18
meningkat, ini dikarenakan masyarakat khususnya investor dan kreditor mempercayakan dananya untuk
diinvestasikan pada bank yang “Sehat” Kuncoro, 2002:572. Aspek CAMEL yang digunakan meliputi : Capital, Assets Quality,
Management, Earnings, dan Liquidity.
2.4.1 Capital Permodalan
Aspek pertama dalam penilaian tingkat kesehatan bank adalah aspek permodalan sering disebut sebagai aspek solvabilitas, dimana aspek ini menilai
permodalan yang dimiliki bank didasarkan kepada kewajiban penyediaan modal minimum bank. Penelitian aspek permodalan suatu bank lebih dimaksudkan untuk
mengetahui bagaimana atau berapa modal bank tersebut telah memadai untuk menunjang kebutuhannya Aryani , 2007.
Menurut Prasetyo 2010, analisis solvabilitas digunakan untuk: 1 ukuran kemampuan bank tersebut untuk menyerap kerugian-kerugian yang tidak dapat
dihindarkan, 2 sumber dana yang diperlukan untuk membiayai kegiatan usahanya sampai batas tertentu, karena sumber-sumber dana dapat juga berasal dari hutang
penjualan aset yang tidak dipakai dan lain-lain, 3 alat pengukuran besar kecilnya kekayaan bank tersebut yang dimiliki oleh para pemegang sahamnya, dan 4
dengan modal yang mencukupi, memungkinkan manajemen bank yang bersangkutan untuk bekerja dengan efisiensi yang tinggi, seperti yang dikehendaki
oleh para pemilik modal pada b ank tersebut. Analisis Capital digunakan untuk memastikan kecukupan modal dan
cadangan untuk memikul risiko yang timbul. Bank yang memiliki modal dengan jumlah yang besar, maka bank tersebut akan memperoleh keuntungan yang lebih
Universitas Sumatera Utara
19
besar dari hasil usahanya Vetizhal, 2007:712. Kecukupan modal bank yang tinggi memberikan kesempatan bagi bank untuk dapat melakukan ekspansi usaha
dengan lebih aman, sehingga dapat memperoleh laba yang optimal Kuncoro, 2002:569. Komponen faktor permodalan yang digunakan dalam penelitian ini
CAR Capital Adequacy Ratio. CAR Capital Adequacy Ratio merupakan rasio kemampuan bank dalam
menyediakan modal untuk kepentingan operasi perusahaan perbankan dan sebagai penampung risiko kerugian dana akibat aktivitas operasi bank. Didalam
perhitungan CAR terdapat aspek Aktiva Tertimbang Menurut Risiko ATMR. Aktiva Tertimbang Menurut Risiko ATMR adalah jumlah aset yang dimiliki
perusahaan perbankan yang mengandung risiko. Karena didalamnya mengandung risiko maka diberikan pembobotan sesuai dengan kelompoknya. Dalam
perhitungan CAR, Bank Indonesia menyebutnya dengan istilah Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank KPMM.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 321PBI2001 besarnya CAR perbankan pada waktu itu minimal 8, sedangkan dalam Arsitektur Perbankan
Indonesia API untuk menjadi bank jangkar, bank umum harus memiliki CAR minimal 12. Menurut Surat Edaran Bank Indonesia No.623DPNP tanggal 31
Mei 2004 besarnya rasio CAR perbankan minimal adalah 12. Menurut Siamat 2005, rasio CAR dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
CAR =
+
X 100
Universitas Sumatera Utara
20
2.4.2 Assets Quality Kualitas Asset