Uji Kesesuaian Test of Goodness Fit

42 4. Tingginya jumlah observasi memiliki implikasi pada data yang lebih informatif, variatif, dan multikolinieritas antara data semakin berkurang, serta derajat kebebasan yang lebih tinggi sehingga dapat diperoleh hasil estimasi yang lebih efisien. 5. Data panel dapat digunakan untuk meminimalkan bias yang mungkin timbul akibat agresiasi data individu.

3.7.6 Uji Kesesuaian Test of Goodness Fit

Dalam analisis regresi berganda, dapat digunakan goodness of fit untuk mengukur ketepatan dalam menaksir nilai aktual. Menurut Ghozali 2006, disebutkan bahwa secara statistik goodness of fit dapat diukur dengan uji statistik t, uji statistik F, dan analisis koefisien determinasi. 1. Uji - T Uji t dikenal dengan uji parsial, yaitu untuk menguji bagaimana pengaruh masing-masing variabel bebasnya secara individu terhadap variable terikatnya. Uji ini dapat dilakukan dengan mambandingkan t hitung dengan t tabel atau dengan melihat kolom signifikansi pada masing-masing t hitung. Dasar pengambilan keputusan yang digunakan dalam uji t adalah sebagai berikut :  Jika nilai probabilitas signifikansi 0,05, maka hipotesis H 1 ditolak. Hipotesis ditolak mempunyai arti bahwa variabel bebas secara individu tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.  Jika nilai probabilitas signifikansi 0,05, maka hipotesis H 1 diterima. Hipotesis diterima mempunyai arti bahwa variabel bebas secara individu berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Universitas Sumatera Utara 43 2. Uji - F Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara bersama- sama simultan terhadap variabel terikat. Dasar pengambilan keputusan yang digunakan dalam uji F adalah sebagai berikut :  Jika nilai probabilitas signifikansi 0,05, maka hipotesis H 1 ditolak. Hipotesis ditolak mempunyai arti bahwa variabel bebas secara individu tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.  Jika nilai probabilitas signifikansi 0,05, maka hipotesis H 1 diterima. Hipotesis diterima mempunyai arti bahwa variabel bebas secara individu berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. 3. Koefisien Determinasi R 2 Koefisien Determinasi R2 digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model untuk menerangkan variasi variabel independen. Dalam Ghozali 2006, nilai koefisien determinasi yang mendekati 1 berarti variabel- variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel-variabel terikat. Dan sebaliknya nilai koefisien determinasi yang mendekati 0 berati kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat sangat terbatas. Universitas Sumatera Utara 44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Pada bab ini akan dibahas hasil penelitian yang dilakukan setelah dilakukan tahap-tahap pengolahan data sehingga permasalahan dapat dianalisis. Dalam penelitian ini, obyek yang dijadikan penelitian adalah perbankan- perbankan yang berstatus Bank Pembangunan Daerah pada tahun 2006-2014. Dari populasi tersebut kemudian dipilih untuk menjadi sampel penelitian dengan menggunakan purpose sampling yang kriterianya telah ditetapkan pada teknik pengambilan sampel. Maka diperoleh 18 objek penelitian yaitu bank-bank yang berstatus sebagai Bank Pembangunan Daerah BPD dan konsiten menerbitkan laporan keuangan tahunan periode 2006-2014 dengan tujuan untuk menganalisis pengaruh rasio CAMEL terhadap kinerja keuangan pada Bank Pembangunan Daerah di Indonesia.. Dari penelitian ini diperoleh 162 data observasi yang digunakan untuk menganalisis data dan melakukan pengujian hipotesis. Tabel 4.1 Tabel Deskripsi Populasi dan Sampel Populasi Sampel Bank Pembangunan Daerah 26 Bank Bank Pembangunan Daerah : 18 Bank Universitas Sumatera Utara