Liquidity Likuiditas Rasio CAMEL

23 BOPO merupakan rasio perbandingan Biaya Operasional dengan Pendapatan Operasional. Biaya Operasional dapat diartikan sebagai biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam menjalankan seluruh kegiatan operasionalnya dalam rangka pencapaian suatu tujuan bank sedangakan Pendapatan Operasional adalah pendapatan yang diterima oleh bank sebagai hasil dari kegiatan operasionalnya. Semakin kecil Rasio BOPO suatu bank menunjukan semakin efisien bank tersebut dalam menjalankan aktivitas usahanya. Menurut Surat Edaran Bank Indonesia No.623DPNP tanggal 31 Mei 2004 besarnya rasio BOPO perbankan minimal adalah tidak lebih besar dari 90. Menurut Siamat 2005, rasio BOPO dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : BOPO = X 100

2.4.5 Liquidity Likuiditas

Liquidity adalah kemampuan manajemen bank dalam menyediakan dana yang cukup untuk memenuhi semua kewajiban-kewajiban dalam kegiatan usahanya. Penilaian terhadap likuiditas digunakan untuk mengukur pelaksanaan manajemen aset dan kewajiban dalam menentukan dan menyediakan likuiditas yang cukup, yaitu kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Pengelolaan likuiditas berfungsi untuk memperkecil risiko likuiditas yang disebabkan oleh adanya kekurangan dana. Kesulitan dana suatu bank akan mengakibatkan bank tersebut tidak mampu memenuhi kewajibannya, sehingga dapat mengakibatkan terjadinya erosi kepercayaan masyarakat terhadap bank, jika bank mampu menjaga likuiditasnya, Universitas Sumatera Utara 24 maka kepercayaan masyarakat tetap terjaga, sehingga nasabah atau masyarakat tetap mempercayakan transaksi keuangan melalui bank tersebut, dan dapat mempertahankan tingkat keuntungan yang optimal Veitzhal, 2007:719-722. Komponen faktor likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini adalah LDR Loan to Deposit Ratio. LDR Loan to Deposit Ratio digunakan untuk menilai likuiditas suatu bank dengan cara membagi jumlah kredit yang diberikan oleh bank terhadap dana pihak ketiga. Kredit yang diberikan merupakan total kredit yang diberikan, tidak termasuk kredit kepada bank lain. Sedangkan dana pihak ketiga adalah giro, tabungan, simpanan berjangka, sertifikat deposito. LDR menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya Dendawijaya, 2003. Semakin tinggi rasio tersebut memberikan indikasi bahwa semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan Dendawijaya, 2003. Hal ini disebabkan karena jumlah dana diperlukan untuk membiayai kredit menjadi semakin besar. Menurut Surat Edaran No.623DPNP tanggal 31 Mei 2004 Bank Indonesia menetapkan kriteria rasio, LDR dianggap sehat bila besarnya antara 80 - 110 . Menurut Siamat 2005, rasio LDR dapat dihitung sebagai berikut : LDR = y D D X 100 Universitas Sumatera Utara 25

2.5 Tinjauan Penelitian Terdahulu