commit to user 25
Gambar 5. Pengaruh konsentrasi dan frekuensi pemberian BAP terhadap panjang akar bibit kakao pada umur 15 MST.
Faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi panjang akar adalah lingkungan tanah, baik kelembaban, temperatur maupun kandungan nutrisi
tanah. Dwijoseputro 1980 menyatakan bahwa akar tanaman akan terus mencari unsur hara dan air yang dibutuhkan tanaman sehingga tanaman
dengan media yang subur mempunyai kecenderungan akar lebih pendek dibandingkan dengan media yang kurang subur.
G. Berat Segar Brangkasan
Panjang dan diameter akar akan mempengaruhi berat brangkasan. Berat segar brangkasan juga dipengaruhi pengambilan air oleh tanaman
Sitompul dan Guritno, 1995. Menurut Gardner et al., 1991 berat brangkasan segar tanaman dicerminkan oleh banyaknya penyerapan air dalam
tanah oleh tanaman. Penyerapan air oleh tanaman tergantung pada banyak sedikitnya air dalam tanah.
Menutut Dwijoseputro 1980 berat segar brangkasan dipengaruhi oleh unsur hara dalam sel-sel jaringan tanaman. Dengan terbentuknya akar,
kegiatan fisiologis tanaman dalam menyerap air untuk proses fotosintesis
5 10
15 20
25 30
35 40
p a
n ja
n g
a k
a r
perlakuan
commit to user 26
dapat berlangsung dengan baik pada pertumbuhan selanjutnya. Pertumbuhan akar yang cepat menyebabkan penyerapan unsur hara dan air untuk proses
fotosintesis lebih optimal, asimilat yang dihasilkan digunakan untuk perkembangan tanaman bertambah cepat sehingga berat segar brangkasan
akan bertambah berat nya. Hasil uji F pada analisis ragam menunjukkan bahwa konsentrasi dan
frekuensi pemberian BAP tidak berpengaruh nyata terhadap berat berangkasan segar bibit kakao pada umur 15 minggu setelah tanam. Pengaruh konsentrasi
dan frekuensi pemberian BAP terhadap berat segar brangkasan dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6. Pengaruh konsentrasi dan frekuensi pemberian BAP terhadap berat segar brangkasan bibit kakao pada umur 15 MST.
Gambar 6 menunjukkan bahwa pada umur 15 minggu setelah tanam pada perlakuan konsentrasi BAP 50 ppm dan frekuensi 4 kali merupakan berat
segar yang tertinggi yaitu sebesar 15,97 g, dan perlakuan 50 ppm dan frekuensi 1 kali merupakan berat segar terendah yaitu sebesar 10,11 g tabel
lampiran 5. Hal ini terjadi diduga karena dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor lingkungan seperti tanah, kelembaban, temperatur, maupun faktor
genetik pada bibit tanaman kakao yang digunakan.
2 4
6 8
10 12
14 16
18
b e
ra t
se g
a r
perlakuan
commit to user 27
Nilai berat segar brangkasan dipengaruhi oleh kadar air jaringan, unsur hara dan metabolisme Salisbury dan Ross, 1995. Ditambahkan oleh Harjadi
1991 bahwa membesarnya sel tanaman akan membentuk vakuola sel yang besar sehingga mampu menyerap air dalam jumlah banyak, selain itu
pembentukan protoplasma tanaman akan bertambah sehingga dapat menyebabkan peningkatan berat segar dan hasil segar tanaman.
H. Berat Kering Brangkasan