Deskripsi Objek Penelitian Analisis Deskriptif

44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Pada bab ini akan dibahas hasil penelitian yang dilakukan setelah dilakukan tahap-tahap pengolahan data sehingga permasalahan dapat dianalisis. Dalam penelitian ini, obyek yang dijadikan penelitian adalah perbankan- perbankan yang berstatus Bank Pembangunan Daerah pada tahun 2006-2014. Dari populasi tersebut kemudian dipilih untuk menjadi sampel penelitian dengan menggunakan purpose sampling yang kriterianya telah ditetapkan pada teknik pengambilan sampel. Maka diperoleh 18 objek penelitian yaitu bank-bank yang berstatus sebagai Bank Pembangunan Daerah BPD dan konsiten menerbitkan laporan keuangan tahunan periode 2006-2014 dengan tujuan untuk menganalisis pengaruh rasio CAMEL terhadap kinerja keuangan pada Bank Pembangunan Daerah di Indonesia.. Dari penelitian ini diperoleh 162 data observasi yang digunakan untuk menganalisis data dan melakukan pengujian hipotesis. Tabel 4.1 Tabel Deskripsi Populasi dan Sampel Populasi Sampel Bank Pembangunan Daerah 26 Bank Bank Pembangunan Daerah : 18 Bank Universitas Sumatera Utara 45

