Pembahasan a. Pengaruh CAR terhadap Pertumbuhan Laba

56 Berdasarkan hasil estimasi yang dilakukan, maka diperoleh nilai F-statistik sebesar 3.915120 dengan nilai probability sebesar 0.000000. Nilai probabilitas F- statistik sebesar 0.000000 lebih kecil jika dibandingkan dengan alpha 1 0.01, maka dapat disimpulkan bahwa H a diterima atau dengan kata lain, terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan tingkat kepercayaan 99,9.

4.6.3 Koefisien Determinasi R

2 Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh dengan menggunakan program eviews 7, diperoleh nilai Koefisien Determinasi R² sebesar 0.382586 yang berarti secara keseluruhan variabel bebas yang ada dalam model penelitian mampu menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel terikat Pertumbuhan Laba sebesar 38.25 dan sisanya 61.75 dijelaskan variabel lain yang tidak dimasukan ke dalam model persamaan tersebut.

4.7 Pembahasan a. Pengaruh CAR terhadap Pertumbuhan Laba

Hasil pengujian pengaruh Capital Adequacy Ratio terhadap pertumbuhan laba yang dimiliki BPD di Indonesia dalam penelitian ini menunjukkan korelasi yang positif namun tidak signifikan. CAR yang dalam hal ini merupakan modal perbankan yang berasal dari bank yang terdiri dari modal inti dan modal pelengkap yang berfungsi untuk untuk meningkatkan kinerja bank dan untuk menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian – kerugian bank yang Universitas Sumatera Utara 57 di sebabkan oleh aktiva yang berisiko. Dendawijaya. 2005:121. Pertumbuhan laba adalah peningkatan laba yang diperoleh perusahaan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi pada CAR akan mempengaruhi tingkat pertumbuhan laba yang dimiliki Bank Pembangunan Daerah BPD secara positif. Hal ini mengindikasikan semakin tinggi nilai CAR yang dimiliki bank akan mendorong terjadinya peningkatan pertumbuhan laba dan demikian sebaliknya, meskipun hasil dari perilaku perbankan ini tidak mempengaruhi bank secara signifikan. Peningkatan jumlah CAR mengindikasikan bahwa modal yang disimpan bank akan mengalami peningkatan yang digunakan sebagai penjamin kerugian atau risiko yang akan dihadapi sehingga dapat menjaga kesehatan bank yang berakibat pada meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada bank dan berujung pada peningkatan laba. Adanya peraturan Bank Indonesia yang menyatakan tingkat CAR minimal sebesar 8 juga merupakan faktor penting bagi kelangsungan usaha suatu bank. Dengan peraturan ini bank harus mengkondisikan modalnya mampu mengcover aktiva- aktiva yang berisiko. Dengan kata lain, tingkat perolehan laba bank setiap periode dapat dijaga. Hasil ini konsisten dan mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Nu’man 2009 dengan judul penelitian “Analisis Pengaruh CAR, NIM, LDR, NPL, BOPO dan EAQ Terhadap Perubahan Laba ”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Capital Adequacy Ratio CAR tidak berpengaruh signifikan dan positif terhadap perubahan laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Universitas Sumatera Utara 58 Bank Indonesia. Dalam penelitian ini diteliti sebanyak 81 bank-bank, dengan tahun penelitian periode 2004-2007. Penelitian ini menggunakan laporan keuangan untuk mendapatkan informasi keuangan dari suatu perusahaan dan menganalisis kondisi dan kinerjanya. Dari hasil perhitungan secara partial variabel CAR tidak berpengaruh signifikan positif terhadap variabel perubahan Laba yang ditunjukkan dengan besarnya nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05 yaitu 0,235. Alasan tidak signifikannya CAR terhadap Perubahan Laba dikarenakan perusahaan perbankan tidak mendapat kucuran modal pada periode penelitian dari pemilik sehingga rasio CAR cenderung konstan.

b. Pengaruh NPL terhadap Pertumbuhan Laba