 1
5×1 9
1,161 4×1
E2 1
2×1 2
0,258 2
Berputar C4
1 4×1
4 0,516
3 Berjalan 2
langkah W5
1 5×2langkah×1
10 1,29
4 Mengambil
kantong semen M3G2
1 3×1
5 0,645
2×1 E2
1 2×1
2 0,258
5 Berputar
C4 1
4×1 4
0,516 6
Berjalan ke depan
2 langkah W5G1
1 5×2langkah×1
11 1,419
1×1 7
Meletakkan kantong semen
pada mesin packer
M3P5 1
3×1 8
1,032 5×1
E2 1
2×1 2
0,258 8
Berdiri menunggu
semen terisi penuh
S30 1
30×1 30
3,87 Total Mods
87 11,223
Universitas Sumatera Utara
Operator 5
Tabel 5.25 Lembar kerja MODAPTS Operator 5 No
Gerakan Operator
Kode Modapts
Faktor Beban
Kalkulasi Mods Mods Waktu
dtk 1
Menyalakan mesin packer
M5A4 1
5×1 9
1,161 4×1
E2 1
2×1 2
0,258 2
Berputar C4
1 4×1
4 0,516
3 Berjalan
2 langkah W5
1 5×2langkah×1
10 1,26
4 Mengambil
kantong semen M3G2
1 3×1
5 0,645
2×1 E2
1 2×1
2 0,258
5 Berputar
C4 1
4×1 4
0,516 6
Berjalan ke depan
2 langkah W5G2
1 5×2langkah×1
12 1,548
2×1 7
Meletakkan kantong semen
pada mesin packer
M3P3 1
3×1 6
0,774 3×1
E2 1
2×1 2
0,258 8
Berdiri menunggu
semen terisi penuh
S30 1
30×1 30
3,87 Total Mods
86 11,094
Universitas Sumatera Utara
Operator 6
Tabel 5.26 Lembar kerja MODAPTS Operator 6 No
Gerakan Operator Kode
Modapts Faktor
Beban Kalkulasi Mods Mods
Waktu dtk
1 Menyalakan mesin
packer M5A4
1 5×1
9 1,161
4×1 E2
1 2×1
2 0,258
2 Berputar
C4 1
4×1 4
0,516 3
Berjalan 2 langkah W5
1 5×2langkah×1
10 1,29
4 Mengambil kantong
semen M3G1
1 3×1
4 0,516
1×1 E2
1 2×1
2 0,258
5 Berputar
C4 1
4×1 4
0,516 6
Berjalan ke depan 2 langkah
W5G2 1
5×2langkah×1 12
1,548 2×1
7 Meletakkan kantong
semen pada mesin packer
M3P3 1
3×1 6
0,774 3×1
E2 1
2×1 2
0,258 8
Berdiri menunggu semen terisi penuh
S30 1
30×1 30
3,87 Total Mods
85 10,965
Universitas Sumatera Utara
Operator 7
Tabel 5.27 Lembar kerja MODAPTS Operator 7 No
Gerakan Operator Kode
Modapts Faktor
Beban Kalkulasi Mods Mods
Waktu dtk
1 Menyalakan mesin
packer M5A4
1 5×1
9 1,161
4×1 E2
1 2×1
2 0,258
2 Berputar
C4 1
4×1 4
0,516 3
Berjalan 2 langkah
W5 1
5×2langkah×1 10
1,29 4
Mengambil kantong semen
M3G1 1
3×1 4
0,516 1×1
E2 1
2×1 2
0,258 5
Berputar C4
1 4×1
4 0,516
6 Berjalan ke depan
2 langkah W5G1
1 5×2langkah×1
11 1,419
1×1 7
Meletakkan kantong semen
pada mesin packer M3P5
1 3×1
8 1,032
5×1 E2
1 2×1
2 0,258
8 Berdiri menunggu
semen terisi penuh S30
1 30×1
30 3,87
Total Mods 86
11,094
Universitas Sumatera Utara
Operator 8
Tabel 5.28 Lembar kerja MODAPTS Operator 8 No
Gerakan Operator
Kode Modapts
Faktor Beban
Kalkulasi Mods Mods Waktu
dtk 1
Menyalakan mesin packer
M5A4 1
5×1 9
1,161 4×1
E2 1
2×1 2
0,258 2
Berbalik C4
1 4×1
4 0,516
3 Berjalan
2 langkah W5
1 5×2langkah×1
10 1,29
4 Mengambil
kantong semen M3G1
1 3×1
4 0,516
1×1 E2
1 2×1
2 0,258
5 Berbalik
C4 1
4×1 4
0,516 6
Berjalan ke depan
2 langkah W5G2
1 5×2langkah×1
12 1,548
2×1 7
Meletakkan kantong semen
pada mesin packer
M3P3 1
3×1 6
0,774 3×1
E2 1
2×1 2
0,258 8
Berdiri menunggu
semen terisi penuh
S30 1
30×1 30
3,87 Total Mods
85 10,965
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan jumlah mods pada tabel 5.21 sampai dengan 5.28 maka dilakukan perhitungan waktu normal Wn masing-masing operator.