4.2 Analisis Deskriptif

Berdasarkan data statistik yang diperoleh melalui hasil estimasi yang menggunakan program eviews 7 maka dilakukan analisis deskriptif untuk memberikan gambaran data dalam penelitian ini. Analisis deskriptif dalam penelitian ini dilakukan melalui nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata mean, nilai tengah median, dan simpangan baku standart deviation dari masing-masing variabel penelitian. Penelitian ini meliputi lima variabel independen, dan satu variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah rasio CAR, NPL, ROA, BOPO, LDR. Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan yang diukur dengan pertumbuhan laba. Data statistik yang diperoleh dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Variabel Mean Median Maximum Minimum Std. Dev. Pertumbuhan Laba 17.03049 15.44500 134.0000 -59.00000 22.97476 CAR 20.01704 18.19000 53.19000 8.340000 7.478378 NPL 1.858951 1.375000 7.450000 0.090000 1.476520 ROA 3.568333 3.270000 10.74000 1.020000 1.578519 BOPO 73.32870 72.69500 92.99000 54.18000 7.405079 LDR 76.74340 81.53500 128.4800 17.11000 23.04240 Sumber: Hasil Olahan Data Eviews, 1. Rata-rata mean nilai pertumbuhan laba dengan jumlah data 162 adalah 17.03049 dan median sebesar 15.44500. Nilai maksimum adalah 134.0000 dan nilai minimum adalah -59.00000, dengan standar deviasi 22.97476 Universitas Sumatera Utara 46 menunjukkan bahwa pertumbuhan laba bank-bank pembangunan daerah dalam penelitian ini memiliki variasi yang cukup jauh. Terdapat bank yang dapat mencapai kenaikan nilai pertumbuhan laba 134 dan di sisi lain ada bank yang mengalami penurunan nilai pertumbuhan laba hingga -59. Nilai maksimum pertumbuhan laba dimiliki oleh PT. BPD Yogyakarta pada tahun 2010 dan nilai minimum pertumbuhan laba sebesar dimiliki oleh PT. BPD Papua. 2. Rata-rata mean nilai CAR dengan jumlah data 162 adalah 20.01704 dan median sebesar 18.19000. Nilai maksimum adalah 53.19000 dan nilai minimum adalah 8.34000, dengan standar deviasi 7.478378, menunjukkan bahwa nilai CAR yang dimiliki oleh bank-bank pembangunan daerah di Indonesia sudah sangat baik dan memenuhi standar karena nilai CAR yang dimiliki semua BPD dalam penelitian ini lebih besar dari 8. Berdasarkan peraturan Bank Indonesia No. 1512PBI2013 , permodalan minimum yang harus dimiliki oleh suatu bank adalah 8. Setiap bank secara umum diwajibkan untuk mempertahankan dana modal yang memadai untuk menghadapi kemungkinan terjadinya suatu hal buruk di masa depan Buyuksalvarci dan Abdioglu, 2011. Nilai CAR yang tertinggi dimiliki oleh PT. BPD Jambi pada tahun 2006 dan nilai CAR yang terendah dimiliki oleh PT. BPD DKI pada tahun 2010. Nilai rata - rata mean yang lebih besar dibandingkan nilai standar deviasi standard deviation menunjukkan bahwa data terdistribusi dengan baik. Universitas Sumatera Utara 47 3. Rata-rata mean nilai NPL dengan jumlah data 162 adalah 18.58951 dan median sebesar 13.75000. Nilai maksimum adalah 7.450000 dan nilai minimum adalah 0.090000, dengan standar deviasi 1.476520, menunjukkan bahwa pada periode tertentu masih ada bank pembangunan daerah di Indonesia yang melewati batas aman nilai NPL. Berdasarkan peraturan Bank Indonesia No. 1027PBI2008 , nilai NPL maksimum yang dimiliki oleh suatu bank adalah 5. Apabila NPL suatu bank melebihi batas 5 maka kondisi bank dinilai memiliki potensi kesulitan yang dapat membahayakan usahanya Amilia dan Herdiningtyas, 2005. Nilai NPL yang tertinggi dimiliki oleh PT. BPD Kalimantan Timur pada tahun 2012 dan nilai NPL terkecil dimiliki oleh PT. BPD Kalimantan Barat pada tahun 2009. Nilai rata - rata mean yang lebih besar dibandingkan nilai standar deviasi standard deviation menunjukkan bahwa data terdistribusi dengan baik. 4. Rata-rata mean nilai ROA dengan jumlah data 162 adalah 3.568333 dan median sebesar 3.270000. Nilai maksimum adalah 10.74000 dan nilai minimum adalah 1.020000, dengan standar deviasi 1.578519, menunjukkan bahwa pada periode tertentu masih ada bank pembangunan daerah di Indonesia yang melewati batas aman nilai ROA. Berdasarkan peraturan Bank Indonesia No. 1027PBI2008 , nilai ROA minimum yang harus dimiliki oleh suatu bank adalah 1.5. Apabila ROA suatu bank kurang dari batas 1.5 maka kondisi bank dinilai memiliki potensi kesulitan yang dapat membahayakan usahanya. Nilai ROA yang tertinggi dimiliki oleh PT. BPD Yogyakarta pada tahun 2014 dan nilai ROA terkecil dimiliki oleh PT. BPD Universitas Sumatera Utara 48 Papua pada tahun 2014. Nilai rata - rata mean yang lebih besar dibandingkan nilai standar deviasi standard deviation menunjukkan bahwa data terdistribusi dengan baik. 5. Rata-rata mean nilai BOPO dengan jumlah data 162 adalah 73.32870 dan median sebesar 72.69500. Nilai maksimum adalah 92.99000 dan nilai minimum adalah 54.18000, dengan standar deviasi 7.405079, menunjukkan bahwa pada periode tertentu masih ada bank pembangunan daerah di Indonesia yang melewati batas aman nilai BOPO. Berdasarkan peraturan Bank Indonesia No. 1027PBI2008 , nilai BOPO maksimum yang dimiliki oleh suatu bank adalah 90. Apabila BOPO suatu bank melebihi batas 90 maka kondisi bank dinilai memiliki potensi kesulitan yang dapat membahayakan usahanya. Nilai BOPO yang tertinggi dimiliki oleh PT. BPD Aceh pada tahun 2010 dan nilai BOPO terkecil dimiliki oleh PT. BPD Jawa Tengah pada tahun 2013. Nilai rata - rata mean yang lebih besar dibandingkan nilai standar deviasi standard deviation menunjukkan bahwa data terdistribusi dengan baik. 6. Rata-rata mean nilai LDR dengan jumlah data 162 adalah 76.74340 dan median sebesar 81.53.500. Nilai maksimum adalah 128.4800 dan nilai minimum adalah 17.11000, dengan standar deviasi 23.04240, menunjukkan bahwa pada periode tertentu masih ada bank pembangunan daerah di Indonesia yang melewati batas aman nilai LDR. Berdasarkan peraturan Bank Indonesia No. 1027PBI2008 , nilai LDR yang dimiliki oleh suatu bank berada diantara 80 sampai dengan 110. Apabila LDR suatu bank melebihi Universitas Sumatera Utara 49 atau kurang dari batas yang ditentukan maka kondisi bank dinilai memiliki potensi kesulitan yang dapat membahayakan usahanya. Nilai LDR yang tertinggi dimiliki oleh PT. BPD Nusa Tenggara Barat pada tahun 2008 dan nilai LDR terkecil dimiliki oleh PT. BPD Riau Kepri pada tahun 2006. Nilai rata - rata mean yang lebih besar dibandingkan nilai standar deviasi standard deviation menunjukkan bahwa data terdistribusi dengan baik.

4.3 Uji Chow