perempuan, hanya kepada laki-laki saja, sehingga menyebabkan perempuan tertinggal. Meningkatkan kontrol perempuan dalam ruang publik dapat dilakukan dengan meningkatkan
kemampuan ekonomi perempuan itu. Peningkatan ekonomi perempuan, bersama-sama dengan peningkatan pendidikan dan akses informasi akan memenuhi partisipasi perempuan
dalam masyarakat. Kohati dalam program kerjanya juga memberikan pendidikan ekonomi kepada
perempuan agar dapat lebih berkarya. Salah satu usaha yang dilakukan Kohati adalah Peningkatan Keterampilan Hidup Perempuan melalui Pelatihan Usaha Merangkai Bunga.
Pelatihan ini dimaksudkan agar perempuan mampu mandiri dalam membangun dunia usaha yang sesuai dengan minatnya. Pelatihan usaha merangkai bunga ini dipilih mengingat
kedekatan peremppuan dengan bunga. Kegiatan ini dilaksanakan pada Januari 2005 dan bekerjasama dengan Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara. Peserta yang mengikuti
kegiatan ini bukan hanya dari anggota Kohati itu sendiri, namun dihadiri juga oleh masyarakat umum Kota Medan.
Selain itu mengingat semakin derasnya persaingan kerja dalam masyarakat, Kohati Badko HMI mengambil sikap dengan mengadakan Seminar Strategi Karir dan Peluang Kerja
bekerjasama denagn PT. Great Resources Indonesia. Tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk menyiapkan kader HMI Wati memasuki dunia kerja. Kader Kohati diberikan
pemahaman dan peningkatan kemampuan skill agar dapat bersaing dengan laki-laki. Kegiatan ini dilaksanakan di Medan bekerjasama dengan Kohati Cabang Medan.
F. Peran Kohati Badko HMI Sumut dalam Peningkatan Politik Perempuan
Tidak bisa dipungkiri bahwa masih banyak sekali perempuan yang bersikap apatis terhadap politik. Hal ini tentu saja dipengaruhi oleh sistem yang berkembang di masyarakat
yang telah mengakar dan tentu saja berpengaruh dalam pembentukan pola pikir perempuan. Perempuan masih berpikir bahwa tugas mereka semata hanya mengurus rumah tangga.
Padahal perempuan sebagai bagian dari masyarakat tentu saja sangat ditunggu kontribusinya untuk negara ini.
Munculnya sikap apatis di kalangan perempuan bisa disebabkan karena perempuan yang tampil ranah politik belum mampu menunjukkan perubahan yang maksimal, sehingga
kaum perempuan menganggap bahwa perempuan itu memang ditakdirkan untuk tidak berada dalam ranah politik, tidak ditakdrikan untuk menjadi seorang politikus.
Universitas Sumatera Utara
Namun dalam beberapa tahun terakhir ini semakin banyak muncul perempuan yang berkarir dalam bidang politik. Apalagi setelah disahkannya undang-undang mengenai jumlah
kuota perempuan yang harus dialokasikan oleh partai politik, yaitu sebesar 30 sehingga semua partai politik berlomba untuk memenuhi kewajibannya. Namun peningkatan jumlah
perempuan ini tidak dibarengi dengan kualitas perempuannya. Masih banyak partai politik yang tidak selektif dalam memilih calonnya. Dalam pemilihan umum sendiri seringkali
perempuan merasa tidak yakin untuk mewakilkan suaranya kepada calon perempuan. Hal ini terjadi karena belum adanya perempuan yang muncul di ranah politik dengan kemampuan
yang mumpuni dan tersosialisasi dengan baik. Dengan kondisi demikian dirasa perlu untuk memberikan pendidikan tentang politik kepada perempuan, karean hal ini akan memberikan
pengaruh yang besar terhadap pola pikir perempuan tersebut. Untuk meningkatkan kesadaran dan peran perempuan dalam pembangunan berbagai
upaya telah dilakukan oleh pemerintah. Dalam bidang organisasi misalnya pemerintah membentuk berbagai organisasi perempuan, misalnya: para istri pegawai negeri
dikelompokkan dalam Dharma Wanita, para istri anggota ABRI dikelompokkan dalam Dharma Pertiwi, para ibu rumah tangga yang bukan istri pegawai negeri dan ABRI masuk
dalam organisasi PKK. Kesemuanya organisasi ini dibentuk untuk mendorong partisipasi perempuan Indonesia dalam pembangunan.
Salah satu isu penting yang sering dibahas tentang perempuan adalah bagaimana meningkatkan peran perempuan Indonesia dalam dunia politik dan pembangunan. Peran
perempuan dalam politik mengharuskan perempuan sebagai anggota masyarakat harus mau dan mampu menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk pembangunan masyarakat secara
umum dan untuk diri mereka sendiri khususnya. Tentu saja membangun suatu pendidikan politik bagi kaum perempuan sanagtlah
penting, melihat kontribusinya yang masih sangat minim di bidang ini. Ketika menyuarakan akan pentingnya kehadiran perempuan di dunia politik tentu penting juga untuk
mempersiapkan bekal berupa ilmu dan wawasan politim yang memadai bagi kaum perempuan. Sehingga kehadiran kaum perempuan di dunia politik bukan hanya sebagai
pelengkap dan pemenuhan kuota saja, akan tetapi lebih daari itu di mana kehadiran perempuan mampu memberikan kontribusi dan perubahan yang baik.
Universitas Sumatera Utara
Peningkatan wawasan ini bisa dimulai dalam kegiatan yang ada dalam organisasi perempuan. Kohati sebagai organisasi perempuan dalam proyek kerjanya membuat kegiatan
yaitu Pelatihan dan Pendidikan Politik Perempuan. Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah sebagai sarana pemberian informasi kepada perempuan tentang sekelumit politik yang
tengah terjadi di masyarakat. Partisipasi politik perempuan diharapkan bisa mencegah kondisi yang tidak menguntungkan perempuan dalam mengatasi permasalahan stereotip terhadap
perempuan. Selain hal tersebut di atas, Kohati Badko juga mengikutsertakan kadernya dalam
kegiatan volunteer pemilu 2014 bekerjasama dengan National Democratic Institute. Program utama dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan partisipasi pemilih, khususnya pemilih
pemula. Kohati Badko juga mengadakan workshop untuk caleg perempuan dengan tujuan untuk member pembekalan tentang politik. Karena saat ini banyak caleg perempuan yang
mengikutsertakan dirinya dalam pemilu tanpa mempunyai pemahaman tentang politik itu sendiri.
G. Analisis Kasus