BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat eksperimen. Penelitian ini hanya menggunakan satu faktor saja yaitu penambahan ampas tahu pada
pembuatan kerupuk dan memiliki 2 perlakuan yang digunakan yaitu dengan penambahan ampas tahu P
1
dan P
2
yang masing-masing dilakukan dua kali pengulangan yaitu dengan prinsip ulangan perlakuan yang sama terhadap
perlakuan pembuatan kerupuk ampas tahu, dan dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.1 Rincian Perlakuan Perlakuan
Ulangan U
1 2
P
1
Y
11
Y
12
P
2
Y
21
Y
22
Keterangan : P1 : Penambahan ampas tahu 50
P2 : Penambahan ampas tahu 70 Y11 : Perlakuan P1 pada ulangan ke-1
Y12 : Perlakuan P1 pada ulangan ke-2 Y21 : Perlakuan P2 pada ulangan ke-1
Y22 : Perlakuan P2 pada ulangan ke-2
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian pembuatan kerupuk ampas tahu dilakukan di Laboratorium Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Pengujian zat gizi
kerupuk hasil olahan ampas tahu dilakukan di Balai Riset dan Standardisasi
Universitas Sumatera Utara
Industri Medan dan pelaksanaan uji daya terima kerupuk dilakukan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
3.2.2 Waktu Penelitian
Perolahan mendapat izin pengajuan judul skripsi pada tanggal 03 Maret 2015 dari peminatan Gizi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Universitas Sumatera Utara. Sedangkan penelitian pembuatan kerupuk ampas tahu dilakukan pada 24-29 Agustus 2015 dan dilanjutkan pada tanggal 7-12 September
2015. Penelitian kandungan gizi di Laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan pada tanggal 09-13 November 2015 dan penelitian uji daya terima
kepada panelis dilakukan pada tanggal 18-20 November 2015.
3.3 Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah kerupuk ampas tahu dengan menggunakan ampas tahu yaitu 50 dan 70 dikarenakan pada konsentrasi tersebut merupakan
batas adonan dapat dibuat, dimana pada konsentrasi batas bawah
mempertimbangkan segi warna kerupuk yang akan semakin gelap atau menjadi cokelat kekuningan dan untuk batas atas apabila konsentrasi dinaikkan maka
adonan kerupuk tidak jadi atau tidak masak dan membuat kerupuk menjadi keras.
3.4 Defenisi Operasional