commit to user 21
Gambar 3 menunjukkan bahwa jumlah daun bibit kakao terbesar pada umur 15 minggu setelah tanam dijumpai pada konsentrasi BAP 25 ppm dan
frekuensi pemberian 2 kali yaitu 18,33 tabel lampiran 3. Hal tersebut dikarenakan konsentrasi 25 ppm yang dapat dimanfaatkan tanaman untuk
meningkatkan jumlah daun. Yelnititis et al. 1991 menambahkan bahwa penambahan sitokinin dapat mendorong meningkatkan jumlah dan ukuran
daun. Bibit yang berfungsi sebagai control dan pada perlakuan konsentrasi 50 ppm frekuensi 2 kali merupakan jumlah daun terkecil yaitu 13,33.
Waloyaningsih 2008 menambahkan bahwa peningkatan konsentrasi BAP dengan konsentrasi tinggi dapat mengakibatkan penurunan jumlah daun.
D. Jumlah Tanaman yang Muncul Cabang
Semakin aktif fotosintesis berarti semakin banyak pula fotosintat dibagikan pada akar, batang, dan daun. Batang sebagai daerah pembagian
fotosintat memanfaatkan untuk pemanjangan dan pelebaran batang. Dengan meningkatnya pemanjangan dan pelebaran batang tersebut secara tidak
langsung juga meningkatkan jumlah percabangan pada tanaman Gardner et al., 1991.
Pada 15 minggu setelah tanam bibit tanaman kakao konsentrasi 75 ppm menunjukan bahwa konsenrasi BAP dapat mempercepat pertumbuhan
cabang yaitu sebesar 4 tanaman yang muncul cabang, konsentrasi 25 ppm menunjukan hanya satu tanaman yang muncul cabang, sedangkan pada
konsentrasi 0 ppm dan 50 ppm menunjukkan tidak adanya cabang yang muncul. Hal ini diduga konsentrasi 75 ppm yang diberikan optimal dan dapat
dimanfaatkan tanaman dalam peningkatan jumlah cabang pada bibit tanaman kakao. Heddy 1986 menyatakan bahwa pemberian zat pengatur tumbuh
pada jumlah yang optimum akan merangsang aktivitas pada pembelahan sel pada jaringan meristimatik sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan.
Proses utama yang dirangsang adalah pembelahan sel, pembesaran sel dan deferensiasi sel yang meliputi pembentukan akar dan pembentukan tunas
lateral. Hal ini menunjukkan konsentrasi BAP 25 ppm dan 50 ppm belum
commit to user 22
optimal dan mempercepat pertumbuhan tunas lateral. Selain itu faktor lingkungan juga memengaruhi pertumbuhan cabang yaitu tingginya suhu,
intensitas cahaya, temperatur dalam rumah kaca sangat tinggi yaitu 33 -40
C sedangkan temperatur yang ideal untuk tanaman kakao yaitu sebesar 28-32
maksimum dan 18 -21
minimum. Temperatur dan pencahayaan penuh yang tinggi akan mengakibatkan gugur daun, batang kecil, daun sempit,
sedikitnya cabang yang terbentuk dan tanaman relatif pendek. Selain itu diduga faktor genetik bahan tanaman berbeda walaupun bahan tanaman yang
digunakan dari varietas yang sama. Apabila bahan tanaman yang mempunyai susunan genetik berbeda ditanam pada media dan lingkungan yang sama,
maka keragaman tanaman yang muncul dapat dihubungkan dengan perbedaan susunan genetik Sitompul dan Guritno, 1995.
E. Kadar Klorofil