Hubungan Antara Sikap Karyawan Dengan Kepuasan Nasabah

10. Bukti fisik tangibles Meliputi penampilan fasilitas fisik, peralatan, personil, dan bahan-bahan komunikasi perusahaan.

2.2.5 Kepuasan Pelanggan Versus Kualitas Jasa

Oliver menyatakan bahwa kualitas jasa merupakan anteseden bagi kepuasan nasabah, terlepas dari apakah kedua konstruk itu diukur pada pengalaman spesifik maupun sepanjang waktu. Riset yang dilakukan Dabholkar, et al. menyimpulkan bahwa kepuasan nasabah berperan sebagai mediator dalam hubungan antara kualitas jasa dan minat berperilaku. Bowers, et al.; Spreng Singh; Zeithmel menyatakan bahwa kualitas jasa dan kepuasan nasabah ditentukan oleh atribut yang sama Tjiptono dan Gregorius, 2007 : 209. Sumber: Dabholkar, et al. Gambar 2.1 Anteseden dan Konsekuensi Kualitas Jasa Dengan Kepuasan Nasabah Sebagai Mediator

2.3 Hubungan Antara Sikap Karyawan Dengan Kepuasan Nasabah

Sikap karyawan dalam memberikan pelayanan kepada nasabah akan mempengaruhi tingkat kepuasan nasabah. Nasabah yang merasa puas dengan Reliabelitas Fitur Perhatian Personal Kenyamanan Kualiatas Kepuasan Nasabah Minat Berperilaku Universitas Sumatera Utara pelayanan yang diberikan karyawan maka nasabah akan loyal pada perusahaan dan nasabah tidak beralih kepada perusahaan pesaing. Agar layanan dapat memuaskan kepada orang atau sekelompok orang yang dilayani, maka si Pelaku dalam hai ini Petugas, harus dapat memenuhi 4 persyaratan pokok, ialah Moenir, 1992 : 197: 1. Tingkah laku yang sopan Sudah menjadi norma masyarakat bahwa sopan-santun merupakan suatu bentuk penghargaan atau penghormatan kepada orang lain. Dengan sopan-santun, orang merasa dihormati dan dihargai sebagai layaknya dalam hubungan kemanusiaan, dan dengan demikian sudah merupakan suatu kepuasan tersendiri bagi yang bersangkutan. Hal ini menjadi modal utama dan permulaan yang baik dalam hubungan kepentingan selanjutnya. 2. Cara menyampaikan Cara menyampaikan sesuatu hendaknya memperhatikan pada prinsip sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hal ini menghindari penyampaian yang menyimpang, sehingga memungkinkan petugas berbuat penyimpangan lebih jauh. 3. Waktu penyampain Waktu penyampaian surat-surat atau dokumen sebagai produk dari pengolahan masalah, merupakan hal penting dalam rangkaian pelayanan. Untuk beberapa kasus faktor ketepatan waktu sering terabaikan, sehingga mengurangi rasa kepuasan bagi si penerima, bahkan dapat terjadi si penerima tidak bergairah lagi dalam menerima haknya itu. Universitas Sumatera Utara 4. Keramahtamahan Mengenai keramahtmahan ini hanya ada dalam layanan lisan, baik berhadapan maupun melalui hubungan telepon. Hanya perlu diketahui bahwa perwujudan keramahtamahan dapat ditandai melalui: a. Cara pembicaraan wajar, dalam arti tidak dibuat-buat; b. Cukup jelas, tidak menimbulkan keraguan; c. Disampaikan dengan hati tulus dan terbuka; d. Gaya bahasa sopan dan benar. Apabila pelayanan lisan dilakukan sesuai dengan pedoman di atas, si penerima layanan akan merasa puas. Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sikap karyawan merupakan persyaratan pokok agar dapat memuaskan para nasabah yang datang melakukan transaksi. Maka dari itu, sikap karyawan dengan kepuasan nasabah saling berhubungan dalam memberikan pelayanan kepada para nasabah. Gambar 2.2 Pola Hubungan Sikap Karyawan dengan Kepuasan Nasabah Sikap Karyawan Kepuasan Nasabah Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang