Pengukuran Sikap Sikap Karyawan X .1 Pengertian Sikap Karyawan

frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. Sikap demikian dapat merupakan sikap yang sementara dan segera berlalu begitu frustasi telah hilang akan tetapi dapat pula merupakan sikap yang lebih persisten dan bertahan lama. Suatu contoh sikap yang didasari oleh faktor emosional adalah prasangka prejudice. Prasangka didefinisikan seba gai sikap tidak toleran, tidak „fair‟, atau tidak favorabel terhadap sekelompok orang.

2.1.3 Pengukuran Sikap

Salah-satu aspek yang sangat penting guna memahami sikap dan perilaku manusia adalah masalah pengungkapan assessment atau pengukuran measurement sikap. Sax menunjukkan beberapa karakteristik dimensi sikap yaitu arah, intensitas, keluasan, konsistensi, dan spontanitasnya. Berikut akan kita uraikan dimensi-dimensinya tersebut satu persatu Azwar, 1998 : 87. 1. Arah Sikap terpilah pada dua arah kesetujuan yaitu apakah setuju atau tidak setuju, apakah mendukung atau tidak mendukung, apakah memihak atau tidak memihak terhadap sesuatu atau seseorang sebagai objek. Orang yang setuju, mendukung atau memihak terhadap suatu objek sikap berarti memiliki sikap yang arahnya positif sebaliknya mereka yang tidak setuju atau tidak mendukung dikatakan sebagai memiliki sikap yang arahnya negatif. 2. Intensitas Kedalaman atau kekuatan sikap terhadap sesuatu belum tentu sama walaupun arahnya mungkin tidak berbeda. Dua orang yang sama tidak sukanya Universitas Sumatera Utara terhadap sesuatu, yaitu sama-sama memiliki sikap yang berarah negatif belum tentu memiliki sikap negatif yang sama intensitasnya. Orang pertama mungkin tidak setuju tapi orang ke dua dapat saja sangat tidak setuju. Begitu juga sikap yang positif dapat berbeda kedalamannya bagi setiap orang, mulai dari agak setuju sampai pada kesetujuan yang ekstrim. 3. Keluasan Kesetujuan dan ketidaksetujuan terhadap suatu objek sikap dapat mengenai hanya aspek yang sedikit dan sangat spesifik akan tetapi dapat pula mencakup banyak sekali aspek yang ada pada objek sikap. 4. Konsistensi Kesesuaian antara pernyataan sikap yang dikemukan dengan responnya terhadap objek sikap termaksud. Konsistensi sikap diperlihatkan oleh kesesuaian sikap antar waktu. Untuk dapat konsistensi, sikap harus bertahan dalam diri individu untuk waktu relatif panjang. Sikap yang sangat cepat berubah, yang labil, tidak dapat bertahan lama dikatakan sebagai sikap inkonsisten. Konsistensi juga diperlihatkan oleh tidak adanya kebimbangan dalam bersikap. Konsistensi dalam bersikap tidak sama tingkatannya pada setiap diri individu dan setiap objek sikap. Sikap yang tidak konsisten, yang tidak menunjukkan kesesuaian antara pernyataan sikap dan perilakunya, atau yang mudah berubah-ubah dari waktu ke waktu akan sulit diinterpretasikan dan tidak banyak berarti dalam memahami serta memprediksi perilaku individu yang bersangkutan. Universitas Sumatera Utara 5. Spontanitasnya Menyangkut sejauhmana kesiapan individu untuk menyatakan sikapnya secara spontan. Sikap dikatakan memiliki spontanitas yang tinggi apabila dapat dinyatakan secara terbuka tanpa harus melakukan pengungkapan atau desakan lebih dahulu agar individu mengemukakannya. Berikut ini adalah uraian mengenai beberapa diantara banyak metode pengungkapan sikap yang secara historik telah dilakukan orang. Observasi Perilaku Untuk mengetahui sikap seseorang terhadap sesuatu kita dapat memperhatikan perilakunya, sebab perilaku merupakan salah-satu indikator sikap individu. Pada umumnya konsistensi antara sikap dan perilaku lebih mengikuti postulat konsistensi tergantung postulate of confingent consistency, yang mengatakan bahwa perilaku hanya akan konsisten dengan sikap apabila kondisi dan situasi memungkinkan. Perilaku yang kita amati mungkin saja dapat menjadi indikator sikap dalam konteks situasional tertentu akan tetapi interpretasi sikap harus sangat berhati-hati apabila hanya didasarkan dari pengamatan terhadap perilaku yang ditampakkan oleh seseorang. Penanyaan Langsung Individu merupakan orang yang paling