1.6 Tinjauan Pustaka
1. Pengambilan Sampel Ada beberapa cara pengambilan sampel penelitian yang digunakan untuk
menentukan jumlah sampel penelitian. Pengambilan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Slovin sebagai berikut:
� = �
1 + ��
2
keterangan: n : Sampel
N : Populasi e : Perkiraan tingkat kesalahan
Metode yang digunakan dalam pengambilan sampelnya adalah dengan Proportionale Stratified random sampling yaitu pengambilan sampel dilakukan
secara acak dengan memperhatikan strata yang ada. Artinya setiap strata terwakili sesuai proporsinya. Rumusnya sebagai berikut:
�
�
= �
�
� � �
keterangan : � :Populasi
�
�
: Besarnya Populasi tiap strata �
�
: Jumlah sampel stratum ke-i 2. Uji Validitas
Validitas merupakan alat ukur untuk melihat mengetahui apakah kuesioner dapat digunakan untuk mengukur keadaan sebenarnya. Untuk
menguji validitas keadaan responden digunakan rumus korelasi Product Moment Perason, yaitu:
�
��
= �∑�� − ∑�. ∑�
�{�∑�
2
− ∑�
2
}{ �∑�
2
− ∑�
2
keterangan: r
xy :
Koefisien Korelasi � : Skor pertanyaan
� : Skor total n : Jumlah Sampel
Universitas Sumatera Utara
3. Uji Reliabilitas Nilai Cronbach AlphaCA diperoleh dengan menggunakan rumus
sebagai berikut: �
11
= �
� � − 1� �
1 −
∑ �
�
�
�
� keterangan:
� : nilai koefisien Cronbach Alpha � : banyaknya variaber penelitian
∑�
�
: jumlah varians variabel penelitian �
�
: varians total 4. Analisis Faktor
Menurut J. Supranto 2004, analisis faktor merupakan teknik statistika yang utamanya dipergunakan untuk mereduksi atau meringkas data dari
variabel yang banyak diubah menjadi sedikit variabel, misalnya dari 15 variabel yang lama diubah menjadi 4 atau 5 variabel yang baru yang disebut
faktor dan masih memuat sebagian besar informasi yang terkandung dalam variabel asli original variable.
Dalam analisis faktortidak ada variabel dependen dan independen, proses analisis faktor sendiri mencoba menemukan hubungan
interrelationship antara sejumlah variabel yang saling dependen dengan yang lain sehingga bisa dibuat satu atau beberapa kumpulan variabel yang lebih
sedikit dari jumlah awal. Analisis faktor digunakan di dalam situasi sebagai berikut:
a. Mengenali atau mengidentifikasi dimensi yang mendasari underlying dimensions atau faktor yang menjelaskan korelasi antara suatu set variabel.
b. Mengenali dan mengidentifikasi suatu set variabel baru yang tidak berkorelasi independent yang lebih sedikit jumlahnya untuk menggantikan
suatu set variabel asli yang saling berkorelasi di dalam analisis multivariat selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
c. Mengenali atau mengidentifikasi suatu set variabel yang penting dari suatu setvariabel yang lebih banyak jumlahnya untuk dipergunakan di dalam
analisis multivariat selanjutnya.
Kalauvariabel-variabel dibakukan standardized, model analisis faktor bisa ditulis sebagai berikut:
�
�
= �
�1
�
1
+ �
�2
�
2
+ �
�3
�
3
+ ⋯ + �
��
�
�
+ ⋯ + �
��
�
�
+ �
�
�
�
keterangan: �
�
:Variabel ke-i yang dibakukan rata-ratanya nol,standardeviasinya satu. �
��
:Koefisien regresi parsial yang dibakukan untuk variabel ipada common factor ke-j.
�
�
:common factor ke-j. �
�
:Koefisien regresi yang dibakukan untuk variabel ke-i padafaktor yang unik ke-i unique factor.
�
�
:Faktor unik variabel ke-i. � :Banyaknya common factor.
i :1,2,3,...,n
j :1,2,3,...,m
Faktor yang unik tidak berkorelasi dengan sesama faktor yang unik dan juga tidak berkorelasi dengan common factor. Common factor sendiri bisa
dinyatakan sebagai kombinasi linier dari variabel-variabel yang terlihatterobservasi the observed variables hasil penelitian lapangan.
�
�
= �
�1
�
1
+ �
�2
�
2
+ �
�3
�
3
+ ⋯ + �
��
�
�
keterangan: i : 1,2,3,...,p
p : Jumlah variabel.
�
�
: Perkiraan faktor ke-i didasarkan pada nilai variabel Xdengan koefisiennya W
i
.
Universitas Sumatera Utara
�
�
: Timbanganbobot atau koefisien nilai faktor ke-i. �
�
: Variabel ke �
�
yang sudah dibakukan standardized.
Menurut Johnson dan Wichern 1982, Secara umum analisis faktor atau analisis komponen utama bertujuan untuk mereduksi data dan
menginterprestasikannya sebagai suatu variabel baru yang berupa variabel bentukan. Andaikan dari p buah variabel awalasal terbentuk k buah
faktorkomponen di mana k p, misalkan dari sejumlah variabel p sebanyak 10 variabel terbentuk k = 2 buah faktorkomponen yang dapat menerangkan
kesepuluh variabel awalasal tersebut. K buah faktorkomponen utama dapat mewakili p buah variabel aslinya sehingga lebih sederhana .
Model analisi faktor menurut Johnson dan wichern adalah: X
1
- µ
1
= l
11
F
1
+ l
12
F
2
+ … +l
1m
F
m
+ ε
1
X
2
- µ
2
= l
21
F
1
+ l
22
F
2
+ … +l
2m
F
m
+ ε
2
⁞ ⁞
⁞ ⋱
⁞
X
p
- µ
p
= l
p1
F
1
+ l
p2
F
2
+ … +l
pm
F
m
+ ε
1
dengan: X
1
: Variabel ke-i µ
1
: Rata-rata variabel ke-i l
ij
: Bobot variabel factor loading ke-i pada factor ke-j F
j
: Faktor bersama common factor ke-j ε
i
: Fakor spesifik ke-i 5. Analisis Faktor
Adapun angkah-langkah Analisis Faktor sebagai berikut: a. Tabulasi Data
b. Pembentukan Matriks Korelasi c. Ekstrasi Faktor
d. Rotasi Faktor e. Penamaan Faktor
1.7 Metode Penelitian