Proses Anlasisi faktor II Ekstraksi

23 Variabel 26 0,554 24 Variabel 27 0,537 25 Variabel 28 0,542

3.7 Proses Anlasisi faktor II Ekstraksi

Dalam penelitian ini metode yang akan digunakan adalah Principal Componen Analysis Analisis Komponen Utama. Didalam Principal Componen Analysis jumlah varians data dipertimbangkan yaitu diagonal matriks korelasi, setiap elemennya sebesar satu dan full variance dipergunakan untuk dasar pembentukan faktor, yaitu variabel-variabel lama yang jumlahnya lebih sedikit dan tidak berkorelasi lagi satu samalain, seperti variabel-variabel asli yang memang saling berkorelasi. Communalities adalah jumlah varians yang disumbangkan oleh suatu variabel dengan seluruh variabel lainnya dengan analisis. 3.7.1 Communalties Communalities pada dasarnya adalah jumlah varians dari suatu variabel awal yang bisa dijelaskan oleh faktor yang ada. Semakin besar communalities sebuah variabel, maka semakin erat hubungannya dengan faktor. Tabel 3.11 Communalities No Variabel Initial Extraction 1 Variabel 2 1,000 0,729 2 Variabel 4 1,000 0,721 3 Variabel 5 1,000 0,748 4 Variabel 6 1,000 0,819 5 Variabel 7 1,000 0,748 6 Variabel 8 1,000 0,635 7 Variabel 9 1,000 0,789 8 Variabel 10 1,000 0,750 9 Variabel 11 1,000 0,612 10 Variabel 12 1,000 0,743 11 Variabel 13 1,000 0,736 12 Variabel 15 1,000 0788 13 Variabel 16 1,000 0,768 14 Variabel 17 1,000 0,750 15 Variabel 18 1,000 0,789 16 Variabel 19 1,000 0,569 17 Variabel 20 1,000 0,652 18 Variabel 21 1,000 0,665 19 Variabel 22 1,000 0,607 20 Variabel 23 1,000 0,595 21 Variabel 24 1,000 0,707 Universitas Sumatera Utara 22 Variabel 25 1,000 0,532 23 Variabel 26 1,000 0,626 24 Variabel 27 1,000 0,775 25 Variabel 28 1,000 0,779

3.7.2 TotalVariance Explained

Total Variance Explaned menerangkan nilai persen dari varainsi yang mampu diterangkan oleh banyaknya faktor yang terbentuk. Nilai ini berdasarkan nilai eigenvalue. Ada 25 variabel yang dimasukkan dalam analisis faktor, dengan masing masing varian memiliki varian 1, maka total varian adalah 25 x 1 = 25. Jika ke 25 variabel diringkas menjadi 1 faktor, maka varians yang bisa dijelaskan oleh satu faktor tersebut adalah lihat kolom Component 1 pada Tabel berikut ini: Tabel 3.12 Total Variance Explaained Faktor atau Komponen Initial Eigenvalues Total of Variance Cumulative 1 4,522 18,087 18,087 2 2,650 10,602 28,689 3 2,194 8,777 37,466 4 1,715 6,858 44,324 5 1,589 6,354 50,678 6 1,465 5,860 56,539 7 1,268 5,073 61,612 8 1,104 4,415 66,027 9 1,024 4,095 70,122 10 ,959 3,837 73,960 11 ,899 3,597 77,557 12 ,744 2,975 80,532 13 ,694 2,776 83,308 14 ,601 2,404 85,712 15 ,529 2,118 87,829 16 ,471 1,886 89,715 17 ,441 1,762 91,478 18 ,415 1,661 93,139 19 ,379 1,517 94,657 20 ,338 1,351 96,007 21 ,293 1,174 97,181 22 ,243 ,973 98,155 23 ,186 ,745 98,899 Universitas Sumatera Utara 24 ,160 ,641 99,541 25 ,115 ,459 100,000 4,522 25 x 100 = 18,09 Jika 25 variabel diekstrak menjadi 9 faktor, maka: 1. Varian faktor pertama adalah 18,09 2. Varian faktor kedua adalah 10,60 3. Varian faktor ketiga adalah 8,77 4. Varian faktor keempat adalah 6,86 5. Varian faktor kelima adalah 6,35 6. Varian faktor keenam adalah 5,86 7. Varian faktor ketujuh adalah 5,07 8. Varian faktor kedelapan adalah 4,42 9. Varian faktor kesembilan adalah 4,10 Total kesembilan faktor akan menjelaskan 18,09 + 10,60 + 8,77 + 6,86 + 6,35 + 5,86 + 5,07 + 4,42 + 4,10 = 70,12 atau kesembilan faktor tersebut akan menjelaskan 70,12 dari variabilitas ke-25 yang asli tersebut. Sedangkan eigenvalue manunjukkan kepentingan relatif masing-masing faktor dalam menghitung varians ke 25 variabel yang dianlisis. 1. Jumlah angka eigenvalue untuk ke 25 variabel adalah sama dengan total varian ke 25 variabel atau 4,522 + 2,650 + 2,194 + 1,715 + 1,589 + 1,465 + 1,268 + 1,104 +1,024 + ... + 0,115= 25 2. Susunan eigenvalue selalu diurutkan dari yang terbesar sampai dengan yang terkecil, dengan kriteria bahwa angka eigenvalue dibawah 1 tidak digunakan dalam menghitung faktor yang terbentuk. Dari tabel 3.12 diatas menyatakan bahwa hanya 9 faktor yang terbentuk, terlihat dari eigenvalue dengan nilai diatas 1, namun pada faktor yang sepuluh angka eigenvalue sudah dibawah 1, yakni 0,959 sehingga proses Faktoring seharusnya Universitas Sumatera Utara berhenti pada sembilan faktor saja, maka dalam penelitian ini hanya sembilan faktor yang terbentuk.

3.7.3 Scree Plot

Jika Tabel 3.12 Menjelaskan dasar jumlah faktor yang didapat dengan perhitungan angka, maka scree plot menunjukkan dengan grafik bahwa pada sumbu X component number faktor 10 sudah dibawah 1 dari sumbu Y angka eigenvalue. Hal ini menunjukkan bahwa 9 faktor adalah paling tepat untuk meringkas ke 25 variabel tersebut. Gambar 3.1 Scree Plot Suatu Scree plot adalah plot dari eigen value melawan banyaknya faktor yang bertujuan untuk melakukan ekstraksi agar diperoleh jumlah faktor. Scree plot berupa suatu kurva yang diperoleh dengan memplot eigenvalue sebagai sumbu vertikal dan banyaknya faktor sebagai sumbu horizontal. Bentuk kurva atau plotnya dipergunakan untuk menentukan banyaknya faktor. Jika tabel total variansi menjelaskan dasar jumlah faktor yang didapat dengan perthitungan angka, maka scree plot memperlihatkan hal tersebut dengan grafik. Terlihat bahwa dari suatu ke dua faktor baris dari sumbu Component 1 ke- 2, arah garis cukup menurun tajam. Dari Component 2,3 dan 4 garis juga menurun tajam. Kemudian dari 4, 5, 6, 7, 8 dan 9 garis juga menurun. Pada faktor Universitas Sumatera Utara 10 sudah dibawah angka 1 dari sumbu eigen value. Hal ini menunjukkan bahwa ada 9 faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mata pelajaran matematika siswa, yang dapat diekstraksi berdasarkan scree plot.

3.8 Proses Analisis Faktor III Rotasi