Kelonggaran Teknik Pengukuran Kerja

2.6.1 Kelonggaran

Kelonggaran pada dasarnya adalah suatu faktor koreksi yang harus diberikan kepada waktu kerja operator, karena dalam melakukan pekerjaannya operator terganggu oleh hal-hal yang tidak diinginkan namun sifatnya alamiah. Sifat alamiah menyebabkan waktu kerja menjadi cenderung bertambah lama, karena ‘gangguan-gangguan’ ini muncul tidak dapat dihindarkan. Kelonggaran secara umum dapat dibagi kedalam 3 jenis, yaitu: 1. Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi. Yang termasuk dalam kebutuhan pribadi seperti minum sekedarnya untuk menghilangkan haus dan ke kamar kecil. 2. Kelonggaran untuk menghilangkan kelelahan. 3. Kelonggaran hambatan-hambatan yang tidak dapat dihindarkan. Dalam melaksanakan pekerjaannya, pekerja tidak lepas dari hambatan- hambatan yang datang pada saat pekerja sedang melakukan pekerjaannya. Hambatan ini dapat berupa mengobrol, merokok, membaca koran, dan sebagainya. Untuk hambatan jenis ini, maka upaya yang harus dilakukan adalah menghilangkan delay tersebut dengan cara melakukan perbaikan kerja. Namun demikian, ada hambatan lain yang benar-benar diluar kendali pekerja, misalnya listrik padam, peralatan rusak, menerima telepon, serta gangguan-gangguan kerja lainnya. Besarnya nilai kelonggaran ini ditunjukkan pada Tabel 2.2. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2 Besarnya Kelonggaran Berdasarkan Faktor-Faktor Yang Berpengaruh. Faktor Contoh Pekerjaan Kelonggaran A. Tenaga Yang Dikeluarkan Ekivalen Beban Pria Wanita 1. Dapat Diabaikan Bekerja Dimeja, Duduk Tanpa Beban 0,0-6,0 0,0-6 2. Sangat Ringan Bekerja Dimeja, Berdiri 0,00-2,25 Kg 6,0-7,5 6,0-7,5 3. Ringan Menyekop, Ringan 2,25-9,00 7,5-12,0 7,5-16 4. Sedang Mencangkul 9,00-18,00 12,0-19,0 16,0-30 5. Berat Mengayun Palu Yang Berat 19,00-27,00 19,0-30,0 6. Sangat Berat Memanggul Beban 27,00-50,00 30,00-50,0 7. Luar Biasa Berat Memanggul Karung Berat Diatas 50 Kg B. Sikap Kerja 1. Duduk Bekerja Duduk, Ringan 0,0 – 1,0 2. Berdiri Diatas Dua Kaki Badan Tegak, Ditumpu Dua Kaki 1,0 – 2,5 3. Berdiri Diatas Satu Kaki Satu Kaki Mengerjakan Alat Kontrol 2,5 – 4,0 4. Berbaring Pada Bagian Sisi, Belakang Atau Depan Badan 2,5 – 4,0 5. Membungkuk Badan Dibungkukkan Bertumpu Pada Dua Kaki 4,0 – 10,0 C. Tenaga Yang Dikeluarkan Ekivalen Beban Pria Wanita 8. Dapat Diabaikan Bekerja Dimeja, Duduk Tanpa Beban 0,0-6,0 0,0-6 9. Sangat Ringan Bekerja Dimeja, Berdiri 0,00-2,25 Kg 6,0-7,5 6,0-7,5 10. Ringan Menyekop, Ringan 2,25-9,00 7,5-12,0 7,5-16 11. Sedang Mencangkul 9,00-18,00 12,0-19,0 16,0-30 12. Berat Mengayun Palu Yang Berat 19,00-27,00 19,0-30,0 13. Sangat Berat Memanggul Beban 27,00-50,00 30,00-50,0 14. Luar Biasa Berat Memanggul Karung Berat Diatas 50 Kg D. Sikap Kerja 6. Duduk Bekerja Duduk, Ringan 0,0 – 1,0 7. Berdiri Diatas Dua Kaki Badan Tegak, Ditumpu Dua Kaki 1,0 – 2,5 8. Berdiri Diatas Satu Kaki Satu Kaki Mengerjakan Alat Kontrol 2,5 – 4,0 9. Berbaring Pada Bagian Sisi, Belakang Atau Depan Badan 2,5 – 4,0 10. Membungkuk Badan Dibungkukkan Bertumpu Pada Dua Kaki 4,0 – 10,0 Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2 Lanjutan FAKTOR KELONGGARAN E. Keadaan Temperatur Tempat Kerja °C Normal Berlebihan 1. Beku Di bawah 0 Di atas 10 Di atas 12 2. Rendah 0 - 13 10 s.d 5 12 s.d 5 3. Sedang 13 - 22 5 s.d 0 8 s.d 0 4. Normal 22 - 28 0 s.d 5 0 s.d 8 5. Tinggi 28 - 38 5 s.d 40 8 s.d 100 6. Sangat tinggi Di atas 38 Di atas 40 Di atas 100 F. Keadaan Atmosfer 1. Baik Ruang yang berventilasi baik, udara segar 2. Cukup Ventilasi kurang baik, ada bau-bauan 0 s.d 5 3. Kurang baik Adanya debu beracun atau tidak beracun tapi banyak 5 s.d 10 4. Buruk Adanya bau-bauan berbahaya harus menggunakan alat pernafasan 10 s.d 20 G. Keadaan Lingkungan Yang Baik 1. Bersih, sehat, cerah dengan kebisingan rendah 2. Siklus kerja berulang antara 5 - 10 detik 0 s.d 1 3. Siklus kerja berulang antara 0 - 5 detik 1 s.d 3 4. Sangat bising 0 s.d 5 5. Jika faktor yang berpengaruh dapat menurunkan kualitas 0 s.d 5 6. Terasa adanya getaran lantai 5 s.d 10 7. Keadaan yang luar biasa bunyi, kebersihan, dan lain-lain 5 s.d 10 Sumber: Sutalaksana,dkk 2006 Universitas Sumatera Utara

2.7 Modular Arrangement of Predermined Time Standards MODAPTS