b Pemberdayaan perempuan di bidang politik. Membangun partisipasi politik dan
meningkatkan posisi tawar bargaining position perempuan dalam politik. c
Memberdayakan perempuan untuk mampu mengadvokasi terhadap pelanggaran hak azasi perempuan khususnya dan masyarakat pada umumnya.
4. Egalitarianisme dan Demokrasi
a Pressure secara aktif terhadap produk hokum yang diskriminatif terhadap perempuan.
b Mendobrak tirani budaya diskriminatif pendidikan bagi perempuan, baik formal
maupun non-formal. 3.
Etika Moralitas Masyarakat a
Mewujudkan iklim yang kondusif bagi partisipasi aktif perempuan dalam proses politik dan ketatanegaraan.
b Menumbuhkan jiwa kompetisi bagi perempuan secara professional dengan tetap
memegang asas meritokrasi kesamaan memperoleh kesempatan.
C. Peran Kohati Badko HMI Sumut dalam Peningkatan Pemberdayaan Perempuan
Salah satu mimpi yang harus diperjuangkan oleh gerakan atau organisasi perempuan adalah bertambahnya pemimpin perempuan yang memiliki kredibilitas. Terbukanya
kesempatan perempuan sebagai pemimpin, berarti terbuka pula kesempatan perempuan untuk mengambil bagian dalam pengambilan keputusan. Selama ini, pemimpin hampir selalu
dikaitkan dengan sifat laki-laki atau maskulin yang menunjukkan laki-laki hampir selalu mengambil keputusan secara dominan. Perempuan memang mempunyai peranan dalam
pengambilan keputusan, namun peranannya hanya sebagai orang kedua, subordinat. Dalam hal ini perempuan belum secara otomatis mendapatkan hak dan kedudukan yang sama
dengan laki-laki dimata publik. Pendekatan pemberdayaan empowerment menginginkan perempuan mempuanyai
kontrol terhadap beberapa sumber daya materi dan non materi yang penting dan pembagian kembali kekuasaan di dalam maupun di antara masyarakat.
52
52
Moser dalam Harmona Daulay. Op.cit hlm.97
Di Indonesia keberadaan perempuan yang jumlahnya lebih besar dari laki-laki maka pendekatan pemberdayaan
dianggap suatu strategi yang melihat perempuan bukan sebagai beban pembangunan melainkan potensi yang harus dimanfaatkan untuk menunjang proses pembangunan. Tujuan
pemberdayaan perempuan adalah untuk menentang ideologi patriarkhi yaitu dominasi laki-
Universitas Sumatera Utara
laki dan subordinasi perempuan, merubah struktur dan pranata yang memperkuat dan melestarikan diskriminasi gender dan ketidakadilan sosial.
Pemberdayaan kaum perempuan termasuk di dalamnya organisasi perempuan sangat penting untuk diperjuangkan secara serius melalui upaya yang berkesinambungan. Banyak
cara yang dapat dilakukan dalam peningkatan pemberdayaan perempuan. Kohati sebagai organisasi yang bergerak di bidang keperempuanan merupakan sebuah organisasi yang
memiliki peran strategis dalam meningkatkan kemampuan perempuan dalam berbagai aspek. Kohati diharapkan dapat menjadi sebuah organisasi yang fungsional dalam menjalankan
tugas dan fungsinya sebagai organisasi yang bergerak dalam menangani masalah perempuan dan berjuang untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan. Kegiatan yang biasa dilakukan
dalam peningkatan pemberdayaan perempuan adalah melalui penyediaan akses pengajian, seminar-seminar tentang keperempuanan, pengkaderan serta pelatihan-pelatihan.
Untuk membentuk kader yang bisa tampil di hadapan umum dan masyarakat, Kohati memberi pengarahan dan motivasi kepada perempuan, terutama kadernya untuk mencoba
mengembangkan potensi yang ada dalam setiap diri perempuan tersebut. Kohati mengupayakan untuk meningkatkan kualitas perempuan dengan menambah wawasan mereka
tentang berbagai persoalan yang berkembang di masyarakat, misalnya dalam bidang ekonomi, sosial, ekonomi, hukum dsb. Karena selama ini perempuan selalu mengalami
keraguan jika ingin menyampaikan pendapatnya di tengah-tengah masyarakat, bahkan perempuan cenderung tidak berani untuk menyampaikan pendapatnya. Padahal mereka juga
mempunyai potensi dan kemampuan yang bisa disejajarkan dengan laki-laki. Dalam meningkatkan pemberdayaan perempuan, Kohati mempunyai program kerja
yang berfungsi sebagai koordinasi dan kontrol terhadap penjabaran kerja yang menjadi tanggung jawab Kohati Badko HMI Sumut. Untuk bidang internal proyek kerja yang
dilaksanakan antara lain 1 membuat Latihan Khusus Kohati LKK dengan tujuan untuk mewujudkan perempuan yang berkepribadian pemimpin; 2 sosialisasi Pedoman Dasar
Kohati ke kohati-kohati cabang Medan dan melaksanakan kunjungan kerja. Pada tahap ini Kohati Badko juga membuat modul up grading Kohati dengan tujuan untuk meningkatkan
pemahaman tentang kinerja keorganisasian Kohati. 3 melakukan kajian terhadap pemahaman Al-Quran dan hadist yang berkaitan dengan perempuan.
Universitas Sumatera Utara
Proyek kerja Kohati dalam bidang eksternal lebih kepada peningkatan kualitas perempuan dalam bidang ekonomi, politik dan kesehatan. Kohati membuat seminar
kesehatan inisiasi menyusui dini untuk meningkatkan pemahaman kadernya dan perempuan umumnya dalam bidang kesehatan dalam mengurangi angka kematian ibu dan anak.
D. Respon Kohati Badko HMI Sumut terhadap Isu Gender