tahu mengenai dirinya sendiri. Manusia akan mengemukakan secara terbuka apa yang dirasakannya. Ternyata orang akan mengemukakan pendapat dan jawaban yang sebenarnya secara terbuka hanya apabila situasi dan kondisi memungkinkan. Artinya, apabila situasi dan Universitas Sumatera Utara kondisi memungkinkan untuk mengatakan hal yang sebenarnya tanpa rasa takut terhadap konsekuensi langsung maupun tidak langsung yang dapat terjadi. Kita dapat mengatakan kesukaan atau kesetujuan kita dengan akurat hanya apabila kita berada pada posisi ekstrim, yaitu sangat tidak setuju atau sangat setuju. Posisi netral atau di sekitar netral akan sukar untuk diungkapkan dengan tegas. Keberatan lain dengan metode ini adalah kenyataan bahwa sikap merupakan variabel yang terlalu kompleks untuk diungkapkan dengan pertanyaan tunggal. Respons terhadap pertanyaan tunggal adalah tidak reliabel dikarenakan sangat tergantung pada kalimat yang digunakan dalam pertanyaan, konteks pertanyaan, cara menanyakannya, situasi dan kondisi yang merupakan faktor luar dll. Pengungkapan Langsung Suatu versi metode penanyaan langsung adalah pengungkapan langsung direct assessment secara tertulis yang dapat dilakukan dengan menggunakan aitem tunggal maupun dengan menggunakan aitem ganda. Prosedur pengungkapan langsung dengan aitem tunggal sangat sederhana. Responden diminta menjawab langsung suatu pernyataan sikap tertulis dengan memberi tanda setuju atau tidak setuju. Penyajian dan pemberian responsnya yang dilakukan secara tertulis memungkinkan individu untuk menyatakan sikap secara lebih jujur bila ia tidak perlu menuliskan nama atau identitasnya. Salah satu bentuk pengungkapan langsung dengan menggunakan aitem ganda adalah teknik diferensi semantik semantic differential. Teknik diferansi Universitas Sumatera Utara semantik dirancang untuk mengungkap afek atau perasaan yang berkaitan dengan suatu objek sikap. Menurut Osgood dan teman-temannya, diantara banyak dimensi faktor yang berkaitan dengan sikap yang paling utama adalah dimensi evaluasi, dimensi potensi, dan dimensi aktivitas. Contoh pasangan kata sifat untuk dimensi evaluasi antara lain adalah „baik-buruk‟, „cantik-jelek‟, dsb. yang menekankan nilai kebaikan. Contoh pasangan kata sifat untuk dimensi potensi antara lain adalah „kuat-lemah‟, „berat-ringan‟. Contoh pasangan kata sifat untuk dimensi aktivitas antara lain adalah „cepat-lambat‟, „aktif-pasif‟ dll. Skala Sikap Metode pengungkapan sikap dalam bentuk self-report yang hingga kini dianggap sebagai paling dapat diandalkan adalah dengan menggunakan daftar pernyataan-pernyataan yang harus dijawab oleh individu yang disebut sebagai skala sikap. Skala sikap attitude scales berupa kumpulan pernyataan-pernyataan mengenai suatu objek sikap. Dari respons subjek pada setiap pernyataan itu kemudian dapat disimpulkan mengenai arah dan intesitas sikap seseorang. Pada beberapa bentuk skala dapat pula diungkap mengenai keluasan serta konsistensi sikap. Salah satu sifat skala sikap adalah isi pernyataannya yang dapat berupa pernyataan langsung yang jelas tujuan ukurnya akan tetapi dapat pula berupa pernyataan tidak langsung yang tampak kurang jelas tujuan ukurnya bagi responden. Universitas Sumatera Utara Pengukuran Terselubung Metode pengukuran terselubung convert measures sebenarnya berorientasi kembali ke metode observasi perilaku yang telah dikemukakan di atas, akan tetapi sebagai objek pengamatan bukan lagi perilaku tampak yang disadari atau sengaja dilakukan oleh seseorang melainkan reaksi-reaksi fisiologis yang terjadi lebih di luar kendali orang yang bersangkutan. Kontraksi otot-otot di wajah sewaktu kita tersenyum berbeda dengan sewaktu kita sedih atau marah. Dengan EMG dapat diketahui kontraksi otot wajah sehingga dapat pula diketahui apakah seseorang dalam keadaan suka atau tidak. Apabila kontraksi ini terjadi sewaktu orang dihadapkan pada suatu objek sikap, dapatlah diketahui apakah orang tersebut bersikap positif suka atau bersikap negatif tidak suka terhadap objek yang besangkutan.

2.1.4 Struktur Sikap