Badan Koordinasi Badko HMI Sumatera Utara

Pada pokoknya insan cita HMI merupakan man of future insan pelopor yaitu insan yang berpikiran luas dan berpandangan jauh, bersikap terbuka, terampil atau ahli dalam bidangnya, sadar apa yang menjadi cita-citanya dan tahu bagaimana mencari ilmu perjuangan untuk secara kooperatif bekerja sesuai dengan yang dicita-citakan. Dalam rangka itu Kohati merumuskan tujuannya sebagai berikut : “Terbinanya Muslimah Yang Berkualitas Insan Cita”. Dengan rumusan tujuan ini, Kohati memposisikan dirinya sebagai bagian yang ingin mencapai tujuan HMI mencapai lima kualitas insan cita tetapi berspesialisasi pada pembinaan anggota HMI Wati untuk menjadi muslimah yang berkualitas insan cita. Untuk dapat menjalankan peranannya dengan baik, maka Kohati harus dapat membekali dirinya dengan meningkatkan kualitasnya sehingga anggota Kohati memiliki watak dan kepribadian yang teguh, kemampuan intelektual, kemampuan professional serta kemandirian dalam merespon dan mengantisipasi berbagai wacana keperempuanan yang berkembang dalam masyarakat.

C. Badan Koordinasi Badko HMI Sumatera Utara

Secara hierarkis kepemimpinan tertinggi HMI berada di tangan Pengurus Besar HMI PB HMI. Dalam melaksanakan aktifitasnya, PB dibantu oleh Badan Koordinator Badko. Badko HMI dibentuk tahun 1963 bertugas sebagai pembantu Pengurus Besar. Badko HMI dibentuk untuk mengkoordinasi beberapa cabang, minimal mengkoordinasikan cabang- cabang di satu provinsi. Masa jabatan Pengusrus Badko disesuaikan dengan masa jabatan Pengurus Besar. Formasi Pengurus Badko sekurang-kurangnya terdiri dari Ketua Umum, Sekretaris Umum dan Bendahara Umum. Dalam melaksanakan tugasnya, Badko mempunyai tugas dan wewenang, antara lain adalah: 42 a Melaksanakan dan mengembangkan kebijaksanaan Pengurus Besar tentang berbagai masalah organisasi di wilayahnya. b Mewakili Pengurus Besar menyelesaikan persoalan intern di wilayah koordinasinya tanpa meninggalkan keharusan konsultasi dengan Pengurus Besar. 42 Pasal 25 Bab V Hasil-hasil Ketetapan Kongres HMI XXVII di Depok Universitas Sumatera Utara c Melaksanakan segala ketetapan Musyawarah Daerah MUSDA. d Melaksanakan Sidang Pleno setiap semester. e Membantu menyiapkan draft materi Kongres. f Mengkoordinir dan mengawasi kegiatan Cabang dalam wilayah koordinasinya. g Mewakili Pengurus Besar dalam melantik Cabang-cabang di wilayah koordinasinya. h Meminta laporan perkembangan Cabang-cabang dalam wilayah koordinasinya. i Menyampaikan laporan kerja Pengurus setiap semester kepada Pengurus Besar. j Menyelenggarakan Musda selambat-lambatnya tiga bulan setelah Kongres. k Memberikan laporan pertanggungjawaban kepada Musda. l Menyelenggarakan LK III minimal 1 tahun sekali. Sebagaimana badan pembantu Pengurus Besar, Badan Koordinasi berfungsi di antaranya adalah sebagai koordinator yang melaksanakan dan mengembangkan kebijakan Pengurus Besar tentang berbagai masalah atau menyelesaikan persoalan-persoalan intern HMI di lingkungan koordinasinya. Hal yang lebih penting lagi adalah dimaksudkan untuk menyerasikan gerak langkah organisasi selaras dan sejalan dengan kebijakan PB yang berpedoman kepada ketetapan-ketetapan kongres sebagai instansi pengambilan keputusan tertinggi organisasi. 2.3.1 Struktur Organisasi Pengurus Badan Koordinasi Struktur organisasi Pengurus Badan Koordinasi sesuai dengan pembidangan dalam Program Kerja Nasional HMI, disesuaikan dengan pembidangan kerja dalam struktur PB kecuali bidang hubungan internasional yang hanya ada pada tingkat PB. a. Bidang Intern b. Bidang Ekstern c. Bidang Administrasi dan Kesekretariatan d. Bidang Keuangan dan Perlengkapan e. Bidang Pemberdayaan Perempuan Struktur organisasi Pengurus Badko HMI diisi dengan personalia yang memenuhi persyaratan sesuai dengan persyaratan Pengurus Besar. Hal ini dikarenakan Badko seperti tercantum dalam Pasal 25 Anggaran Rumah Tangga HMI. Oleh sebab itu, maka persyaratan minimal dapat menjadi Pengurus Badko HMI adalah anggota yang pernah menjadi Pengurus Komisariat dan Pengurus Cabang atau anggota yang berprestasi dan telah mengikuti LK II. Universitas Sumatera Utara Badko Sumatera Utara pertama kali berdiri pada tahun 1965. Badko Sumut dibentuk untuk mengkoordinasikan cabang-cabang HMI yang berada dalam wilayah Sumatera Utara. Badko HMI Sumut menaungi delapan Cabang HMI, yaitu HMI Cabang Medan, HMI Cabang Binjai, HMI Cabang Langkat, HMI Cabang Kisaran Asahan, HMI Cabang Pematang Siantar, HMI Cabang Labuhan Batu, HMI Cabang Padang Sidempuan dan HMI Cabang Mandailing Natal.

D. Perjalanan Kohati Badko HMI Sumatera Utara