a. Operator 1
Waktu normal Wn = Total Mods × 0,129 detik = 84 × 0,129 detik
= 10,836 detik
Tabel 5.29 Rekapitulasi Waktu Normal Tiap Operator
Operator Jumlah Mods
Waktu Normal det
Operator 1 84
10,836
Operator 2 85
10,965
Operator 3 86
11,094
Operator 4 87
11,223
Operator 5 86
11,094
Operator 6 85
10,965
Operator 7 86
11,094
Operator 8 85
10,965 5.10
Perhitungan Allowance Kelonggaran
Perhitungan waktu normal pada tabel 5.29 belum mempertimbangkan faktor kelonggaran. Kelonggaran pada dasarnya adalah suatu faktor koreksi yang diberikan
kepada waktu kerja operator, karena dalam melakukan pekerjaannya operator terganggu oleh hal-hal yang tidak diinginkan namun sifatnya alamiah.
Universitas Sumatera Utara
Besarnya faktor kelonggaran dipengaruhi oleh: a.
Tenaga yang dikeluarkan operator b.
Sikap Kerja c.
Gerakan Kerja d.
Kelelahan Mata e.
Temperatur f.
Keadaan Lingkungan Perhitungan besarnya kelonggaran pada operator pengantongan semen
ditunjukkan pada Tabel 5.30. Tabel 5.30 Perhitungan Allowance Kelonggaran Untuk Operator
Faktor Interval
Kelonggaran Kelonggaran
A Tenaga yang dikeluarkan
sangat ringan 6,0
– 7,5 7
B Sikap kerja
berdiri diatas dua kaki 1,0
– 2,5 2,5
C Gerakan kerja
agak terbatas – 5,0
3 D
Kelelahan mata terus-menerus
2,0 – 5,0
5 E
Keadaan temperatur temperatur tinggi
0,0 – 5,0
5 F
Keadaan atmosfer kurang baik
5,0 – 10,0
10 G
Keadaan Lingkungan Siklus kerja berulang
1,0 – 3,0
2 Sub total
32 Kebutuhan pribadi
pria – 2,5
2 Hambatan yang tak terhindarkan
2,5 Total kelonggaran
39
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 5.30 maka dilakukan perhitungan waktu standar masing-masing operator.
a. Operator 1
Waktu standar Wb = Wn × Wn+l = 10,836 × 1+0,39
= 15,06 detik Perusahaan belum memiliki waktu standar bagi operator dalam melakukan
pekerjaannya. Selama ini operator tidak mempunyai acuan waktu sehingga hal ini dapat menjadi salah satu penyebab waktu penyelesaian produk menjadi lebih lama
sehingga dilaksanakannya jam lembur pada perusahaan. Hasil pengamatan dan pengukuran dengan menggunakan metode MODAPTS di peroleh waktu standar tiap
operator yang ditunjukkan pada tabel 5.31. Tabel 5.31 Waktu Standar Tiap Operator
Operator Waktu Standar
detik Operator 1
15,06 Operator 2
15,24 Operator 3
15,42 Operator 4
15,60 Operator 5
15,42 Operator 6
15,24 Operator 7
15,42 Operator 8
15,24
Rata-rata waktu standar =
∑
, + , + , + , + , + , + , + ,
= 15,33 detik
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.10 Grafik Waktu Standar Tiap Operator
Berdasarkan Gambar 5.10 waktu baku pada operator 1,2,6 dan 8 berada dibawah rata-rata waktu standar sedangkan operator 3,4,5 dan 7 berada diatas rata-rata waktu
standar dengan waktu pengerjaan paling lama adalah pada operator 4 yaitu 15,60 detik. Fluktuasi ini disebabkan perusahaan belum memiliki standar waktu bagi operator
dalam menyelesaikan pekerjaannya.
5.11 Peta Pekerja dan Mesin