63
dikategorikan tidak efisien dalam menjalankan operasionalnya, yang pada akhirnya berdampak pada penurunan nilai laba.
Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Lilis Erna Ariyanti 2010
dengan judul penelitian “Analisis Pengaruh CAR, NIM, LDR, NPL, BOPO, ROA, dan KAP Terhadap Perubahan Laba
”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Biaya Operasional pada Pendapatan
Operasional BOPO tidak berpengaruh signifikan dan negatif terhadap perubahan laba pada bank umum di Indonesia. Dalam penelitian ini diteliti sebanyak 79
bank-bank, dengan tahun penelitian periode 2004-2008. Penelitian ini menggunakan laporan keuangan untuk mendapatkan informasi keuangan dari
suatu perusahaan dan menganalisis kondisi dan kinerjanya. Dari hasil perhitungan secara partial variabel BOPO tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel
perubahan Laba yang ditunjukkan dengan besarnya nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05 yaitu 0,820. Tidak signifikannya variabel BOPO terhadap
perubahan laba, karena data pada periode penelitian menunjukkan penyimpangan data yang kecil.
e. Pengaruh LDR terhadap Pertumbuhan Laba
Hasil pengujian pengaruh Loan to Deposit Ratio terhadap pertumbuhan laba yang dimiliki BPD di Indonesia dalam penelitian ini menunjukkan korelasi
yang negatif dan tidak signifikan. LDR merupakan ratio yang menunjukkan tingkat likuiditas suatu bank. LDR menunjukkan seberapa jauh bank mampu
Universitas Sumatera Utara
64
membayar kembali penarikan dana yang dilakukan oleh deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya.
Hasil penelitian secara parsial menunjukkan bahwa perubahan yang terjadi pada LDR akan mempengaruhi tingkat pertumbuhan laba yang dimiliki Bank
Pembangunan Daerah BPD secara negatif. Hal ini mengindikasikan semakin tinggi nilai LDR yang dimiliki bank akan menyebabkan terjadinya penurunan
pertumbuhan laba dan demikian sebaliknya. LDR menunjukkan kemampuan bank dalam menjalankan fungsi intermediasinya dalam menyalurkan dana pihak ketiga
ke kredit. Jika rasio ini menunjukkan angka rendah maka bank dalam kondisi idle money atau kelebihan likuiditas yang akan menyebabkan bank kehilangan
kesempatan untuk memperoleh laba lebih besar. Disamping itu jika ratio ini menunjukkan angka yang berlebihan bank akan mengalami kesulitan likuiditas
untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya sehingga bank harus dapat mengelola rasio ini agar tidak mengalami kesulitan likuiditas tetapi juga dapat
memaksimalkan komposisi LDR untuk bisa memaksimalkan laba yang akan diperolehnya. Besarnya LDR mengikuti perkembangan kondisi ekonomi
Indonesia, dan sejak akhir tahun 2001 bank dianggap sehat apabila besarnya rasio LDR antara 80 sampai dengan 110 Muljono, 1999. Alasan tidak
signifikannya LDR terhadap Pertumbuhan Laba dikarenakan rasio LDR yang cenderung konstan pada Pertumbuhan Laba yang fluktuatif.
Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Lilis Erna Ariyanti 2010
dengan judul penelitian “Analisis Pengaruh CAR, NIM, LDR, NPL, BOPO, ROA, dan KAP Terhadap Perubahan Laba
”. Hasil
Universitas Sumatera Utara
65
penelitian ini menunjukkan bahwa Laon to Deposit Ratio LDR berpengaruh signifikan dan positif terhadap perubahan laba pada bank umum di Indonesia.
Dalam penelitian ini diteliti sebanyak 79 bank-bank, dengan tahun penelitian periode 2004-2008. Penelitian ini menggunakan laporan keuangan untuk
mendapatkan informasi keuangan dari suatu perusahaan dan menganalisis kondisi dan kinerjanya.
Dari hasil perhitungan secara partial menunjukan bahwa variabel LDR berpengaruh signifikan positif terhadap variabel perubahan laba. Hal
tersebut ditunjukkan dengan besarnya tingkat signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,029 dan nilai koefisien regresi 0,430. Pengaruh LDR yang
signifikan positif bahwa semakin tinggi LDR suatu bank maka semakin besar kredit yang disalurkan, yang akan meningkatkan pendapatan bunga bank dan akan
mengakibatkan kenaikan laba.
Universitas Sumatera Utara
66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan pada bab IV dengan memperhatikan rumusan masalah penelitian yang diungkapkan pada bab I, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1.
Capital Adequacy Ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan
Laba Bank Pembangunan Daerah di Indonesia.
2. Non Performing Loan berpengaruh negatif signifikan terhadap Pertumbuhan
Laba Bank Pembangunan Daerah di Indonesia.
3. Return on Assets berpengaruh positif signifikan terhadap Pertumbuhan Laba
Bank Pembangunan Daerah di Indonesia.
4. Biaya Operasional pada Pendapatan Operasional berpengaruh negatif
terhadap Pertumbuhan Laba Bank Pembangunan Daerah di Indonesia.
5. Loan to Deposit Ratio tidak berpengaruh terhadap Pertumbuhan Laba Bank
Pembangunan Daerah di Indonesia.
5.2 Saran
1. Bagi pemerintah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dalam pengambilan kebijakan tingkat rasio kesehatan yang baik bagi bank untuk menghasilkan bank
yang sehat sehingga dapat mencapai kinerja keuangan yang baik pula. Dengan
Universitas Sumatera Utara